Mereka udah baikkan nih. Jangan bully Jirham lagi😅
•••
Andro
Jion, Ayah nggak bisa pulang ke rumah singgah. Di apartement ada orangtua Ayah yang menginap. Kemungkinan Ayah bakal ke sana seminggu lagi. Tolong kasih tau saudara-saudaramu, ya. Juga ... Ayah minta tolong jagain Vioner.
Mereka semua terdiam setelah mendengar pesan Andro yang dibacakan oleh Jion saat mereka memulai sarapan.
"Tumben banget. Rasanya kek ada yang janggal menurut gue," celetuk Sugi.
"Apa yang janggal, Bang?" tanya Juna.
"Ayah keluar tadi malam dalam keadaan emosi. Kek mau bunuh orang. Lah tiba-tiba bilang nggak bisa ke sini karena ada orangtuanya di apart. Emang reaksi kita setelah mendengar kabar kedatangan orangtua di rumah sendiri bakal terlihat emosi gitu? Seharusnya seneng 'kan?" tutur Sugi menjelaskan.
"Itu yang gue pikirin sejak tadi malam," sahut Jion.
"Tanyain aja si Bima," celetuk Jirham.
"Bang Bima. Lebih tua tuh dari kita," sergah Obian.
"Tapi bener juga. Bang Bima pasti sama Ayah terus. Jadi dia pasti tau apa yang terjadi," ujar Fiko.
"Ntar gue tanyain," sahut Jion.
"Gue pikir Ayah bakal hajar Handika," celetuk Juna tiba-tiba.
"2," kata Jion.
"3," kata Fiko.
"Udahlah kalian nggak usah khawatir. Om Andro tau gimana cara ngelindungi dirinya sendiri. Dia udah sering melindungi orang lain, mestinya dirinya juga dilindungi," ujar Jirham santai sebelum menyuap nasi goreng ke mulutnya.
"Lu beneran tobat ape gimana nih?" tanya Juna menoleh pada Jirham di sampingnya.
"Tomat. Gue tobat, bisa maksiat lagi."
"Sekali lagi lo maksiat, kita mutilasi di belakang rumah," celetuk Sugi.
Jirham hampir tersedak mendengar ucapan Sugi barusan. Sampai Jirham tak sadar orang yang memberikannya air adalah Vioner.
"Uhuk ... Gila lu, Bang. Lagi makan ngomong soal potong-potongan," protes Jirham.
"Makanya jangan ngadi-ngadi sama gue."
Jirham menatap gelas kosong di tangannya, lalu melirik pada gelas di hadapannya yang masih terisi penuh. Tatapan Jirham tertuju pada Vioner di hadapannya. Benar, air yang ia minum pemberian dari Vioner. Dengan tampang datar, Jirham menaruh gelas kosong di sampingnya. Lalu meletakkan gelas berisi air miliknya di hadapan Vioner. Sebagai ganti air yang ia minum.
"Oh iya ... nggak lama ini gue ketemu sama pacar lo, Jir," ucap Fiko di tengah acara makan mereka. Sontak semua tatapan tertuju pada dua orang yang sedang bertatap penuh sarat makna itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
BROTHER [COMPLETED]
Teen FictionRumah singgah untuk para pemuda yang tak ada tempat pulang. Untuk mereka yang perlu kehangatan dari dinginnya jalanan malam. Dan untuk mereka yang ingin memulai kehidupan. "Kalian yang tak saling mengenal akan tinggal bersama dalam satu atap dan men...