Yes, Mommy!

00. PROLOG

Selamat datang di cerita super duper nggak jelas, author buat ini dikarenakan gabut semata 😭.

Ide ini tiba2 nongol di otak. Karena nggak ada kerjaan, mending ditulis yakann.
•••

“Tante, angkat aku jadi budakmu!”

Seorang wanita yang baru saja keluar dari dalam minimarket tersentak kaget saat mendengar suara teriakan seorang lelaki. Ia menoleh, melihat sosok remaja SMA sedang duduk di atas motor mewahnya.

Ia menyipitkan mata, menatap anak itu dari atas hingga bawah dengan ekspresi yang tidak terbaca. “Menjadi budak saya? Astaga, apa kamu serius?”

Remaja itu mengangguk penuh keyakinan. Tanpa ragu, dia turun dari motornya dan melangkah mendekat, wajahnya tampak sungguh-sungguh. “Serius, Tante! Ayo jadikan aku budakmu!”

Grania mengangkat alis, sedikit terhibur oleh keberanian lelaki itu. “Sebentar, apa kamu mengenal saya sebelumnya?”

“Tentu saja,” jawabnya cepat. “Kamu Grania Janitra, kakak dari Ken Librano. Si pengusaha itu.”

Grania Janitra berdecak kagum, siapa sangka ada yang mengenalnya. Padahal, ia tidak pernah muncul ke permukaan. “Rupanya kamu tau.”

“Jadi bagaimana, Tante?”

Memutar otak, Grania menilai situasi ini dengan cara yang hanya bisa dipahami olehnya. Ia tidak percaya pada kebetulan. Jika anak ini muncul di hadapannya dengan permintaan aneh, itu pasti ada alasan di baliknya.

“Baik,” kata Grania akhirnya, menatap bocah tersebut dengan tatapan menantang. “Mulai sekarang, kamu adalah budak saya.” Sama seperti orang itu, Grania menerima dengan mudah karena memang ada alasannya.

“Yeay!” Sorakan kegirangan keluar dari mulut remaja itu. Ia mengepalkan tangan ke udara, sementara Grania hanya menyeringai, sudut bibirnya terangkat ke atas.

“Siapa namamu?”

“Tion Gentamas, panggil saja Tion.”

Grania mencatat nama itu dalam ingatannya. Tion Gentamas. Anak ini tidak tahu saja baru melangkah ke dalam permainan macam apa.

Sejak hari itu, Grania mulai menarik Tion ke dalam dunianya. Namun, ia bukan sekadar menjadikan Tion sebagai ‘budak’. Ada niat tersembunyi di balik kendalinya. Perlahan, perempuan berusia 23 tahun itu menyeret Tion ke dalam sebuah permainan yang ia ciptakan sendiri.

Dan tanpa sadar, Tion akan semakin tenggelam di dalamnya. Sampai titik di mana obsesi menjadi sesuatu yang tak terhindarkan.

TBC.

Cerita ini pertama kali dipublish tahun 2020 an.