31

3K 384 441
                                    
















• ANNYEONG?!! •



Aku balekkk lagiii dengan perasaan berbunga tiada banding waktu tahu Chapter kemaren tembus 400 komentar 🥺🥺😭😭😭

Gimana ya? Pengen ngebacot panjang buat bilang makasih sebesar-besarnya tapi aku lagi di tempat kerja dan ngk bisa mikir lagi... intinya makasih, luuvvv you fulll mbk'e💜💜

Dan aku mau bilang kalo fanfic ini mungkin ngk sampe 50 Chapter, jadi kita bakal berpisah dalam beberapa chap kedepan, see you 💜💜

Untuk next Chapter aku mau 350 komentar lagi boleh lah ya? Hihihi🤭 lebihin malah buat bahagia tiada tara loh🥺🥺🥺

Oh ya, jangan lupa follow IG aku: Upin93_

Dan follow juga akun wp ku ya weeee...













- I HOPE YOU GUYS ENJOY -











- I HOPE YOU GUYS ENJOY -

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.











"Perempuan itu----dia sangat beruntung karena bisa menjadi Ibu dari anakmu suatu saat. Aku tidak iri, karena aku yakin bisa memiliki anak bersama Jungkook yang aku kenal. Dia lebih baik darimu, kau tahu?"

Rasa sakit di hatinya kembali timbul, kali ini tumbuh semakin tinggi sehingga mampu membungkam mulutnya untuk tak bersuara apapun lagi. Ia mengalihkan pandangan, terlalu sakit melihat wanita tersebut menangis hanya karena dirinya selama beberapa kali.

Rasanya ingin ia genggam jemari lentik itu, membawanya pergi ke tempat yang jauh dan menghabiskan waktu dengan kebahagiaan penuh.

Tapi Jungkook tidak bisa, dia terlalu memperdulikan kelompoknya sehingga memilih hidup normal bagi lelaki tersebut akan terasa berat.

"Pulanglah dengan selamat, aku menunggumu saat makan malam tiba. Ya....?"

"Pedulikan saja kesehatanmu sendiri."

"Kondisimu nomor satu, bukankah aku akan berakhir tanpa nyawa? Kau harus menjaga stamina dengan baik, Jungkook-ssi... jangan lupa makan disana."

Mendengar setiap perkataannya terasa menusuk jauh kedalam lubuk hati pria ini. Dadanya seakan memanas, darahnya berdesir hebat dengan kegelisahan menghantamnya kuat-kuat.

'Berhenti, tolong... Anna.' batinnya tidak sanggup lagi.

"Aku percaya kau akan pulang tanpa luka... kau----pembunuh yang hebat." puji wanita tersebut. Beranjak dari tempat tidur dan berjalan menuju kamar mandi dengan tubuh polos yang masih dibalut selimut tebal.

GET BODYGUARD HEART [M] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang