CHAPTER 4

9 1 0
                                    

Happy reading 💚

Lelaki yang tadi disebut om oleh lia menatap kesal ke arah lia yang menuruni tangga , " bisa bisa nya panggil om om segala , dasar anak kecil padahal gw gak setua itu deh " 

Iapun menyusul turun sebenarnya ia kesini hanya menjual senjata api rakitan nya sendiri ia adalah seorang mafia , dingin sedikit humoris dan begitu kejam ketika ada yang mengusik dirinya

ia menelpon seseorang

"Iya tuan , ada apa ?"

"Ikuti gadis itu dan awasi terus " ucap nya tegas

"I-iya tuan baik "

"Awas aja nona kecil itu , aku tak akan membiarkan nya "

ia terpikir kenapa gadis tadi wajah nya ada bekas tamparan dan memar di tangan nya "ahh kenapa aku memikirkan dia sialan " ia menusap wajah nya gusar biasanya ia akan acuh dengan apapun masalah orang lain

Dilain tempat ,lia sedang duduk berteduh di sekitar taman sembari memainkan ponsel nya membuka sosial media lalu membuka wa melihat status orang lain

Putra melewati taman , ia melihat ada motor scoopy yang slalu di pakai lia lalu dia memarkirkan motornya tepat disebelah motor lia dan mencari keberadaan pemilik motor scoopy

Dia mengedarkan pandangan ke seluruh taman , saat sudah menemukan lia ia menghampiri dan duduk

"Boleh aku duduk disini " tanya putra

"Gausah nanya , udah duduk duluan juga " jawab lia sinis

"Biasa aja dong jangan sinis gitu , cantiknya nanti ilang loo "

"Buayaa " ucap lia singkat

"Emang kenyataan nya kamu cantik ko " putra memandang lia lekat lalu memengang pipi lia

"Ini pipi kamu kenapa ?" Tanya nya

"Gak papa gausah ganggu gw ish sana lo ah bikin kesel aja" lia menepis tangan putra ketika ingin menyentuh pipinya lalu ia memakai masker nya

"Yeyy di perhatiin jugaa malah ngusir " ucap putra mengacak rambut lia

"Emang lo yaaa bikin kesel banget ih " lia menimpuk putra dengan tas nya "awas lo ya " putra berlari sehingga mereka sekarang kejar kejaran seperti anak kecil yang sedang bermain lari larian

Mereka berhenti dengan nafas ngos ngosan ,dan duduk di rerumputan taman " ah cape hah hah hah"

"Gimana kalo gw teraktir ice cream , enak nih kayanya mana lagi panas terik mau gak " ucap putra

"Hmm boleh deh , kamu yang teraktir ya" putra mengangguk akhirnya mereka pergi dari taman dan menuju tempat penjual ice cream

"Mau ice cream rasa apa hmm?" Tanya putra

"Yang rasa mint aja "

"Oke tunggu dulu ya tuan putri" lia melirik sinis putra "dih so manis"

Mereka memakan ice cream nya , putra sesekali melirik aulia dan tersenyum

"Jalan yu sama gue hari ini , biar makin dekat " tanya putra

Lia menatap datar putra "gak mau "

"Oh ayolah cantik "

"Gak mau ya " ucap aulia kesal putra menggenggam tangan lia

"Aulia kita bersenang-senang hari ini ya , aku tau kamu saat ini sedang tidak baik baik saja kamu lagi banyak pikiran kan ? " Ucap putra menatap lekat mata lia

Aulia Story (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang