BAB : 1

10.2K 66 0
                                    

Savitri yg baru pulang dari sekolah langsung masuk kamar ganti baju dan gantungkan tas gambloknya. Di dalam kamar sudah ada Salindri dan Sakiyah yg masih SMP sedang mainan hp. Savitri senang sekali telah punya ayah baru yg tadi mengantar ke sekolah bawa mobil bersama Safira adiknya ke dua. Ah sukurlah mamanya tidak lagi capai mengurus dagangan yg banyak di pasar seperti hari2 sebelumnya. Sekarang ada bapak yg tampan dan masih muda lagi. Mamanya juga masih muda kok. Sakinah baru berumur 36, sedang Kukuh baru 35 th. Kata mama mereka memang berteman sejak dagang di pasar. Mama pedagang pasar, papa Kukuh pemasok kelapa.

Kukuh yg selalu pulang lebih cepat karena dari tengah malam pergi keluar kota mengambil barang, kemudian menurunkan barang ke dalam gudang sampai jam 10 baru kelar terus pulang tidur. Savitri mandi sambil nyanyi2 dan pasang hp diatas hanger siap rekam bodynya yg tumbuh sangat sempurna. Savitri dan Safira kemarin melihat papanya sedang bercinta dengan mamanya di kamar yg berbatas kain kurden dengan mereka. Ingin sekali ia merasakan itu.

Membayangkan malam bahagia mamanya Savitri lupa mengunci pintu kamar mandi sehingga Kukuh yg mau pipis masuk saja di belakang tubuh anak tirinya.

" Awww ..!!" teriak Savitri

" He he he..sini dulu dong.." kata Kukuh yg menarik lengan Savitri untuk memegangi burungnya. Savitri tidak bisa menolak ketika bibirnya dikecup Kukuh sambil tangannya menggenggam burung berotot papa tirinya . Ohhh. dada montok itu bergerak mengikuti irama nafasnya yg tak beraturan saat tubuh mereka merapat dan saling peluk Sungguh mati baru kali pertama ini Savitri berpelukan dengan lelaki dewasa.

Akhirnya Kukuh mengajak gadis itu mandi bersama mumpung Sakinah masih di pasar.

" Papa genit sih"

Usai mandi Savitri yg kehabisan tenaga menghambur ke kamar dan tidur bersama adiknya. Kukuh keluar menjemput Sakinah di pasar dengan mobilnya.

***

Namun di malam Jum'at Kliwon saat Kukuh terjaga dari tidurnya sangat terkejut bila ia telah dibangunkan oleh sosok bayangan hitam disisi ranjang entah masuk dari lobang mana bila semua pintu kamar tertutup. Bayangan berbentuk monyet setinggi atap rumah hingga melengkung ke bawah mencengkram pundak Kukuh dan mengambilnya dari ranjang. Kukuh ketakutan dan berteriak sangat keras.

" Mamaaaaa...toloooong !!! Han.."
Tak seorangpun yg tertidur pulas dalam rumah itu mendengar suara Kukuh hingga tak ada yg bangun. Makhluk hitam besar itu menarik tubuh Kukuh dari dalam rumah dan keluar ke dalam kegelapan malam

" Brukk !!!"

Tubuh Kukuh terasa dihempaskan ke atas tanah berbatu oleh makhluk seram itu hingga serasa tulang punggung Kukuh patah. Kukuh kesulitan bangun karena tubuhhya sakit dan gemereruk tulangnya terdengar saat mau bangkit. Mata Kukuh memandang sekitar hanya dikelilingi pohon kelapa tinggi2 dan langit yg gelap terselimuti mendung.

" Aku peringatkan padamu jangan ganggu anak2ku. Kalau kamu ulangi lagi perbuatanmu, kubunuh kamu." kata makhluk berbentuk kera sebesar rumah tingkat tiga itu. Kukuh ketakutan dan terus beringsut mencari sandaran, tapi tak didapat. Kaki makhluk itu menendang tubuh Kukuh sangat keras hingga terpental jauh dari lokasi. Kukuh berteriak dan menangis ketakutan.

" Jangan bunuh akuu..maafkan aku. Ampuuuunnn!!!"

" Grobyak !!"

Kukuh tiba2 sudah jatuh dari ranjang membentur dinding kamar dan pojok lemari hingga kepalanya terasa sakit. Sakinah terbangun dan turun dari ranjang mengangkat tubuh suaminya yg tergeletak kesakitan di lantai.

" Ngimpi apa sih pa ?" kata Sakinah yg agak tertawa lucu melihat Kukuh yg sebesar itu bisa jatuh dari ranjang.
Kukuh hanya memandangi isterinya dengan mata membulat bingung. Mimpi atau memang ia mendapat ancaman dari makhluk aneh penunggu rumah itu atau penjaga lima anak tirinya. Sakinah sangat sayang pada Kukuh hingga tak melarang ketika anak2 nya yg sudah besar dan beranjak remaja itu bergaul dengannya. Savitri hanya tidur dalam satu ruangan besar yg dibatasi kurden kain tipis sehingga apa yg dilakukan terlihat jelas oleh Kukuh.

Kukuh senang melihat putri2nya yg cantik2 itu bebas mondar- mandir di dalam rumah yg sangat besar itu bahkan berganti baju setelah mandi tak ada rasa malu dan sungkan dilihat papa tirinya. Namun pada malam hari ia seperti menghadapi kejadian yg aneh2 bila ingin bermesum dengan mereka.

***

Kukuh berniat membangun rumah isterinya lebih bagus dan kamar2 untuk memisah antara anak2 dan orang tua tidak campur bawur. Terutama sekali kamar kusus yg akan dibangun untuk keperluan bisnis Kukuh yg tidak untuk istri atau anak2 nya. Namun rencana itu masih diolah dalam otaknya. Kukuh yakin ia akan tambah kaya bisa menikahi Sakinah yg beranak 5 cewek semua. Ibarat berlayar, Sekali kayuh, 5 pulau terlewati. Toh dengan menyantap 5 orang anak tirinya yg masih perawan itu ia akan bertambah muda dan umur panjang. Karena sesungguhnya Kukuh juga memiliki pesugihan yg telah merenggut nyawa istri dan anaknya dulu. Ia yg menjadi duda merasa beruntung kenal dengan Sakinah yg juga janda beranak 5 untuk dijadikan tumbal pesugihan tentunya.  Malang bagi Kukuh bila ternyata Sakinah yg janda itu juga memiliki suami tidak sah makhluk halus bernama Gendruwo yg telah memberinya 5 orang anak gadis yg cantik2. Suami terdahulu mati karena dibunuh oleh makhluk halus itu hingga Sakinah menjadi janda. Dan setahun kemudian menikahi laki2 yg karena suka bercinta dengan putri2 nya yg cantik dan menggoda itu, ia dibuluh oleh ayah biologis bocah2 cantik itu. Sejak itu Sakinah tidak mau nikah lagi dengan sembarang orang seperti anak muda yg berandalan. Kukuh adalah laki2 baik sesama pedagang pasar menurutnya. Jika ternyata Kukuh adalah laki2 yg memiliki pesugihan, Sakinah tidak pernah menduganya.

ANAK KWALON GENDRUWOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang