Pada hari yang jingga menjelang sang mentari tenggelam Seorang pria paruh baya yang bernama Dika berjalan pulang dari tempat kerja menyusuri kota yang berisik oleh banyaknya knalpot kendaraan yang saling bersahutan, Dika pulang dengan sedih sekaligus frustrasi setelah mendapat undangan pernikahan dari Hana yang dulu adalah cinta pertamanya ,Hana mau menikah dengan sahabatnya bernama Raja, mendengar nama Hana Dika sering kali teringat moment-moment pacaran waktu bekerja, namun hubungan yang berlangsung satu dekade itu harus berakhir dikarenakan Hana yang memilih kerja diluar pulau, sebenarnya Dika tidak ingin menghadiri acara tersebut kalau bukan karena sahabatnya Raja, yang waktu bekerja dulu senantiasa membantu dalam urusan pekerjaan di pabrik dan membantu Dika naik jabatan jadi manajer, yang pada akhirnya Dika tidak bisa mengelak dari acara pernikahannya "sial kenapa besok terasa sangat cepat" Gumam Dika, Dika telah sampai di apartemen yang kumuh, penuh dengan debu apartemen tersebut adalah satu-satunya warisan dari sang ayah .Setelah masuk Dika segera bergegas mandi dan siap-siap makan malam, Dika menikmati makan malam dengan pikiran kacau karena besok pukul 10.00 Dika harus menghadiri pesta pernikahannya, sesudah makan malam Dika pergi beristirahat dikarenakan seorang pecandu Narkotika sebelum tidur Dika selalu meminum kokain yang ia simpan agar tidurnya lelap Dika melakukan hal tersebut sejak Dika tahu bahwa Hana berpacaran dengan Raja.
Kring!!!kring!!!kring!!! bunyi alarm yang menandakan mentari muncul, Dika bangun dan mematikan alarm sekaligus mengecek handphone Dika kaget dapat panggilan telepon tak terjawab dari Hana, dan mendapat pesan 1 jam yang lalu yang berisi “Dika cepat ke rumahku aku tak menyangka hal ini terjadi", setelah membaca pesan tersebut Dika bergegas pergi ke rumah Hana menggunakan motor yang ia miliki , sesampainya di rumah Hana Dika langsung menggedor pintu yang terkunci sambil berteriak "Hana!!!Hana!!Hana!!! ". Raja akhirnya membuka pintu "Mau apa kau kesini masih sayang sama Hana? ",tanya Raja," kamu apa in Hana"? Jawabnya “Hana gak aku apa-apa in" Timbal Raja "TOLONG AKU DIK!! "teriak Hana sambil gedor-gedor pintu " Tuh Hana gak papa kan “ujar Raja "PRIA LICIK DASAR BUAYA DARAT", Lagi-lagi Hana berteriak , mendengar suara Hana Dika refleks menerobos masuk ke rumah Hana, namun upaya Dika masuk tidak mulus Raja yang sedang berdiri di depan pintu memukul Dika , Dika sempat menahan namun pukulan itu berhasil mengenai dadanya, Dika tak tinggal diam Dika memukul balik Raja dengan kayu yang ada di hadapannya yang membuat Raja jatuh pingsan, Dika segera membuka pintu kamar Hana setlah itu Hana dilepaskan "kamu gak kenapa-napa? ", tanya Dika sambil kesakitan" Gak papa kok makasih ya, dik" Ucap Hana di iringi tangisan yang tak henti-henti “yaudah ayo kita ke kantor polisi untuk melaporkan ini”, akhirnya Raja dilaporkan ke polisi oleh Hana, setelah berbulan-bulan Hana bercerai dengan Raja dan menyesal karena meninggalkan Dika, Akhirnya Dika dan Hana menikah dan hidup bahagia, kring! Kring! Kring! Bunyi alarm menandakan pukul sepuluh yang adalah jadwal pernikahan Raja dan Hana, Dika pun terbangun dari kasurnya "sial hahahahahahahha Lagi-lagi kejadian itu”.