06

1.9K 351 301
                                    

Segala bentuk typo dan teman-temannya, tolong di maklumi.

Happy reading all

UN-EDITED


🌸🌸🌸




Pagi berganti siang, siang berganti sore, dan sore berganti malam. Tepat pukul enam sore tadi Yerim sudah di sibukkan oleh berbagai macam keributan yang berasal dari pelayan dan designer kelas atas yang di sewa suaminya untuk datang ke rumah hanya untuk membantunya memilih pakaian.

Bukan hanya seorang designer kelas atas saja, tapi MUA serta pengamat fashion dari kalangan ternama juga di panggil secara khusus untuk membantunya bersiap-siap sebelum datang ke pesta pernikahan salah satu kolega bisnis suaminya.

Yerim tidak tahu sudah berapa miliar uang yang dikeluarkan suaminya hanya untuk persiapan pesta yang berdurasi hanya semalam. Yang jelas dia hanya tahu kalau benda yang melekat di tubuhnya saat ini bernilai lebih dari ratusan juta per-barang nya.

Sungguh kekayaan yang di sia-siakan. Yerim jadi paham kenapa ibu mertua nya waktu itu berkata untuk tidak sungkan dan mulai membiasakan diri dengan gaya hidup keluarga Jeon. Karena pada dasarnya orang kaya akan memperhatikan sesuatu dari yang penting sampai yang tidak penting untuk urusan gaya hidup.

Mereka bukan hanya sekedar menikmatinya, tapi mereka di tuntut untuk bergaya hidup mewah agar semua pasang mata tetap menghormati kedudukan dan peran penting yang mereka emban sebagai salah satu keluarga pebisnis terkemuka di negara.

"Kami bukan bermaksud untuk menghamburkan harta, Yerim. Tapi kami di tuntut untuk selalu kelihatan berada agar tidak di pandang remeh oleh orang lain. Sebagai pebisnis yang berpengaruh di negara, ada banyak sekali orang yang berlomba-lomba menjadi serigala berbulu domba untuk menggulingkan bisnis kita. Mereka baik dan berpihak kepada kita, tapi jangan langsung percaya karena tidak ada orang suci di dunia bisnis, termasuk suamimu."

Saat mertua nya menceramahi nya tentang kehidupan orang kaya, Yerim diam-diam langsung bertanya-tanya tentang sisi lain suaminya yang belum bisa ia tebak sama sekali.

Jeon Jungkook itu bagai kelinci buas. Jangan memancing kebuasannya, karena dia tidak akan segan-segan melakukan apapun demi mencapai tujuannya.

Begitulah dunia bisnis.
Mereka bukan hanya berlomba mengais pundi-pundi harta, tapi juga berlomba untuk menggulingkan saingan yang berpotensi mengganggu kekuasaan mereka.

.

.

.

.

.

.


Story ini pindah dan dilanjutkan di karyakarsa @.deftsember (tanpa titik)




[6] ONE STEP CLOSER (M)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang