Chapter 3

22.7K 1.6K 58
                                    

Happy reading

hari ini hari minggu di sebuah mansion besar terdapat tiga orang sedang bersiap untuk sarapan

"arsen panggil kan Arvin" ucap arilio

"baik dad"ucap arsen dan berjalan ogah ogahan kekamar sang adik karena dia tidak bisa melawan ucapan sang daddy

CEKLEK

Saat arsen membuka pintu kamar sang adik nampak lah balita mungil yang masih nyaman bergulung dengan selimutnya membuat arsen sedikit gemas

"Arvin bangun makan" ucap arsen membangunkan arvin dengan menusuk nusuk pipi nya

"enghh anti abang ima enit agi"(enghh nanti abang lima menit lagi) ucap arvin dengan nada khas bangun tidur

Arsen yang mendengar perkataan adek nya pun melotot dan menormal kan kembali raut wajahnya bisa bisanya adeknya berbicara seperti itu

"bangun arvin" ucap arsen sembari menggoyang goyangkan badan kecil adiknya, Arvin yang terusik pun langsung bangun

"angcat ue acih engen tidul (bangsat gue masi pengen tidur) umpat arvin dengan entengnya tidak sadar mengumpat di depan arsen abangnya

Arsen yang mendengar nya pun tercengang

"siapa yang ngajarin bicara seperti itu Arvin"ucap arsen dengan nada dingin

Arvin yang sudah sadar pun langsung menutup mulutnya
'anjr kenapa gue bisa kelepasan sih' batin arvin meratapi nasib.
Dan tanpa banyak bicara arsen menggendong adiknya ke kamar mandi dan langsung mencuci mukanya membuat Arvin kaget

"jir dingin oblog"(anjir dingin goblog) ucap arvin spontan
Mendengar umpatan sang adik arsen pun langsung mengendong Arvin dengan kesal ke meja makan

Arvin melihat di meja makan sudah ada daddy nya dan abang sulungnya.

"pagi boy"ucap arilio merebut Arvin dari gendongan arsen

"agi"(pagi) ucap arvin sambil menatap makanan di meja dengan mata bersinar

Mereka yang melihatnya pun gemas ingin mencubit pipi balita tersebut tapi di urungkan karena rasa gengsi yang tinggi

Saat Arvin ingin mengambil ayam pedas di meja makan sebuah tangan besar sudah mengambil nya terlebih dahulu dan membuat dia kembali kesal, ayolah tadi dia sudah di buat kesal oleh abang nya dan sekarang oh damn lama-lama Arvin akan naik darah

"kau tidak boleh makan ini arvin"ucap alvin abang sulung nya

"enapa cih?"(kenapa sih) ucap arvin kesal di pangkuan daddy nya

"ini pedas, anak kecil tidak boleh makan pedas, kau makan ini"ucap alvin sambil menyodorkan bubur bayi kepada arvin

"cih di tila ue ayi"(cih di kira gue bayi) guman Arvin pasrah dan ingin mengumpat yang tidak di dengar oleh semua orang tapi arsen mengetahui kalo adiknya ini ingin mengumpat.

"sudahlah Arvin makan saja dan jangan mengumpat" ucapan arsen membuat abang dan daddy nya menatap dirinya dan juga Arvin bergantian

"kau bercanda arsen, mana mungkin Arvin mengumpat"ucap alvin

"gue ga bercanda kok bang"ucap arsen jujur

"sudah lah Makan " ucap daddy dengan tegas

" baik " ucap mereka

Dan setelah tadi acara makan dengan ogah ogahan Arvin di bawa ke ruang keluarga, dan sudah terdapat dokter di sana, ya tadi arilio daddy nya mengundang adiknya yang berprofesi menjadi dokter sebut saja om nya

" jadi bagaimana marvel?" ucap arilio kepada marvel adiknya

"setelah gue periksa ternyata Arvin amnesia"ucap marvel menatap kakak nya iba

Deg

"b-bagaimana mungkin marvel? Kau bercanda kan? Cepat bilang kalau kau sedang bercanda" ucap arilio dengan mata berkaca kaca menatap marvel dengan penuh harapan

"gue ga bercanda kak, itu terjadi karena kepala nya terbentur dan mengakibatkan Arvin amnesia" ucap marvel menjelaskan dengan sabar kepada kakaknya

Sedangkan yang di bicarakan hanya menatap marvel dengan bingung

"dady om ini ciapa?"(daddy om ini siapa) Ucap arvin bertanya karena dia tidak tahu siapa pria yang berbicara dengan daddy nya

"dia adik daddy, om mu namanya marvelio bryan William"ucap arilio menjelaskan

"enapa alian cama? Imana cala bedain na? Atu ingung"(kenapa kalian sama? Gimana cara bedain nya? Aku bingung) ucap Arvin bingung sungguh dia seperti melihat daddy nya sedang berkaca

Mereka yang mendengar pertanyaan Arvin pun terkekeh bahkan arilio yang tadinya sedih pun tersenyum tipis

"kita memang kembar boy"ucap arilio sembari menggendong Arvin dan meletakkan nya di pangkuannya

Arvin pun hanya menganggukan kepala sambil memainkan kencing baju arilio dan membuat arilio gemas dan memeluk nya

'anjr gue kok jadi manja gini ye? Apa mungkin bawaan ni tuyul 'batin Arvin
'gue kerjain daddy gue ah'batin arvin lagi dan menyeringai kecil

Arvin pun menarik narik kemeja arilio yang sedang bicara dengan marvel entah sedang membicarakan apa, Arvin bodo amat
Arilio yang merasa kemeja nya di tarik pun menatap putra nya

"mau apa boy?"ucap arilio sambil menaikkan alis nya

"dady au cucu"(daddy mau susu) ucap arvin

"bentar ya daddy panggilin maid"ucap arilio.
Saat arilio ingin memanggil main ucapan Arvin membuatnya ternganga

"nda au cucu itu, au cucu ini" (ngga mau susu itu (formula), mau susu ini) ucap arvin sembari menunjuk dada arilio

Arilio, marvel dan juga kedua putranya pun melongo

Ada-ada aja deh si Arvin hihi

See you
Maaf kalo ada typo soalnya saya exited banget



Transmigrasi Boy [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang