Oneshoot

1.3K 91 11
                                    


         Siang itu, matahari tidak bersinar begitu terang karena didominasi oleh mendung. Pemuda bersurai gelap itu mencoret-coret buku catatannya dengan gambaran-gambaran, ia bosan mendengarkan ceramahan dosen di depan. Ya bagaimana tidak, bukannya mengajar dosennya malah menceramahi mereka karena salah satu dari teman sekelasnya berbuat ulah. Benar-benar membosankan. Suara ketukan pintu menyela ceramah dosen didepan, mereka menoleh untuk melihat siapa yang mengintrupsi pembicaraan –ralat- ceramah dosen itu. Seorang pemuda yang tampak asing dan sepertinya bukan warga asli negara itu.
"excuse me.."
"come in," ucap dosen depan.
           Sontak semua perhatian tertuju pada pemuda asing itu, ia hanya menatap sebentar sebelum kembali melanjutkan coret-coretannya yang tertunda. Samar-samar ia mendengar bahwa pemuda itu merupakan salah satu mahasiswa pertukaran yang akan mengikuti kuliah di kampusnya dan dikelasnya. Jarang-jarang ada orang asing yang masuk kekampusnya, suatu peristiwa yang cukup langka.
"baik, semua ini Austin Stanley selama satu semester kedepan dia akan bergabung dengan kita, karena Stanley-san tidak fasih berbahasa kita, butuh relawan untuk jadi pendamping atau alih bahasa sementara, ada yang bisa bahasa inggris?" Terjadi keributan dikelas karena tidak banyak yang fasih berbahasa inggris, terjadilah tunjuk menunjuk.
"Saito lumayan bisa bahasa inggris" celetuk Kirishima.
Sontak mereka mengarahkan tatapan kearah pemuda yang tampak asik dengan dunianya sendiri. Rai yang duduk disebelahnya sontak menyenggol sahabatnya itu. (Y/N) tersentak sebelum menatap kesekelilingnya dan mendapati dirinya menjadi pusat perhatian. Ia mengerjapkan matanya beberapa kali.
"Saito-san, mulai hari ini akan menjadi pendamping atau alih bahasa untuk Stanley-san.." putus dosennya.
"h-hah? Eh? T-tunggu? Mengapa saya? Bukannya ada yang bisa dan lebih fasih dari saya?" ucap (Y/N) masih setengah mencerna apa yang terjadi.
"sebagai hukuman karena tidak memperhatikan kelas, karena saya lihat dari tadi kamu asik sendiri." putus dosennya.
Wajahnya terasa panas, siapa sangka dosennyaa tahu bahwa ia tidak memperhatikan sedari tadi, "h-ha'i, s-sumimasen.."
.
Kelas berakhir dan kini ia bingung harus melakukan apa, ia bukan orang paling vokal di kelas dan diluar selain dengan teman-teman dekatnya. Rai menepuk bahunya pelan.
"(Y/N), kau tidak apa-apa?"
"ugh, aku tidak tahu harus bagaimana.. apa yang harus aku lakukann.." rengeknya.
Rai  tertawa pelan, "yah, kau bertanya padaku pun percuma.. kita tidak beda jauh dan kau tau itu.. lagi pula tumben kau tidak memperhatikan,"
"habisnya, ceramah itu membosankan.."
"hmm iya juga sih, hmm.. aku lapar, ayo kekan-" pembicaraannya terputus.
"saito-san?"

(Author Note: *anggap aja percakapan bahasa inggris)

"a-ah, s-stanley-san kan, kami akan kekantin.. mau ikut?"
"apa boleh?"
"tentu saja," jawabnya.
Rai, menatap interaksi keduanya dengan tatapan tertarik, 'hm.. mereka cocok, kami-sama tolong jodohkan merekaaa.. aku akan menjadikannya salah satu shipku!!' batinnya.
"ah, ini Kimura Rai, sahabatku," perkataan (Y/N) menariknya dari kehaluannya.
"ah, Kimura Rai, teman (Y/N), salam kenal.."
"s-salam kenal Kimura-san,"
Rai merinding merasakan tatapan tajam dari Stanley, ia merasa gugup. 'Jangan bilang ini adalah seme yandere yang merasa tersaingi?' batinnya lagi.
          Mereka akhirnya berjalan kekantin bersama, siapa sangka Austin dan (Y/N) satu frekuensi dan dengan cepat akrab. Rai memundurkan dirinya mencoba tidak terlibat dengan keduanya. Karena jujur ia takut melihat tatapan sadis dimata sosok yang pasti seme itu. Ia mendoakan keselamatan sahabatnya yang sepertinya akan menjadi santapan/mangsa empuk untuk seme yandere seperti Austin.
         (Y/N) merebahkan dirinya di kasurnya, akhirnya tugas-tugasnya selesai. Ia lelah, angannya memutar kembali hal-hal yang ia telah ia lakukan dengan Austin. Wajahnya terasa panas saat mengingatnya, ia menggigit bibirnya pelan bertanya-tanya kenapa pemuda itu suka sekali menggodanya atau membuatnya malu bahkan tidak jarang menjahilinya, sangat menyebalkan. Ia menenggelamkan wajahnya kebantal empuk miliknya, maniknya tanpa sengaja mengangkap boneka pemberian Austin katanya sih sebagai rasa terima kasih.
        Ia menatap boneka itu dengan cemberut, apa-apaan dia. Padahal ia laki-laki kenapa malah boneka hadiahnya kenapa tidak yang lain saja. Kalau dilihat-lihat Austin itu sangat keren, dia juga tampan dan tanpa diperhatikan pun orang tahu kalau dia sangat baik. Dia benar-benar tampan dengan kulit tan-nya dan maniknya oh, jangan lupakan smirk yang biasanya terpasang diwajahnya saat menjahilinya. Oh ya Tuhan, dia masih normal.
          (Y/N) menggelengkan kepalanya dengan gila. Wajahnya merah seperti kepiting rebus, astaga ia masih normal. Kenapa memikirkan pemuda yang satu itu membuatnya sangat-sangat malu, jantungnya bahkan terasa sangat berisik. Ia meraih ponselnya dan memilih untuk mengirim pesan pada Rai. Tapi, jika diingat-ingat, Rai sepertinya menjauhinya saat ia sedang bersama dengan Austin. Hmm,  jangan-jangan Fudan yang satu itu membayangkan dirinya dengan Austin melakukan  hal yang tidak-tidak. Wajahnya kembali terasa terbakar. Ia akhirnya benar-benar mengirim pesan pada temannya itu.
          Ia menceritakan apa yang terjadi dan hal-hal yang terlewatkan oleh Rai. Ia menceritakan tentang Austin dan keanehan dirinya. Dan kebiasaan Austin yang amat suka mengodanya.
'Zen, apa kau yakin tidak menyukainya? Dari apa yang kau ceritakan sepertinya kau suka padanya, berdasarkan komik dan cerita BL yang sudah ku baca kondisimu mirip dengan uke-uke yang sedang jatuh cinta pada semenya!'
Deg.
Apa dia menyukainya? Jantungnya kembali berdebar kencang. Wajahnya memanas, sepertinya ia benar-benar menyukainya. Oh tidak. Besok, bagaimana ia dapat menghadapinya. Notif pesan kembali masuk.
'kalau kau jadian jangan lupa pajak dan asopannya.. ku tunggu aku mendukung shipku berlayar!'
'Dasar fudan sialan!' batinnya saat wajahnya kembali memanas.Ia menenggelamkan wajahnya kebantalnya.

Obsesion (MaleOCxMalereader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang