Welcome back and happy reading!!!!
"Adek, bangun yu sayang udah siang ini"
"Hei, nak, ayo bangun sayang, kan mau olahraga pagi sama papah, yu bangun"
Andin mengusap pipi raka,membangunkan si bungsu penuh kelembutan agar anak itu tidak menangis.
Anak kecil montok itu menggeliatkan tubuh nya karena usapan sang mamah yang terus menerus
"Selamat pagi boy" sapa andin ketika raka membuka matanya"Mamama"
"Ia apa sayang, bangun yu mau ikut papah gak?"
"Papapa"
"Ia papah mau olahraga pagi sama kaka, adek mau ikut?"
"Nen mama"
"Ia nen dulu bentar yah" ucap andin membaringkan tubuh nya di samping raka
"Udah bangun anak papah, selamat pagi jagoan" sapa al yg baru keluar dari kamar mandi
"Ganti baju, malah ikut tiduran lagi" ucap andin saat al membaringkan tubuh nya di samping raka.
"Nanti dulu" kembali mencium pipi gembul raka yang sedang menyesap asi andin
" Kebiasaan ganggu anak nya, giliran nangis gak tanggung jawab" omel andin
Braakkk.....
Pintu kamar terbuka dengan kencang, membuat raka melepaskan puting andin dengan kaget.
"Siapa yg ngajarin kaya gitu gak sopan namanya" ucap andin tajam
"Maaf mamah, gak sengaja"
"Jangan di ulangin gak baik yah"
"Ia" balas nya sambil menaiki ranjang
"Kakaka" celoteh raka menabok pelan wajah reyna
"Ayo pah" ajak nya yg sudah berbaring di samping raka
"Ayo kemana?"
"Katanya mau olahlaga pagi"
"Harus bisa ngomong R dulu, kalau engga, gak usah ikut"
"Gak mau susah"
"Ya makan nya belajar, ayo cepet"
"Gak mauuuuu papaaaaahhh" geram reyna memeluk tubuh kekar al
"Awas ah gak boleh peluk peluk kalau gak bisa ngomong R" ujar al berusaha menyingkirkan tubuh montok reyna
Tidak mau ketinggalan, raka pun ikut bercanda bersama papah juga kakanya, mendudukan pantat bohay nya di dada al. Andin tersenyum bahagia melihat keluarga kecilnya.
Bertemu tanpa di sengaja, kenal karena menolong sampai akhirnya bisa menjadi bagian dari keluarga alfahri yang tersohor dengan kekayaan juga kabaikannya.