DINNER

0 0 0
                                    

Lelaki itu memakai kaos polos berwarna putih oversize dengan memakai celana pendek, duduk di taman belakang rumah dengan kepala mendongak keatas bermain dengan burung merpati putih yang sedang bertengger pada ranting pohon mangga di belakang rumah

"Dery nakk belikan ibuk minyak goreng di Alfamart nakkk uangnya ibu taruh di atas Dispenser"
Teriak ibu Dery dari dapur
Dery hanya menghela nafas dan menjawab " iya bukkk" . Belakangan ini minyak memang meroket dari harga normal, bahkan tidak banyak stok terbatas bahkan sepagi ini ibu nya menyuruh untuk beli minyak agar tidak kehabisan stok padahal hari ini hari libur sekolah.

Setelah berebut dengan ibu-ibu yang ganas Dery cukup beruntung berkat badan tinggi dan perawakan besar Dery mampu menyabet minyak dengan jumlah yang cukup banyak

"Kok masak banyak banget bu?"
" Iya, nanti teman ayah mau makan malam di sini"
"Bantuin ibu kupas telor puyuh yang udah ibu rebus di panci"
"Iya ibuku yang cantik sekonyong-konyong koderrr"
"Dery nakk nanti pas makan malam kamu pake baju yang ibu siapin di kasur kamu yang rapi pokoknya"
"Iyaaaa momderrrr"
"Hah? Modar? Kamu nyumpahin ibuk biar cepet mati?!"
"Bukan gituuuuu maksut Dery itu momder 'momy Dery' gt lohhh"
"Dasar kamu yaaa"
"Aw sakit momderr telingakuuu aduh ampun"

Semua telah berkumpul di meja makan kecuali Dery, ibu Dery pergi ke dapur sebentar segera menelpon Dery yang sedang berada di kamar lantai atas

"Kamu cepat turun Dery"
"Iya momderr bentar lagi Dery turun kok sabar, udah dulu momder mwah"
"Kebiasaan"
Tuttt...

Semenit kemudian Dery turun dari tangga dengan kemeja putih dengan kancing atas sedikit terbuka, bagian depan di masukkan ke celana namun bagian belakang ia biarkan keluar, bercelana hitam dan sepatu putih. Kulit putihnya yg tertepa lampu kuning dari lampu bawah tangga mencipta aura berwibawa yang santai, rahang kokohnya, serta alis tebal, serta sorotan matanya memperkuat kesan kewibawaan terlihat santai karena kemeja yang ia gunakan dengan sembarang.

Mata momder seketika mengkernyit mengkode Dery seolah mengatakan 'kenapa bentakan sekali?!', Dery hanya membalas senyuman kecil dan dengan sopan "selamat malam om, tante- ELO?!" dengan menatap gadis berkerudung berwarna hitam dengan dress panjang berwarna putih. "Ehm Maksudnya kamu?!", Gadis itu hanya tersenyum ramah seolah tidak memiliki beban hidup yang terpikul

"Loh kalian sudah saling kenal" tanya ibu gadis itu
"ENGGAK" keduanya menyahut tegas bersamaan
"Anu tante maksutnya, Dery kira dia temen Dery soalnya mirip eh ternyata  setelah di lihat lagi kayaknya bukan heheh maaf te"
"Minta maaf ke anaknya dong Dery" sahut ibu Dery
"Ah iya maaf ya"
Gadis itu lagi-lagi hanya tersenyum ramah
"Oiya Dery perkenalkan ini Cissa" kata ibu gadis itu
"Ah iya salam kenal, Dery" sambil mengangguk kepala

Setelah makan malam selesai ibu Cissa membelah keheningan
"Jadi gimana bunds, Dery mau pindah di sekolah mana? Apa engga sekalian aja satu sekolah sama Cissa biar Cissa ada yang njagain juga"
Cissa tersedak dan terbatuk-batuk lalu menyahut
"Apa sih ma, Cissa bisa jaga diri kali kan Cissa juga bisa silat jadi tenang klo ada apa Cissa bisa tangani sendiri, sekalian biar engga ngerepotin orang lain"
"Tapi kamu perempuan Cissa" tambah ibu Dery
"Enggapapa te Cissa juga kuat loh" mukanya serius sambil mengangkat tangan dan menepuk-nepuk lengan seolah Cissa berotot
Satu meja tertawa dengan tingkah Cissa yang kelepasan, Cissa langsung terdiam dan menahan malu

"Tadi aku kira pendiem loh, bisa ngelawak juga ternyata anakmu" celetuk ayah Dery
"Wah anak ini aslinya ceriwis sekali dan banyak tingkah rasa-rasanya aku kayak punya anak cowok" sahut Ayah Cissa dengan gelak tawa bersama ayah Dery.

Malam itu malam penuh tanda tanya apa yang akan terjadi besok di hari pertama kelas 11 di sekolah Cissa.



Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 06, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

deryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang