Bagaimana jadinya jika di benci oleh keluarga sendiri termasuk ayah kita sendiri?
Ini kisah seorang Min Yoongi yang selalu mendapat hukuman setiap membuat sedikit kesalahan. Yoongi adalah anak bungsu dari keluarga Min.
Awalnya yoongi akan memiliki a...
"Sudah kubilang beberapa kali. Saat kita dipisahkan, maka akan kembali di pertemukan saat dewasa nanti"
- MYG -
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ji-Sung senang akhirnya yoongi telah kembali menemukan sahabatnya yang dulu ia tunggu tunggu. Sekarang ini yoongi tengah bermain adu argumen dengan Jungkook.
Sedari tadi yoongi terus mengelak karena tidak ingin kalah bicara oleh Jungkook.
"Namamu dan nama panggilan mu tidak sesuai!" Jungkook tertawa.
"Apa lagi kau. Namamu dan sikapmu juga tidak sesuai" yoongi mendelik kesal.
"Coba sekarang tebak apa warna kesukaan ku!" Jungkook tampak pura pura berfikir.
"Ah aku lupa eottoke?~" jawabnya seraya memancing amarah yoongi.
"TUH KAN! PASTI KAU BUKAN JEYKEY KU!!!!"
BUGH BUGH
Astaga Yoon kau memukul Jungkook berlebihan. Tapi tenang saja. Jungkook justru malah tertawa dengan apa yang yoongi lakukan padanya. Yoongi terus memukul Jungkook hingga sendirinya merasa aneh.
Kepalanya berdenyut hebat. Sesuatu mengalir dari hidungnya. Sontak yoongi berhenti memukul Jungkook dan bergerak membelakangi Jungkook.
"Yoon? Kau baik baik saja kan?" Merasa heran Jungkook bertanya.
"A-aku ke toilet"
"Arraso"
Yoongi berlari ke arah toilet. Ia memasuki toilet dengan tergesa gesa dan menguncinya dari dalam. Yoongi menatap wajahnya di kaca kamar mandi.
Sangat pucat. Layaknya mayat hidup.
Yoongi membasuh wajahnya. Mencoba untuk memberhentikan mimisannya. Setelah beberapa menit mimisan tak kunjung berhenti.
"Arrghh hiks Jebal berhenti." Yoongi terus berusaha agar darah itu berhenti mengalir. Namun tubuhnya sudah tidak kuat menopang lagi beban. Yoongi terduduk lemas di lantai.
Deru nafasnya memburu. Tangannya terus memukul dadanya. Walau lemah, yoongi tetap terus berusaha untuk bertahan dan mempertahankan kesadarannya. Yoongi memegang ujung wastafel untuk menjadi pegangan saat ia berdiri.
Bruk!
Sayangnya yoongi kembali terjatuh. Pandangannya mulai memburam, tubuhnya menggigil, namun mimisan itu sudah berhenti. Sayangnya kegelapan sudah merengut kesadarannya.