part -1

2 1 0
                                    

Suatu hari nanti semuanya akan masuk akal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Suatu hari nanti semuanya akan masuk akal. Jadi untuk saat ini, tertawakan kebingungan, tersenyumlah di antara air mata dan terus ingatkan diri anda bahwa segala sesuatu terjadi karena suatu alasan.

PUKUL 05.00 WIB
KEDIRI

Seorang remaja laki-laki terbangun dari mimpi indahnya, menggeliat tidak nyaman saat hendak menoleh ke samping remaja laki-laki itu meringis kesakitan. Aishh!! lehernya seperti mati rasa karna semalam tertidur dimeja belajar, bersandar dibangku menatap ke atas melihat langit-langit kamarnya dan tersenyum tipis, menghela nafas lalu berjalan ke kamar mandi.

Akhirnya setelah 20 menitan dia keluar dari kamar mandi rapi menggenakan seragam sekolah, rambut basah dan wajah lebamnya menambah kesan cool pada dirinya.

Setelah selesai bersiap-siap berangkat sekolah dia turun ke bawah untuk sarapan bersama keluarga eumm bukan keluarga namun mungkin bisa disebut juga dengan musuh abadinya, jujur dia sangat malas bertatap muka dengan sang Ayah apalagi Mama kandungnya.

Oh ya sampai lupa memperkenalkan diri

POV MAIKEL.

Hai gue MAIKEL DEWA SAPUTRA, terserah mau panggil gue apa saja asalkan jangan PUTRA. Gue anak pembawa sial itu kata perempuan yang menyandang status Mama kandung gue, that's right gue memang anak pembawa sial.

Gue seorang pengagum bintang dan sajak, mencoba baik-baik saja di depan mereka semua? Gue jagonya. Bahkan topeng kebahagiaan udah melekat di gue, miris banget hidup gue.

POV END.

"Maikel bagaimana nilai hasil ulanganmu kemarin?", oh shit, baru saja Maikel mendaratkan bokongnya di kursi meja makan duduk moodnya sudah hancur lembur.

Maikel membalasnya dengan deheman sambil mengambil sandwich buatan Bundanya.

"Bagus, seperti biasanya", acuhnya.

"MAIKEL, DIMANA SOPAN SANTUN MU? DASAR TIDAK TAU TATA KRAMA", gertak Mamanya Maikel.

Apa salahnya? Kan hanya menjawab pertanyaan.

Melirik sekilas dan melanjutkan makan sandwich, persetanan dengan apa itu tata krama. Dirinya bahkan sama sekali tidak diajari tata krama oleh Mamanya, julukan Mama tidak pantas untuknya.

Mama mana yang tega menelantarkan anaknya saat masih balita, Mama mana yang tega memukuli, menendang, mencambuk, bahkan mengurung anaknya sendiri dan melimpah semua kekesalannya kepada sang anak yang tidak tau apa-apa?

Julukan yang pantas untuknya adalah MONSTER RAKSASA.

Suasana seperti ini sudah terbiasa terjadi. Aura di ruang makan yang semulanya tenang, damai, tentran, dalam sekejap berubah menjadi sangat mencengkeram. Tatapan tajam Ayah dan Mamanya mengisi acara makan pagi ini, geraman dari keduanya terdengar tetapi Maikel acuhkan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 28, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Diary ExperienceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang