"Zhan~ aku menyukaimu, jadilah pacarku!" kata Wang Yibo dengan lantang.
Tetapi, lawan bicaranya langsung membulatkan matanya dan mematung. Setelah sejenak memikirkan apa yang harus dia katakan, dia menarik nafasnya dalam-dalam dan dengan mantap berkata, "maaf Yibo.. Aku.. tidak bisa membalas cintamu."
Senyum manis di bibir Wang Yibo langsung menghilang begitu saja. "Eh? K-kenapa?" Wang Yibo tampak tidak percaya dengan apa yang barusan didengarnya.
Xiao Zhan kembali menghela nafas, "Yibo.. Aku tidak pernah tahu bahwa kau adalah seorang gay.. Maaf..tapi aku bukan," Xiao Zhan berusaha sekeras mungkin untuk tidak menyakiti hati lawan bicaranya. Tetapi dia tidak tahu bahwa lawan bicaranya itu sudah sakit sejak awal.
Wang Yibo hanya tertawa tidak percaya, "haha.. B-bgaimana mungkin? K-kau bercanda kan? Hei Zhan, bukankah kau juga menyukai ku?? K-kita bisa menjadi pasangan yang sempurna, kau tahu? Haha.. Se-setidaknya kau bisa belajar untuk mencintaiku kan? Kita.. Kita bisa memulai semuanya dari awal." Wang Yibo bahkan sudah tidak tahu lagi apa yang dirinya sendiri katakan. Yang dia pikirkan sekarang hanyalah bagaiamana caranya membuat Xiao Zhan menjadi miliknya sepenuhnya. Tetapi tetap saja, perjuangannya sia-sia.
"Sudahlah Yibo.. Lagipula, aku sudah menyukai orang lain." Itu adalah kalimat terakhir yang keluar dari mulut Xiao Zhan.
Di pagi yang mendung itu, Xiao Zhan meninggalkan Wang Yibo sendirian di atas rooftop. Sebenarnya dia tidak benar-benar menyukai orang lain. Itu hanya alasan untuk menolak Wang Yibo saja. Tapi Wang Yibo masih membeku mendengar kalimat terakhir darinya. Kepalanya serasa diguyur air es, sementara hatinya terbakar. Sangat panas hingga dia merasa sesak. "Menyukai orang lain..?" dia tertawa tapi air matanya mengalir. Tawa kecilnya itu pelan-pelan berubah menjadi tawa yang kencang. Dia tampak sudah tidak mengenal dirinya sendiri.
"Hahahahaha! Tidak mungkin! Kau milikku Zhan.. Bahkan jika aku tidak bisa memilikimu, yang lain juga tidak boleh.." Wang Yibo mendesis.
Xiao Zhan tidak tahu bahwa pria yang ditolaknya itu adalah seorang yang lunatik. Orang gila yang sudah terobsesi dengannya. Yang akan melakukan segala cara untuk mendapatkan dirinya, entah itu tubuh maupun hatinya.
•
••
Xiao Zhan terbangun di atas ranjang berukuran king size, di sebuah kamar tidur bernuansa coklat dengan penerangan minim, menambah kesan hangat. Tetapi, kamar ini sepenuhnya asing baginya. Pandangannya masih sedikit kabur, sampai akhirnya dia mengumpulkan penuh kesadarannya. Baru hendak bangkit dari sana, Xiao Zhan merasakan sesuatu membelenggu pergerakannya. Tangan dan kakinya terikat di tiang-tiang ranjang. Tubuhnya seketika membeku, Ia melebarkan matanya. Dia mulai panik, dan lebih panik lagi saat menyadari bahwa dibalik selimut yang menutupi tubuhnya, tidak ada sehelai kain pun tinggal disana. Dia telanjang bulat.
Xiao Zhan mulai memberontak dan berteriak tidak karuan. Pergerakannya yang kasar mulai meninggalkan bekas merah di kedua pergelangan tangan dan kakinya. Tetapi hal itu tidak mengganggu Xiao Zhan untuk tetap memberontak. Yang dia pikirkan saat ini hanyalah bagaimana dia bisa kabur dari sini.
Sementara itu, Xiao Zhan tidak menyadari bahwa kebisingan yang dibuat-nya, sampai ke telinga seorang pria yang sedang duduk di sofa ruang tamu. Tangan kirinya dia letakan di senderan sofa, sementara tangan kanannya memegang segelas wine merah. Menyadari mangsanya sudah bangun, jantungnya mulai berdebar kencang, tampak sudah menanti sangat lama. Bibir merah tipisnya membentuk sebuah seringai. Seringai iblis.
•
•
•Xiao Zhan masih berusaha melepaskan diri, kali ini sambil memikirkan bagaimana dia bisa terbangun di tempat ini. Tetapi kali ini, dia hanya bisa bergerak lemas, dan terus berbicara dengan suara kecil, "lepas.. Lepaskan aku.."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Night Of Lust [YiZhan Oneshoot]
Short Story🔞 "KAU.. KAU GILA YIBO!! JANGAN MENDEKAT!!" "Simpan suaramu untuk nanti, Zhan." Wang Yibo mulai menyentuh tipis tubuh Xiao Zhan, dari tulang selangka, ke dada, dan ke perut kekarnya. Jari-jarinya yang dingin membuat Xiao Zhan sedikit menggigil, k...