01

196 32 269
                                    

NAUGHTY

VOTE & COMENT!

Untuk translate nya bisa diliat dikomen.

Happy Reading!

____________________

Felix Ricardo, saat ini pria itu sedang duduk manis didalam mobil sembari menatap keluar melihat jalan yang tidak begitu ramai. Felix baru saja sampai di Indonesia, tubuh tegapnya berjalan menghampiri supir yang sudah ditugaskan untuk menjemputnya di bandara.

Dengan kaki yang menyilang, Felix bersandar pada jok mobil sembari menatap arloji yang ada di pergelangan tangan nya. Tubuhnya terasa remuk karena duduk selama berjam-jam di pesawat.

satu jam berlalu, mereka belum juga sampai di kediaman keluarga Madison.

"Pak, masih jauh?"

"Sebentar lagi kita sampai, Tuan." Sahut sang supir.

Kembali mengalihkan pandangannya pada jalanan, Felix berusaha menahan rasa bosan yang dia rasakan sejak awal menaiki pesawat, belum lagi perjalanan dari bandara sampai ke kediaman keluarga Madison menghabiskan waktu 1 jam lebih.

"Akhirnya" Gumam nya saat ia telah sampai di kediaman keluarga Madison.

Melangkahkan kakinya keluar dari dalam mobil, Felix mengabaikan sang sopir yang tengah sibuk menurunkan koper dari bagasi mobil.

Sampai di depan pintu utama, tangannya langsung saja menekan bel rumah, yang membuat pintu terbuka dan menampakkan seorang wanita paruh baya.

"Tuan Felix?" Felix hanya menganggukkan kepala nya sebagai jawaban.

"Perkenalkan saya Riana, pembantu sekaligus pengurus rumah ini. Tuan bisa memanggil saya, Bi Ana" Ucap wanita itu dengan senyum ramah nya.

"Nice to meet you, Bi Ana" jawab Felix ramah.

"Silahkan masuk, Tuan."

Melangkah masuk, kakinya mendadak terpaku di ruang tamu, mata nya kini berkeliling melihat sekitar seakan tengah mencari keberadaan seseorang.

"Nona Licy saat ini tidak ada dirumah Tuan" Celetuk Bi Ana seakan tau siapa yang Felix cari.

Licy Madison, ia adalah anak bungsu keluarga Madison sekaligus calon istri nya.

Felix mengangguk sebagai jawabannya.
"Dimana kamar saya, Bi?"

Bi Ana lanjut menuntun Felix hingga sampai dikamar yang akan Felix tempati.

"Jika Tuan membutuhkan sesuatu,  Anda bisa memanggil saya kapanpun. Kalau begitu, saya permisi Tuan. "

Setelah itu Bi Ana meninggalkan Felix di kamarnya seorang diri. Memasuki kamar baru nya, Felix langsung menghempaskan tubuhnya pada kasur berukuran big size itu untuk menghilangkan rasa lelahnya.

Memejamkan matanya sebentar, tanpa sadar dia sudah tertidur karena saking lelah nya.

23:45

Felix terbangun dari tidur nya, tangannya terulur pada ponsel untuk memastikan sudah berapa lama ia tertidur.

"Enam jam aku tertidur" Gumam nya, lalu dia mematikan ponsel nya dan bangkit berdiri untuk mengambil air minum.

Karena sudah hampir tengah malam, Felix tidak mau merepotkan Bi Ana hanya untuk mengambilkan nya air.

NAUGHTYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang