"Solar." Fang bertopang dagu sambil menatap Solar jenuh. "Aku iri deh sama kamu."
"Kenapa?" Solar menoleh dengan tatapan bingung sambil menaruh botol minumnya yang baru ditutup di meja.
"Padahal kita sama-sama anak bungsu, punya kakak laki-laki. Kakak kamu kelas delapan kalo kakak aku kelas sembilan. Tuaan kakak aku tapi banyakan kakak kamu."
"Terus kenapa?" Solar tersenyum datar karena masih tidak mengerti dimana inti permasalahannya.
"Kelakuannya itu lho. Beda bangeet! Kamu selalu disayang-sayang plus dimanjain banget sama keenam bucin itu sedangkan aku selalu dijutekin." Wajah Fang menjadi kesal.
"Ya setiap kakak kan punya cara beda-beda buat nyalurin kasih sayang. Lagipula kakak aku kan juga ada yang kepribadiannya mirip-mirip kakak kamu. Misal Kak Hali sama Kak Ice. Mereka dingin gitu dan jarang ngomong juga kan. Sama-sama introvert menjurus jutek kayak kakak kamu." Solar tersenyum canggung.
"Emang sama-sama introvert. Tapi bahkan meski dibandingin sama mereka berdua tetep beda jauh! Mereka emang nggak aktif ngomong tapi skinship sama perhatian mah aktif-aktif aja!"
"Kalo perhatian udah pasti kamu udah cukup ngasih ke kakak kamu. Nah, gimana kalo kamu coba skinship juga. Biar makin deket jadi makin sayang."
"Waduh, sampe skinship juga nih?" Fang mengernyitkan dahi.
"Kak Kaizo itu kan masih ada tsundere-tsunderenya gitu kayak Kak Hali. Kak Hali malu kalo disanjung sedangkan Kak Kaizo cuek aja. Nah, kalo skinship Kak Hali nggak malu sedangkan Kak Kaizo malu. Makanya dia jarang skinship kan?"
"Iya sih."
"Karena itu kamu juga sering-seringlah kasih skinship ke Kak Kaizo."
"Hmm, gitu ya. Nanti aku coba deh. Moga-moga aku nggak diaum." Fang merangkul Solar. "Yuk, ngantin. Udah bel juga." Kemudian pergi ke kantin bersama Solar.
"Yah, besok deh baru dicoba. Kudu ada persiapan dan strategi dulu soalnya."
🍓
Malamnya saat Fang sedang belajar Kaizo memasuki kamarnya.
"Fang."
"Ah." Fang menoleh. "Iya, kak?"
"Ada waktu?" Kaizo menghampiri kasur Fang.
"Ada, kak. Emang kakak mau ngapain?"
Setelah Kaizo duduk ia menepuk-nepuk tempat kosong di sampingnya sebagai isyarat agar Fang duduk di sampingnya. Fang pun menurutinya. Setelah mereka sudah duduk bersebelahan Kaizo menoleh.
"Apa kamu bener-bener iri sama Solar, Fang?"
Jantung Fang mencelos. Ia menatap Kaizo syok.
"Ka ... Kakak ... Tahu dari mana?"
"Waktu kalian ngomong aku lewat. Sekarang jawab."
"Em ... Iya, kak." Fang menunduk dengan waswas.
"Kalo gitu apa kamu udah tahu perasaan keenam kakaknya itu ke dia?" Alis Kaizo kian bertaut.
"Perasaan apa maksudnya, kak? Udah jelas mereka sayang banget sama dia karena dia anak bungsu. Iya kan?"
"Perasaan mereka bukan cuma sebatas itu, Fang." Kaizo menatap Fang intens. "Hati mereka itu udah kepincut sama adik mereka sendiri."
"Ah, mana mungkin!" Fang mengibaskan tangannya sambil tersenyum mencibir. "Kakak mungkin berpikiran kayak gitu karena mereka posesif banget sama dia tapi mereka nggak kayak gitu kok. Mereka cuma kelewat lengket aja sama dia kayak permen karet nempel di rambut."
"Aku juga seorang kakak. Aku bisa ngerasain suasana mereka." Kaizo menatap Fang tajam.
Fang tersentak kemudian menunduk memikirkan perkataan Kaizo. Melihat wajah Kaizo yang serius sepertinya benar bahwa perkataannya itu bukan lelucon atau spekulasi belaka.
"Apa itu emang bener? Kak?" Fang mencoba memastikan lagi.
"Iya, makanya aku mau mastiin. Apa kamu cuma mau aku seperhatian mereka ... Atau kamu mau perasaan aku juga sejauh mereka?" Kaizo memegang pipi Fang dengan tatapan intens. "Karena aku bisa ngelakuin keduanya. Kalo kamu mau."
Fang sontak mematung namun meskipun mulutnya tertutup batinnya menjerit.
"Apaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa?!"
END
KAMU SEDANG MEMBACA
Blossom
FanfictionHanya beberapa cerita dengan kapal yang langka (pairing tidak dicantumkan di tag jadi setiap kemunculannya random) P.S: Maaf kalau ada kesalahan atau hal-hal yang tidak berkenan dari cerita ini. Terima kasih 🙏❤️