Hai aku adalah ....
Tidak, maksudku aku adalah penyihir. Aku ingin bertemu dengan penyihir yang lainnya juga, dan aku ingin bertemu dengan Elaina si gadis rambut berwarna abu-abu itu. Ya ...aku ingin sekali menemui dia, aku akan mengembara sekarang juga.***
"Tempat apa ini?" Tanyaku sendiri, yang sedang menaiki sapu terbang nya sambil melihat sekelilingnya. Dan aku pun mencoba turun dari sapu terbangku.
"Hei tunggu! Apakah kau benar-benar penyihir?" Tanya si penjaga kepada ku.
"Ya. Aku penyihir sungguhan, lihat ini" Aku menunjukkan yang ada di baju penyihir ku, bahwa aku adalah penyihir Bintang Kecil.
"Memangnya kenapa? aku tidak boleh ada disini ya?" Tanya ku kepada si penjaga yang berada di depan ku."Tidak apa-apa, bagus kalau anda penyihir sungguhan. Silahkan masuk" Jawabnya. Sambil menyambut ku.
"Baiklah, terimakasih" Ucapku.
Aku pun masuk kedalam tempat itu ... dan dalamnya semua penyihir. Dan aku baru mengetahui bahwa ini adalah kota penyihir.
"Wahh, pasti disini aku bisa bertemu dengan Elaina juga kan? Pastinya" Batinku, menaiki sapu terbang.
"Ehhh...tunggu penyihir yang ada disana" Seseorang memanggilku, sambil turun dari sapu terbangnya.
"Kau memanggilku? Ada apa?" Tanyaku yang masih berada di gerbang dan masih menaiki sapu terbangku.
"Kamu penyihir yang baru datang ke kota ini?" Tanya seseorang, menghampiri ku.
"Iyap. Memangnya ada apa?" Jawabku.
"Sebenarnya tidak apa-apa, aku hanya ingin berkenalan denganmu. Namaku adalah Regina" Katanya.
"Owh, kalau namaku [Name]" Kataku.
"Ayo sekarang kau harus ikut bersama ku, kita akan bersama-sama" Kata Regina, menaiki sapu terbang nya.
"Baiklah, aku akan mengikuti mu"
Aku pun mengikuti Regina, dan beberapa menit kemudian. Regina berhenti di Restoran, aku pun turun dari sapu terbang ku.
"Nah, sekarang ayo kita masuk. Pasti kamu lapar kan?" Tanya Regina.
"Ya. Tapi aku sering makan apa saja, makanan yang tidak kusuka juga ku makan. Kalau jadi penyihir harus begitu kan" Jawabku.
"Ya aku tau itu, sekarang langsung masuk saja ya. Soalnya ada orang yang ingin ku perkenalkan kepadamu" Kata Regina, menarik tanganku.
-di dalam Restoran
"Hey, perkenalkan ini teman penyihir baruku. Maukah kau berteman dengannya?" Tanya Regina pada temannya yang sedang makan.
"Tentu saja aku mau, kita akan bersama-sama mengembara" Jawab temannya.
"Ehh ... kamu kan Saya-san" Kataku, melihat wajahnya.
"Eh, kau mengenalku?" Tanya Saya-san, menghentikan makannya.
"Emm ... Iya aku mengenalmu karena aku pernah melihat mu di ... aku lupa" Jawabku, sambil memikirkan.
"Wahh, kalian sudah saling kenal ya" Kata Regina.
"Tidak, kau siapa? Aku sama sekali tidak pernah melihatmu dan mengenali mu" Kata Saya-san yang masih duduk di kursi Restoran.
"Iya. Kau memang tidak mengenaliku, aku siapa. Namaku adalah [Name]" Kataku, yang masih berdiri bersama Regina.
"Owh begitu, aku juga sedang mencari seseorang. Apakah kalian mau membantuku mencarikannya?" Tanya Saya-san.
"Tentu saja aku siap" Jawab Regina, dengan semangat nya.
"Tentu saja, aku juga ikut. Karena aku ingin menemui Elaina" Kataku.
"Hahh, kau membaca pikiranku?" Tanya Saya-san.
"Tidak, aku sama sekali tidak bisa membaca pikiran orang, aku memang mengenali Elaina. Tetapi dia tidak mengenali ku, sama seperti mu Saya" Jawabku.
"Iya, aku juga ingin bertemu dengan Elaina. Dulunya memang sempat ketemu, tetapi kami berpisah. Itu karena aku masih belum menjadi penyihir sepenuhnya, dan aku masih menjadi tukang penginapan. Untungnya sekarang aku tidak lagi di penginapan" Kata Saya-san.
"Itu artinya besok kita mengembara bersama" Kata Regina.
"Iya, tapi bisakah kau pesan makanan untuku. Aku sangat lapar" Kataku, sambil menduduki kursi dekat Saya-san.
"Ohh iya, aku lupa. Kau ingin makan apa?" Tanya Regina.
"Makan apa saja. Boleh, terserah kau saja" Kataku.
"Baiklah, kau tunggu disini ya. Biar aku yang kesana" Kata Regina.
"Yayayay"
-Beberapa menit kemudian...
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
."Ini makanannya" Regina meletakkan makanan nya di meja. Lalu ia menduduki kursi.
"Makanan apa ini? Ada jamurnya lagi" Aku melihat makanan itu.
"Entahlah aku juga tidak tau, tadi juga Saya-san makan ini" Kata Regina.
"Makan saja, itu enak bagiku. Jika kalian tidak mau, buatku saja" Kata Saya-san.
"Aku mau kok, karena penyihir kalau makan tidak boleh pilih-pilih katanya" Kataku, sambil memakan makanannya.
"Ya benar. Kalau pilih-pilih makanan, bukan penyihir namanya" Kata Saya-san.
"Kalau tau begini, tadinya aku tidak mau jadi penyihir" Kata Regina, memegang sendok.
"Lalu? Kenapa kau menjadi penyihir?" Tanya ku pada Regina.
"Itu, karena terpaksa, aku menjadi penyihir karena di paksa oleh orang tua ku, aku disuruh menjadi pengembara seperti penyihir" Jawab Regina, meletakkan sendoknya ke mangkuk.
"Kau tidak suka makanan penyihir?buatku saja ya" Kata Saya-san.
"Yasudah, ini untukmu. Aku akan makan yang lain saja" Regina memberikan makanan itu pada Saya-san.
"Terimakasih" Ucap Saya-san, langsung lahap memakannya.
"Saya-san, kalau makan pelan-pelan dong" Kataku.
"Ya baiklah" Saya-san makan dengan pelan.
***
Jadi? Gimana ceritanya? Bagus? Jelek? Gak menarik? Komen aja ya yang jujur author ga bakal marah kok. Terimakasih yang sudah mau baca ^~^
KAMU SEDANG MEMBACA
Majo No Tabitabi: The Journey Of Elaina X Female Reader
FanfictionCerita ini dibikin karena saya sedang gabut. jadi mohon maaf bila ada banyak kesalahan dalam cerita. Terimakasih, selamat membaca. Start : 28 Febuary 2022 Finish : -- Slow Update! Jangan lupa mampir ke cerita ku yang pertama yang berjudul "Band Par...