Two Sun

2.4K 382 61
                                    

🌺🌺🌺🌺🌺🌺




"Ayo menikah..."

Karina menatap Jeno tak percaya, ia lalu mengambil batu di dekatnya dan melemparkannya pada sang putra mahkota.

"Menikah menikah, tidak ada yang mau menikah dengan laki-laki kejam yang menyiksa hewan sepertimu" ujar Karina marah lalu kembali fokus mengikatkan kain di kaki kuda yang terluka akibat tergelincir.

Jeno terkekeh lalu mendekati kuda nya, "Dia sudah biasa terluka, dia kuda perang jadi tenang saja" ujar Jeno sambil mengelus punggung kudanya.

"Tenang tenang, kau tidak lihat kakinya terluka, itu gara-garamu, sudah ku bilang dia tidak bisa membawa kita berdua" omel Karina.

Jeno tertawa lalu menepuk punggung kudanya dua kali yang membuat kuda itu memekik lalu mencoba berdiri dengan cepat.

"Yak kau mau apakan dia hah?" ujar Karina mendorong Jeno dan merentangkan tangannya membelakangi Kuda itu seakan-akan ia sedang melindungi Kuda itu.

Sementara si Kuda sudah bangun tanpa Karina sadari, Kuda itu lalu mendekatkan wajahnya ke arah Karina dan mengelus kepala Karina dengan wajahnya.

Karina yang tersadar berbalik, ia menatap kuda itu lalu tersenyum kecil dan mengelus wajah kuda itu.

"Sudah ku bilang dia baik-baik saja" ujar Jeno sambil berjalan mendekati kuda nya namun Karina kembali merentangkan tangannya.

"Tidak!!! Jangan menungganginya lagi, dia masih sakit" ujar Karina

Jeno memutar bola matanya malas, "Lalu bagaimana kita akan kembali hah?"

"Berjalan saja, biarkan kudanya berjalan, kita juga punya kaki, kita bisa berjalan untuk kembali" ujar Karina sambil mengelus kepala kuda itu.

"Kenapa kau sangat peduli padanya hah? Dia hanya kuda" ujar Jeno lalu mulai berjalan mendahului Karina untuk kembali.

"Hanya kuda kau bilang?! Yak kuda juga mahluk hidup"

Jeno memutar tubuhnya berjalan terbalik sambil berbicara pada Karina yang berjalan bersama Kuda nya.

"Kenapa kau peduli pada Kuda dibanding pada manusia hmm? Kau bahkan menangisi kuda dan meminta maaf, hal yang tak pernah kau lakukan pada manusia"

Karina mendelik, "Maksudmu pada Winter? Hah, aku tidak salah untuk apa meminta maaf, yang salah itu kau karena mencuri gelangku dan dengan tidak tidak tau dirinya kau memberinya pada gadis kurus itu"

Jeno terkekeh, "Maafkan aku soal gelang itu, aku lupa kalau aku menemukan gelang di kamarmu, aku tidak mencuri asal kau tau"

"Tetap saja itu namanya mencuri, kalau menemukan sesuatu harusnya kau kembalikan, bukannya memberikannya pada orang lain. Kau ini bodoh atau apa hah?"

"Ya maaf, aku lupa itu bukan milikku"

Karina mendengus kesal, "Karena kau, aku hampir mati kelaparan brengsek"

"Tapi kan kau tidak mati" ujar Jeno dengan wajah congak yang membuat Karina kesal.

"Aku harap kau jatuh terjungkang ke belakang, dasar menyebalkan" ujar Karina

Jeno tertawa mengejek sambil menjulurkan lidahnya pada Karina, namun sedetik setelahnya tawa Jeno tergantikan oleh tawa Karina yang menggelegar karena Jeno benar-benar jatuh terjungkang ke belakang dengan kaki di atas dan kepala di bawah karena menabrak pohon yang tumbang.

"Jatuhmu tidak estetik sekali ahahha" ujar Karina lalu berjalan bersama Kuda Jeno yang hanya terkikik menatap Jeno seakan-akan mengejek Jeno.

Jeno menggeram kesal, perasaan tadi jalan yang mereka lewati bebas hambatan kenapa tiba-tiba ada pohon yang tumbang. Dan saat Jeno menatap sekeliling, ia tertegun dan berlari untuk menarik Karina.

Prince and Princess of ShadowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang