"Saya terlalu bersemangat mencintainya, sampai saya lupa, bahwa patah hati bisa datang kapan saja"
Seseorang yang datang dalam hidup kita, mungkin saja bukan hanya sebatas kebetulan, itu karena Tuhan ingin memberi pelajaran pada kita melalui seseorang yang dikirimkan nya, dan kita anggap hal tersebut suatu ketidak sengajaan.
Ada satu hal yang perlu diingat, antara Takdir dan Hadir
Singgah, atau sungguh
Sesuatu yang tidak dapat dilupakan biasanya terjadi tanpa rencana, dan aku, bertemu denganya tanpa rencana.
Awal cerita mungkin memang manis, tapi, nikmati saja luka nya diakhir cerita nanti, aku tahu, mencintainya memang sulit, tapi menyayanginya sudah menjadi kebiasaanku, haha.
Kejadian nya hampir setahun yang lalu, tapi lukannya masih seperti kemarin.
"Lu unik, dan gua ga punya alasan kenapa gua secinta ini dan always khawatir sama lu setiap saat"
"Lo sayang sama orang karena terbiasa, dan lo juga bisa lupa sama orang, karena terbiasa"
"Mas sayang selalu sama adek Vee"
Pukul 19.38 pm, hari berlalu, matahari sudah tidak menampakan sinarnya lagi sejak satu setengah jam yang lalu, tanpa terasa aku tengah menjalani keseharian ku yang monoton seperti biasanya, tidak ada motivasi, selain kalimat, Masih ada hari esok
Berangkat pagi, lalu pulang malam, entahlah aku sedang bekerja atau dikerjai ? beginilah jika calon pengusaha belum memiliki modal, masih mengandalkan gaji untuk memenuhi kehidupannya yang penuh pengeluaran dan kian hari semakin membengkak
Aku memang punya rencana diusia ku yang masih muda ini, untuk mendirikan usaha sendiri ketimbang bekerja untuk orang lain, tapi mau bagaimana lagi, simpan saja impian mu dulu Vara, saat berdoa kita negosiasi dengan Tuhan haha.
Jalanan malam kulalui, bersama dengan pengendara lain yang maybe memiliki nasib sama seperti ku, menjadi seorang karyawan yang baru saja pulang bekerja, aku mempercepat laju motorku menyalip kendaraan didepan sana, lagi dan lagi, lalu yang terakhir sebuah kendaraan mobil berwarna hitam.
Mata ku terfokus mencari peluang untuk menyalip, namun saat aku hendak melewati nya laju ku memelan seketika, kala pandangan ku melihat ke sisi kanan, seorang pengendara motor ninja merah dengan setelan pakaian hoddie serta helm yang menutup wajah nya.
Aku langsung mengenal nya, dia tersenyum dari balik helm nya menyipitkan mata lalu melambaikan tangan "JODOH SELALU BERTEMU" Ucap pria tersebut bersamaan dengan angin laju kendaraan, kemudian dia tertawa, kedua alis ku mengkerut seketika.
"Nek arep modar ngomong o, tak jungkel nong sampean ben kelindes trek mas" Cibir ku kesal
Seketika laju ku memelan, membuat kendaraan lainnya melewatiku begitu saja, dia pun demikian, berkendara tepat disampingku, tertawa, lalu mendekat dan mencubit lengan ku "Halah, udah berapa kali lu ngumpat biar gua mati, walau gua tau, yang lu mau gua terus disamping lu, begini kan ?" Ucap nya yang semakin mendekatkan kendaraan kami.
Mata ku terbelalak kaget, spontan memelankan laju kendaraan ku hingga aku tertinggal dibelakang nya "Gila lo, lo kalo mau mati jangan ngajak gua" aku sengaja semakin memelan kan laju motor ku kala dia berusaha agar kami kembali melaju berdampingan, payah, satu senggolan sedikit saja entah antara aku atau dia akan ada yang jatuh.
Dia tertawa, lalu menepikan kendaraanya begitu pun aku, hingga kami pun berhenti dipinggir jalan, langsung saja ku buka helm ku, hendak memberinya pukulan bertubi-tubi, namun belum sempat ku lakukan, dia menyodongkan plastik berisi minuman boba tepat didepan wajah ku, membuat amarah ku meredah seketika.
KAMU SEDANG MEMBACA
Here's Your Perfect
Teen Fiction"Sampai detik ini, kehadiran nya yang tidak mungkin datang lagi, masih selalu saya nanti"