Prolog

34 11 0
                                    

selamat membaca:))

DANDELION

Seperti Dandelion. Mereka bilang ia sederhana tanpa semerbak, ia ikhlas walau terhempas. ia begitu luar biasa, namun tetap terlihat sederhana.

Dia seperti Dandelion tapi dia juga seperti hujan. Terkadang dia adalah siang yang sangat cantik. Tapi juga malam yang menyimpan kesedihan.

**

"Aku suka sama kamu ka."

"terus?"

"Jadi pacarku Ka."

"Gue ga suka sama lo!"

**

"Aku cinta sama kamu Ka."

"Jadi pacarku ya."

"Gue ga bisa."

**

"Kapan kamu suka sama aku Ka?"

"Ga akan."

**

"Kapan lo nyerah?"

"Ga akan."

**

"Azka," panggilnya. Azka menoleh dengan alis terangkat seakan berkata apa.

"Aku menyerah, aku lelah Ka." Ia mengangkat kepalanya mencoba menghalau butiran bening yang siap turun kapan saja.

"Kenapa?" Tanyanya dengan kerutan di dahi.

"Aku cape! setiap aku mengejar, kamu selalu menghindar Ka."

Azka mematung mendengar penuturan gadis yang ada di depan nya itu. Ia melihat kekecewaan dari sorot matanya. Tidak! ia tidak ingin gadis yang ada di depan nya menyerah, Azka ingin dia terus berjuang.
Katakanlah bahwa dia egois.

Dia tidak ingin kehilangan sosok gadis yang telah membuat nya merasakan cinta, kenapa disaat ia ingin membalas perasaan gadis itu, dia malah menyerah. Azka menggelengkan kepalanya, "Ga! lo ga boleh menyerah, gue mohon."


Prolognya gimna?

tinggalkan komen ya

makasih:)

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 03, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DANDELIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang