2

11 2 3
                                    

Zayba menunggu angkot di pinggir jalan, tiba-tiba ada suara teriakan memanggil nama Zayba dan menghampirinya.

yaaa suara itu adalah suara Eman Eshaal Dzulhanan. Eman Laki-laki tampan, baik, pinter juga apalagi di bidang tarik suara, wahhh suaranya tidak perlu diragukan lagi, suaranya merdu dan keras sekali. Eman teman Zayba dari kecil hingga sekarang, mereka dari (Tk) kecil sudah akrab sekali sampai sekarang mereka akrab, walaupun jail nya bertambah dari mereka berdua. Rumah Eman berada di samping rumah Zayba, Eman tidak tinggal sendiri dia tinggal bersama Ayah dan Ibunya, Ayahnya bernama Dzulhanan dan Ibunya bernama Kirana Kanaya. Ayah dan ibu Eman juga sangat dekat dengan Abi dan Uminya Zayba.

" Zay!... Zay!... Zaybaa! Hoeee!! " teriak Eman dengan suara kencang

" Astagfirullahaladzim, mesti itu suara speaker Masjid " Zayba menutup kedua kupingnya dengan tangan.

" Zay, kenapa ninggalin aku sih? " Eman ngos-ngosan dan muka mendatar

" hahaha, siapa yang ninggalin kamu sih?.. kemaren kamu nggak bilang mau berangkat bareng sama aku.. " Zayba tertawa

" Tapi kan, biasanya kita barengan terus " kata Eman

" Udah deh, tuh angkotnya udah dateng, awas aku mau manggil abang angkotnya " Zayba mendorong minggir Eman

Angkot berhenti di depan Zayba, Zayba langsung naik angkot langganannya itu, sedangkan Eman jatuh didorong Zayba tadi.

" Man.. kamu kok malah duduk di situ sih.. nanti telat loh! " Suara Zayba dari kaca angkot

" Duduk.. dudukk, kamu nggak liat aku jatuh nih.. gara-gara kamu " Eman memasang wajah menyeramkan dan marah

" Udah deh jangan lebayy, cepet naik Speaker masjid " Zayba meledek Eman

Eman segera naik dengan berjalan sok cool dan masih memasang muka marah.

....

Sampai disekolah, Eman tetap saja marah dengan Zayba karena tadi dia mendorong Eman sampai jatuh dan bajunya agak kotor. Tapi Zayba terkesan tidak memperdulikan Eman, padahal dia ingin sekalai minta maaf kepada Eman tapi gengsi. Dikelaspun Eman dan Zayba tidak berbicara padahal duduknya depan dan belakang, setelah kejadian tadi mereka canggung untuk berbicara.. tapi teman sebangku Zayba yang bernama Hana Khairunisa mencoba mengoda mereka berdua.. alhasil mereka berdua kembali berbicara dan jail.

" Nah jurus Hana memang ampuh, udah lah kalian ini masih aja marah-marahan " kata hana

" Siapa sih yang marah, Eman tuh yang marah! " Sahut Zayba

" Kan baju Eman kotor kaya gini gara-gara Zay kan! " Timpal Eman

" Iya deh, afwan Zay minta maaf " Zayba meminta maaf kepada Eman dengan menoleh ke belakang

" Oke.. Eman maaf in, tapi nanti Zay harus traktir Eman nihh dikantin pas jam istirahat. Setuju?? "

" Setujuin aja Zay, nanti dia marah lagi lohhh " Sahut Hana

" Iya deh "

" Padahal ini uang jajan yang dikasih Abi buat Zayba, ih Speaker Masjid keterlaluan bgt sihh, emang nggak ada cara lain apa selain traktir!! Hih, Zay nggak bisa jajan dong " * Batin Zayba

....

Jam Istirahat sudah tiba bel berbunyi

" Krinkkkkk... krinkkkkk... krinkkkk "

Zayba, Eman, dan Hana pergi kekantin sekolah, tidak lupa janjinya Zayba langsung memesankan bakso untuk Eman, dan Eman sudah duduk di meja menunggu apa yang sudah dipesankan Zayba.
Sementara Hana sibuk berfoto-foto di sebelah Zayba..

" Cekrikkk... "

" Astagfirulahaladzim, eh setan-setan " Zayba kaget dan
Mengeplak meja ibu warung

Zayba kaget dan Ibu warung ikutan kaget

" Astaga neng-neng bikin, ibu kaget aja, ya allah " mengelus dada

" Gitu aja kok kaget sih Zay, hehehe.. " Hana menertawakan Zayba

" Afwan bu, udah bikin ibu kaget "

" Iya neng.. nggak papa kok, oh ini neng udah jadi baksonya.. " Ibu warung memberikan bakso pesanan Zayba

" Syukron ya bu, terimakasih "

" Sama- sama neng cantik " Ibu warung memuji Zayba

" Kok temen saya aja bu?? " Hana iri

" Hehehe oh maaf neng lupa " Ibu warung tertawa

" Gapapa bu lain kali aja yah "  Hana pun tertawa

Zayba dan Hana menghampiri Eman yang sudah menunggu mereka, Zayba memberikan Baksonya kepada Eman.

ZaybaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang