Heenoo▪︎}{▪︎S E C R E T L Y L O V E Y O U

352 22 0
                                    

Maaf kalo ada typo yaa, ngantuk soalnya, hehe:)))
Happy reading everyone!

.

.

.

.

08. 36

"Papa! Papa! hali ini kelja nda?"

Si kecil yang sudah wangi oleh bedak bayi juga minyak telon sehabis mandi itu menghampiri sang ayah yang tengah duduk sambil membaca koran di teras rumah.

Sudah seperti bapak bapak.. tp emang iya. Kan udah ada buntut..

Ayahnya, Heeseung. Lantas menaruh atensi penuh yang semula pada koran, sekarang pada anaknya. Tersenyum simpul dan meletakkan koran juga kacamatanya di meja kecil.

"Tidak sayang, papa sedang libur. Seungwoo mau jalan jalan, hm?"

Tidak perlu ditanya harusnya! Sudah pasti mau. Karena papa nya jarang pulang kerumah. Padahal seungwoo ingin bermain dengan papa nya setiap pulang dari kindergarten:(( atau paling tidak ia ingin papa nya  memperhatikannya saat bermain.

"Seungwoo mau, papa! Boleh pelgi beli jajan?"

Heeseung terkekeh saking gemasnya dengan anak semata wayangnya ini. Sayang sekali ia jarang memberi perhatian untuk anaknya. Jadwal yang padat dan segala tetek bengek permasalahan yang dia alami menjadikan ia mau tak mau harus terus memantau kestabilan perusahaan juga beberapa cabang usaha yang didirikan ibunya seorang diri.

Ayah ibu nya? Mereka sesekali membantu tentunya. Tapi heeseung kasihan pada orang tuanya. Ia ingin orang tuanya menikmati masa tua mereka. Tidak perlu memikirkan yang berat berat katanya.

"Seungwoo mau beli jajan di mana? Sudah tentukan?"

Pertanyaan dari papa nya membuat ia berpikir sejenak, kemudian mengangguk antusias.

"Sudah! Seungwoo mau beli es klim di tempat kemalin yang pelgi sama halmeoni! Boleh?"

Heeseung seketika menoleh pada babysitter anaknya, pergi kemana mereka? Heeseung kan tidak tahu.

"Ah iya tuan, seungwoo kemarin pergi bersama nyonya ke pusat perbelanjaan di daerah Gyeonggi."

"Baik, terimakasih. Jadi seungwoo ingin kesana lagi dengan papa, hm?" Si kecil mengangguk dengan antusias, menatap papanya dan memamerkan barisan gigi putih rapinya.

"Kita pelgi sekalang ya, papa.. kemalin seungwoo beltemu nunna cantik, tapi belum tanya nama nunna.. kalo nanti ada nunna papa mau kan tanya nama nunna cantik, eungg:("

"Kenapa tidak tanya sendiri, hm?"

Dengan menunduk seungwoo menjawab,, "seungwoo nda bellani:(, takut nunna malah malah seungwoo sepelti nunna pendek.."

Ah, anaknya masih terbawa rupanya. Dia dulu pernah mendapatkan babysitter yang temperamental. Hanya bertanya membuat si babysitter itu merasa naik darah.

Oleh karena itu, seleksi babysitter harus sesuai dengan kategori yang seungwoo berikan. Bukan yang heeseung, atau bahkan orang tua heeseung ajukan.

Dan akhirnya menemukan babysitter paruh baya yang kebetulan sedang mencari pekerjaan. Untungnya saja babysitter yang sekarang tidak sejahat yang dulu.

"Yasudah, kalau bertemu nunna nanti papa tanyakan. Sekarang kita bersiap, harus pakai topi ya. Di luar panas." Heeseung menggendong putranya kemudian berjalan menuju kamar sang anak.

.  .  .  .  .  .  .

Seperti yang di janjikan, mereka berdua kini sedang berada di luar area pusat perbelanjaan.

Oneshoot Enha {DISCONTINUE}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang