2.

146 25 1
                                    

Di antara dingin nya udara dan sunyi nya hutan ini, mereka hanya saling terdiam. Duduk berjajar sembari mencerna apa yang tengah terjadi.

" Tak apa, kita akan selamat. Tidak usah takut " ucap Jaemin yang tak sekali dua kali mendapati wajah pucat si termuda, mencoba membuat Guanlin agar lebih tenang. Melupakan jika dirinya pun sama takutnya dengan Guanlin.

Mendapati Guanlin yang sedikit tersenyum, kini Ia menoleh ke arah Jeno. Anak itu. Terus menatap gerbang yang sedari tadi mati di depan nya. Wajanya amat serius.

" Kau baik lee? " Tanya Jaemin,

" Katakan padaku jika gerbang itu buatan manusia! " Ucap Jeno sembari melempar gerbang itu dengan batu, hingga menghasilkan suara nyaring.

" Kalian lihat! Tidak mungkin Babi Babi itu bisa membuat gerbang dengan besi kokoh seperti ini " lanjutnya yang kini sembari memukul kan batu pada besi yang menjadi bahan utama gerbang tersebut.

Tang tannnnnnng

Sekali lagi, jeno memukulkan batu yang ia pegang. Dengan wajah kesal, ia menarik kedua teman nya. Memberikan batu pada masing-masing tangan yang masih terkepal di kedua sisi badan. Menuntun tangan-tangan itu untuk memukul gerbang tersebut.

Tanngggggg tanngggggg

Suara itu kembali menggema, dan terus menggema hingga beberapa kali, sampai akhirnya. kekehan kecil dari Jaemin menjadi awal sorakan bahagia ketiganya.

Apa yang mereka lalui, benar-benar seperti runtutan isi dalam kotak pandora, berawal dari segala macam teror lalu berbagai macam hal buruk yang mereka lalui bersama.

Namun di balik semua hal buruk yang keluar satu persatu dari dalam kotak pandora, ada satu yang paling terakhir sekali keluar, yaitu Harapan. Andai saja dulu, Pandora putus asa akan semua yang ia dapat hanya hal buruk lalu menutup kembali kotak pandora. Mungkin kini, dunia benar-benar hancur. Dan bisa saja, ketiga pemuda ini putus asa dan memilih mengakhiri hidup dengan menggelindingkan tubuh mereka agar jadi santapan Babi Babi tadi.

" Kau penyelamat ku " pekik Guanlin sembari memeluk jeno

Tak ada yang menyangka, jika gerbang menjadi Harapan hidup mereka.

Mereka saling tersenyum, " ikuti aku "

" Aku yakin di ujung tangga ini ada jalan untuk kita keluar dari sini " jeno berjalan mendahului, menaiki satu persatu tangga batu yang di hiasi tanaman liar di kedua sisinya.

" Aku yakin di ujung tangga ini ada jalan untuk kita keluar dari sini " jeno berjalan mendahului, menaiki satu persatu tangga batu yang di hiasi tanaman liar di kedua sisinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Guanlin menggandeng tangan Jaemin sembari berjalan bersama. Sembari terus berdoa, semoga di ujung jalan ini Tuhan menyambut mereka untuk kembali ke desa.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 19, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Fairy And LumberjacksTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang