"Bismillah semester baru. Semangat Deeva" batin seorang mahasiswi saat menatap gedung kuliahnya.
Ya dia adalah Adeeva Mikaela Aidyn. Biasa dipanggil Deeva, mahasiswa ambisius yang selalu berkutat dengan tugas kuliahnya untuk mencapai semua target-targetnya.
Deeva bersenandung ria berjalan di koridor menuju kelasnya. Entah apa yang membuatnya bahagia hari ini. Sampai pada akhirnya sahabatnya mengagetkannya dari belakang.
"Selamat pagi Deeva" ucap sahabat Deeva mengagetkannya
"Astaga. Meera kebiasaan deh. Ngagetin gue aja" Jawab Deeva dengan wajah cemberutnya
"Hehehe... Apa kabar cantik?" kata Meera
Almeera Harlyn Zabella, sahabat satu-satunya Deeva yang selalu mengingatkan Deeva untuk tidak terlalu ambisius karena dia tau bahwa Deeva sangat serius dan yakin hidup sahabatnya itu terlalu abu-abu.
"Isshh,, kabar gue baik lah, Meer. Semangat sekali gue hari ini karena semester baru harus bisa lebih baik lagi, lebih ambisius lagi untuk lulus dengan nilai yang bagus" Ucap Deeva dengan menggebu-gebu. Di sisi lain, Meera hanya geleng-geleng kepala. Deeva tetap saja dengan sisi ambisiusnya.
"Deev, Deev, lo gak berubah ya. Please lah kurangi sifat serius lo biar hidup elo berwarna jangan monokrom terus. Atau mau gue kenalin cowok? Gue banyak kenalan cowok dari kating, atau teman seangkatan kita?" tawar Meera kepada Deeva
"Gue lebih suka dengan keadaan gue sekarang. Meer. Dan soal mengenalkan gue dengan cowok, lupain deh, gue gak ada waktu untuk memikirkan hal itu. Oh ya, bukannya lo juga jomblo kan, malah menawarkan cowok ke gue?", ejek Deeva kemudian tertawa tapi tidak keras
"Gue bukan jomblo, tapi single. Gue juga milih-milih lah, takut dighostingin wkwk ", kata Meera dengan semangatnya. Tanpa sadar obrolan mereka mengantarkan mereka sampai di depan kelas.
"Yaudah yuk, kita duduk. Gue mau menyiapkan bahan untuk kelas pagi ini. Gak usah bahas cowok-cowok lagi", ucap Deeva sambil mengeluarkan bukunya dan mulai menyiapkan apa yang akan dipersiapkan untuk kelas pagi ini
"Isssh lo dak asik deh, gue mending scroll tik tok saja, apa aja ya fyp hari ini", kata Meera memegang hp untuk berselancar di media sosialnya. Tak lama kemudian datang gerombolan laki-laki teman kelas Deeva dan Meera.
"Selamat pagi Deeva cantik yang selalu rajin", ucap cowok yang bernama Randy
"Pagi juga Randy"
"Eh Ran, gue gak disapa?", tanya Meera
"Siapa lo, siapa gue? Lagian gue kira elo dak ada", Jawab Randy
"Gue udah ada disini dari tadi ya Ran, mata lo aja yang katarak karena gak bisa liat wajah secantik gue"
"Elo cantik, masih cantikan mbak Sri penjual cimol kantin. Elo mah jauh dari kata cantik, najis", jawab Randy berlari untuk menghindari amukan dari singa
"Ran, lo bikin emosi gue pagi-pagi awas lo, gue pites lo Ran. Jangan lari lo", Meera mengejar Randy
Deeva hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan sahabatnya. Tak sadar bahwa ada yang melihatnya sambil tersenyum, lalu menghampiri Deeva
"Apa kabar Deeva? Udah sibuk aja pagi-pagi? ", tanya Adlan sambil tersenyum ke arah Deeva dengan senyum manisnya
"Eh Adlan, gue baik seperti yang lo liat, gue lagi mempersiapkan materi kelas pagi ini, lo apa kabar?", Deeva balik bertanya
"Aku selalu baik Deeva karena ada penyemangat sih, " jawab Adlan. "Wah sapa Adlan, gak nyangka gue, lo udah punya crush, " Jawab Deeva
"Kamu datau kalau sebenarnya aku itu.... ", belum selesai Adlan melanjutkan pembicaraannya, terlihat Randy berteriak karena dijewer oleh Meera
"Ampun Meer, iya elo cantik. Lepasin tangan lo dari telinga gue", ringis Randy. "Gue akan lepasin tapi elo harus bilang gue cantik kayak Ariana Grande", ucap Meera dengan PD nya
"Iya, tapi elo lepas dulu dong, " setelah Meera melepaskan tangannya, Randy berlari menuju Deeva dan Adlan di dalam kelas sambil berteriak, "Meer elo cantik, tapi kalok diliat dari gedung rektorat, hahahaha, "
"Randy, awas lo ya, sini lo, " Meera akan mengejar Randy lagi, tapi dihentikan oleh Deeva. "Udah Meer, bentar lagi dosen masuk, lebih baik lo duduk dan minum air, ngos-ngosan begitu, "
"Isshh, awas lo ya Ran, kalok bukan karena Deeva, gue pites lo, " Ucap Meera pada Randy
"Gue gak takut, sini lo," tantang Randy. Adlan juga memberhentikan Randy, "Udahlah Ran, lo seneng banget jailin Meera. Yok kita duduk, bentar lagi dosen masuk, "
"Deev, nanti ke kantin bareng ya, " tanya Adlan. "Oke siap", jawab Deeva dengan mengacungkan jempolnya
"Diih, elo ke Deeva pakai aku kamu? atau jangan-jangan elo...?", sebelum Randy melanjutkan pembicaraanya, dosen telah masuk.
"Udahlah, tuh dosen udah masuk. Lebih baik lo dengerin penjelasan dosen, jangan masuk telinga kiri keluar telinga kanan", Ucap Adlan
Setelah itu mereka duduk di barisan paling belakang dan memperhatikan penjelasan dosen sampai pembelajaran selesai.
~0o0~
Kantin terlihat penuh karena sudah masuk jam makan siang. Semua mahasiswa antri untuk membeli makanan demi mengenyangkan perut mereka
"Penuh banget, Deev. Kita harus cari tempat nih, "ucap Meera. Mereka celingak celinguk dan Adlan melambaikan tangan ke arah mereka. "Ehh itu Adlan dan simpanse, yuk Deev kita kesana," ajak Meera
"Katanya mau ke kantin bareng, tapi kalian udah tiba duluan?", tanya Deeva.
"Hehehe, piss Deev, sebenarnya gue lapar banget, apalagi habis mata kuliahnya Pak Santoso yang jelasin sampai gue mual," jawab Randy dengan cengengesan
"Lebay banget sih lo Ran. Gue aja biasa aja. Emang lo titisan simpanse kayaknya, " kata Meera
"Enak aja. Daripada elo titisan mak lampir," ucap Randy tidak mau kalah
"Udah-udah, kalian ini berantem terus kerjaannya. Gue yang denger pusing. Udahlah gue mau beli jus dulu. Kalok Meera masih mau berantem terus sama Randy sok atuh, gue mau beli dulu, " Deeva beranjak dari duduknya dan Meera mengikutinya dari belakang
"Mbak sri, jus mangganya satu ya," pinta Deeva
"Siap mbak"
"Elo mau pesen apa Meer?" tanya Deeva. "Kayaknya gue mau nasi goreng deh, gue beli dulu ya Deev, elo gapapa kan sendiri?",
"Gapapa kok, sana beli dulu, " Jawab Deeva
Setelah nunggu beberapa menit, jus Deeva sudah siap. "Ini mbak jusnya", mbak Sri memberikannya pada Deeva, "Oh iya mbak, ini uangnya. Kembaliannya ambil saja", Jawab Deeva sambil menyerahkan uangnya.
Saat Deeva berbalik menuju tempat duduk tadi, tali sepatunya terbuka dan kehilangan keseimbangan. Akibatnya dia terdorong ke depan dan tak sengaja jusnya tumpah dan mengenai seorang laki-laki
"mati aku," Batin Deeva
Vote and Comment yaa gaissss,,,
Btw, ini cerita perdanaku. Jika ada masukan silahkan langsung tulis di kolom komentar
Terimakasih
Salam Hangat, Munmun :)
KAMU SEDANG MEMBACA
KEPENTOK CINTA KATING
Teen FictionGadis ambisius yang tidak mengenal cinta, namun semua berubah ketika mengenal sosok kakak tingkatnya Kamu membuat kehidupanku dari abu-abu menjadi berwarna. Teruslah mewarnai hari-hariku tanpa ada kata lelah sedikitpun. ~ Adeeva Mikaela Aidyn~ Aku s...