"Eomma... Lulu eomma..." teriak seorang bocil dari luar sambil berlari kedalam mansion nya.
"Eoh! Nono-ya kau sudah pulang?" anak kecil yang dipanggil Nono berlari pada sang eomma.
Hap
Lulu eomma yang dipanggil nya barusan langsung menggendong nya menuju sofa.
"Dimana mommy mu?"
"Tidak tahu! Bubu hilang" jawab si kecil.
"Bubu? aaah kau sedang merajuk pada mommy mu eoh" kekeh Luhan si Lulu eomma "Sekarang ceritakan pada eomma, kenapa kau merajuk hm?"
"Nono kesal dengan bubu, Nono ingin anak anjing tapi tidak dibelikan" adu Nono pada eomma nya.
"Anak anjing? Kenapa kau tiba-tiba menginginkan nya?" tanya Luhan lagi.
"Jangan dengarkan dia mom, hari ini dia membuat ulah lagi, aku dipanggil oleh gurunya karena Jeno memukul seorang anak laki-laki" seorang wanita berusia 21 Tahun masuk sambil menenteng tas bocah yang sedang dipangku Luhan, anak nya itu merajuk dan meninggalkan tas nya dimobil, jadinya sang mommy lah yang membawanya.
"Mwo?! Kenapa kau selalu memukul seseorang sayang..."
"Karena dia mengolok-olok Nono eomma, karena Nono tidak punya hewan piaraan" Jeno si bocah pun memanyunkan bibir kecilnya.
Sebenarnya bukan itu alasan Jeno, Jeno memukul temannya karena mereka bilang Jeno tidak punya ayah dan Jeno benci jika ada yang membahas soal ayah nya.
Jeno memiliki pikiran dewasa meski umur nya masih terlalu muda, dia tidak ingin keluarganya khawatir padanya hanya karena masalah dia tidak punya ayah, Jeno sudah bisa menerima keadaan itu.
"Baiklah, begini saja, jika Nono janji tidak akan nakal selama tiga hari kedepan, eomma akan membelikan anak anjing untuk Nono"
"Benarkah?" Jeno begitu antusias mendengarnya.
"Mom.. Kau selalu memanjakannya" kesal wanita satunya.
"Sssst... Dia sudah seperti putraku sendiri, kau tahu jika setelah melahirkanmu Mommy belum diberi anak lagi dan mommy sangat ingin seorang putra, jadi Jeno adalah putra sekaligus cucu laki-laki mommy sekarang" Taeyong ibu dari Jeno dan juga sekaligus putri dari pasangan HunHan hanya meroling malas mata bulatnya.
"Bagaimana? Jeno bisa janji pada eomma?" Luhan mengalihkan perhatian nya lagi pada Jeno.
"Tiga hari?" Jeno masih berfikir serius, sepertinya negosiasi eomma nya terlalu berat "Baiklah, Nono janji eomma" akhirnya Jeno menyetujui syarat sang eomma.
"Heol.. Apa kau sangat menginginkan anak anjing eoh, sehingga kau begitu semangat menyanggupi nya" kata Luhan sambil mencium gemas pipi gembul Jeno.
"Hey bocah! Membuat ulah apalagi hari ini hm?" suara berat nan dewasa menginterupsi dari belakang membuat mereka semua menoleh.
"Appa..." Jeno turun dari pangkuan Luhan dan lari pada pria yang dipanggil nya Appa.
"Ukh jagoan appa" Sehun beralih menggendong Jeno. "Appa bertanya, apa yang kau lakukan hm?"
"Nono memukul anak nakal yang suka mengolok-olok Nono appa, seperti yang appa ajarkan pada Nono"
"Woaah benarkah? Jagoan appa hebat sekali eoh"
Sehun yang mendapat lirikan tajam dari Luhan hanya tersenyum kikuk.
"Kapan kau akan mengajarkan sesuatu yang baik pada Jeno, Hun-ah?" tanya Luhan dengan nada kesal.
"Hey sayang, beladiri itu bukan suatu hal yang salah, itu juga ilmu, kau tahu? Untuk melindungi diri kita dari ancaman orang lain"
"Harusnya kau mengajari dia juga cara melindungi orang lain yang lebih lemah, bukan mengajarkan untuk menindas teman-teman nya"
"Hey..."
"Sudah cukup!" belum selesai Sehun membantah omongan sang istri, Luhan sudah memotong nya, tahu apa yang akan diucapkan sang suami.
Taeyong yang sedari tadi mendengar perdebatan kedua orangtua nya hanya mendesah pelan, dia sudah biasa dengan itu semua karena sebenarnya mereka hanya bergurau tidak serius, kadang juga Taeyong iri pada mereka, sang daddy yang sangat mencintai mommy nya.
"Uuh kenapa gen ayahmu lebih dominan hm?! Aku semakin ingin meninju wajah bocah tengik itu" monolog Sehun yang masih bisa di dengar oleh Luhan dan Taeyong, Jeno? dia sudah asik bermain sendiri.
"Kau membenci cucuku?!" tanya Luhan nge-gas.
"Hey, mana mungkin. Dia masih mengaliri darah Oh, aku hanya kesal saja pada ayah nya. Awas jika aku sampai bertemu dengan nya, aku belum memberi pelajaran padanya dan dia sudah kabur" sewot Sehun menggebu-gebu.
"Bodoh jika dia masih berfikir Jeno bukanlah darah dagingnya, aku tidak akan membuatnya mudah untuk mendapatkan hak nya" sambungnya lagi kesal.
Luhan tahu apa yang dimaksud suaminya itu, dia akan membuat kutukan Taeyong menjadi kenyataan, benar-benar akan membuat Jaehyun menyesali perbuatannya.
Taeyong hanya diam mendengar gerutuan daddy nya, dia bisa berbuat apa.
"Tae, lebih baik kau bawa Jeno ke atas" titah Luhan pada Taeyong.
"Iya mom. Sayang ayo ganti baju, lalu kita tidur siang" Taeyong menggendong Jeno kelantai dua, ke kamar mereka.
Taeyong memang tidak memberi Jeno kamar sendiri, dia masih ingin tidur ditemani sang putra.
Entah sampai kapan..
Sampai Taeyong bisa melupakan Jaehyun, mungkin.
Note: Jeno akan memanggil Taeyong dengan sebutan bubu jika dia sedang ngambek pada Taeyong.
Uhuuuy gimana S2 nya LaL?
Ada yang minat lanjut apa enggak?
Di cerita ini memang Xiaolu langsung menceritakan tentang kehidupan JaeYong yang udah dewasa juga Jeno anaknya
Xiaolu ngerasa kalo cerita ini bakal panjang banget, jadi masih gak tahu bisa sampai Ending apa gak😅juga Xiaolu masih banyak utang dicerita2 sebelumnya
Ditunggu Vote and Comment nya ya readers😘
Siders? Kelaut aja deh😌
Senin_280222
KAMU SEDANG MEMBACA
Love and Lust 2 [ JaeYong ]
RomanceNo summary! Siders? Kelaut aja lah Cuma lanjutan dari Love and Lust [ HunHan ] Pairing : JaeYong - HunHan - Nomin dan Couple lain nya ( Exo~Nct ) Gs Area~ DLDR 🍑🌹