Di suatu pagi yang cerah, didalam kamar yang luas bernuansa musim semi,panas matahari yang masuk melalui sela-sela gorden menyapa wajah gadis imut yang masih terlelap.
Tunggu, panas matahari???
Sontak saja gadis itu terbangun dari mimpinya yang indah. Waktu sudah menunjukkan pukul 6.30. Kurang dramatis ?? Oke. INI JAM 6.30 DAN SEKOLAH DIMULAI PUKUL 7.00 !!. Cheea langsung loncat dari ranjangnya dan berlari menuju kamar mandi. Setelah selesai mandi, dia berlari menuju ruang tengah sambil berteriak histeris.
"ABANG!! AKU TELAT!! KOK GA DI BANGUNIN SIH!!!"
Hening,hanya terdengar suara detik jam dari ruang tamu. Tiba-tiba.. " Pagi cewek bodygoals , masih pagi udah teriak-teriak aja sih.." sapa Wati. Wati adalah arwah perempuan yang tinggal dirumahnya mungkin lebih tepatnya di kamar kakak ke dua Cheea." Berisik deh, abang-abang mana ?." tanya Cheea kesal. " Cari aja sendiri, tapi kalo My Baby Aldi sih belum pulang dari semalam." jawab Wati santai sembari melayang menembus tembok kamar Aldi.
"Hah... Gak guna emang nanya sama setan." gerutu Cheea. Lalu Cheaa berlari menghampiri tiga pintu yang terlihat sama tapi tak serupa. Pintu yang paling kanan nampak penuh dengan stiker keren. Itu adalah kamar Alfaro Putra Fajar,kakak pertama Cheea. Dia biasa dipanggil Faro. Faro adalah seorang DJ dan musisi yang terkenal di kalangan milenial. Dia orang yang cukup menyebalkan karena merasa dirinya itu Alfa, sesuai namanya yang berarti pemimpin.
Pintu yang berada di tengah adalah pintu kamar Aldi Putra Senja,kakak ke dua Cheea. Dia suka banget sama kegiatan alam, terkadang dia sampai lupa untuk pulang ke rumah. Dan jangan lupakan fakta bahwa dia seorang kutu buku. Pintu terakhir yang paling kiri adalah pintu kamar Bastian Putra Raharja,kakak ke tiga Cheea. Dia bekerja sebagai model majalah.
Cheea langsung membuka pintu kamar Faro tanpa mengetuk pintu. "Abang !! , aku telat nih kok gak dibangunin sih. Buruan bangun anterin aku ke sekolah." teriak Cheea sembari menarik selimut Faro. "Cece adik abang yang paling manis, hari ini kamu bolos aja ya sayang...." jawab Faro dengan suara khas orang yang baru bangun tidur.
"Gak bisa bang,hari ini tuh aku ada ulangan matematika. Gurunya killer,gak bisa susulan." Cheea menggeleng frustasi. "Udahlah, kamu tenang aja. Soal guru killer nanti biar Abang yang urus." ucap Faro santai tanpa beban. Kemudian Cheea tergesa-gesa memasuki kamar Bastian. " Abang cepet anterin aku ke sekolah!! " teriak Cheea. Namun reaksi abang ketiganya itu tak jauh beda dengan Faro.
Dengan wajah yang ditekuk Cheea pergi ke kamarnya dan memutuskan untuk tidak berangkat ke sekolah. " Udah dong Ce marahnya,jangan lama-lama. Nanti cepet tua loh." ujar Wati yang baru datang dari balik tembok. "Diam!,aku lagi gak mood buat bercanda ya!" Cheea terlihat sangat kesal. "Weits... jangan ngambek dong bu bos. Ampun deh ampun..." jawab Wati lalu kabur menembus tembok. Ya sudahlah,sekali-kali bolos juga tidak masalah. Untung ada abang-abang. Semoga aja mereka bisa diandelin. Batin Cheea. Pada akhirnya Cheea hanya diam di kamar sembari memainkan ponsel dan laptopnya.
Mentari telah berada di peraduannya, Cheea mulai merasa lapar. Ia pun keluar dari kamarnya untuk mencari makanan. Saat menuju ke dapur Cheea mencium aroma sedap yang membuat cacing didalam perutnya berteriak. "Hmmmn.. wangi banget nih, siapa yang lagi masak ya.." gumam Cheea. Setelah sampai di dapur, Cheea melihat Bang Tian sedang membuat nasi goreng. Mendengar langkah kaki seseorang membuat Bastian membalikan tubuhnya.
" Eh, ada adek Abang yang paling cantik udah keluar dari sarangnya.Ada apa?, kamu lapar?." tanya Bastian." Apaan sih bang, kok sarang. Oh iya,ngomong-ngomong Cece laper nih bang. Cece juga mau dong bang nasi gorengnya. " pinta Cheea. " Ya habis kan kamar kamu itu berantakan kayak sarang burung. Yaudah kamu duduk dulu, abang buatin" ujar Bastian." Yeeyy... Abang terbaik deh " puji Cheea.
Sedang asik mengobrol, tiba-tiba Bang Faro datang. " Woy Bas, gue juga mau satu ya" ujar Faro sembari menempatkan dirinya dikursi samping Cheea. " Apaan sih Lo, datang-datang minta buatin. Lo pikir gue tukang nasi goreng apa." Jawab Bastian kesal." Ya elah Bas, berbakti sama kakak sendiri gak apa-apa kali, itung itung cari pahala. " balas Faro." Ck, serah Lo deh." Bastian menghidangkan nasi goreng untuk tiga orang. Akhirnya mereka pun makan siang bertiga karena Aldi sedang tidak ada di rumah kala itu.
Begitulah hari-hari Cheea Alamanda Khalista berjalan. Cheea adalah anak bungsu dari pasangan Indah Widyatama dan Bagas Raharja. Sang ibu sudah meninggal 2 tahun yang lalu akibat sakit kanker. Semenjak sang ibu meninggal, ayah mereka menjadi sangat terpuruk. Beliau menjadi lebih sering berada diluar kota dengan alasan pekerjaan.
Terkadang Cheea merasa sedih dengan sikap ayahnya itu. Tetapi mau bagaimana lagi, toh ayahnya bekerja untuk dia dan Abang-abangnya. Tapi Cheea bersyukur memiliki Abang-abang yang selalu menjaganya,walaupun terkadang Abang-abangnya itu membuat Cheea kesal karena sifat mereka yang overprotektif. Dia sudah berumur 18 tahun tetapi belum pernah merasakan yang namanya pacaran. Diulangi BELUM PERNAH MERASAKAN PACARAN. Siapa lagi yang melarangnya pacaran kalau bukan abang-abangnya itu. Tetapi Cheea senang karena Abang-abangnya itu selalu ada untuk melindunginya.
YOU ARE READING
My Girlfriend Is Indigo
ParanormalApakah salah jika terlahir sebagai anak indigo? Aku tidak pernah meminta untuk terlahir seperti ini. "Jauh-jauh kamu dari saya!" Titah El. "Gamauuuu....!" Cheea bersikeras. Kira - kira bagaimana ya hubungan antara cewek indigo dan cowok penakut ini...