00. Prologue

111 24 5
                                    

"One glass of red wine please," pria pemilik mata elang, bertubuh setinggi 183 sentimeter dengan jaket kulit berwarna hitam legam itu lalu duduk di salah satu sofa panjang setelah mengatakan pesanannya pada bartender. Penerangan remang-remang dan alunan musik jazz yang menggema di ruangan ini membuatnya sedikit mengantuk. Tapi kemudian dia menarik sudut bibirnya seraya memainkan lidahnya random didalam mulut, saat onyx kelam itu menangkap presensi yang berhasil menarik perhatiannya secara penuh. Sosok paling indah yang berada ditempat ini, begitu menurutnya.

Seorang wanita cantik dengan balutan mini dress yang hanya menutupi setengah dari bagian tubuh indahnya, terlihat tengah meliuk-liukan tubuhnya dibawah sorotan tamaram lampu diskotik. Menggoyangkan tubuhnya begitu lihai, dengan jemari yang menggenggam segelas vodka. Spontan tungkai jenjang milik sang pria bergerak secara reflek membawa tubuhnya mendekati sang dominant yang telah berhasil mengacaukan pikirannya.

Menarik pinggul itu dengan gerakan cepat, sang pria kemudian semakin menekan tubuh sang wanita agar semakin menempel. Seringaian iblis itu kembali terukir begitu jelas saat kedua netra kembarnya dapat menatap dengan jelas rupa indah wanita yang telah mencuri ketenangan pikirannya ini.

"One night stand?" Celetuk wanita itu dengan jemari yang sudah bertengger sempurna bergerilya di area dada bidang sang pria yang kini semakin tenggelam dalam pesona memabukkan wanita ini.

"Sure." Sahut pria itu yang tanpa pikir panjang langsung mengangkat tubuh kecil sang wanita dan membawanya menuju ke suatu ruangan. Ruangan yang akan menjadi saksi bisu bagaimana pergumulan panas terjadi antara pria yang memiliki kekuasaan tinggi di Korea. Ketua dari Phoenix Group. Serta anggota penting dalam kelompok-kelompok gelap yang bergerak di organisasi bawah tanah. Dengan seorang model cantik yang tengah naik daun.

Ini adalah hal baru. Entah bagi sang wanita ataupun sang pria. Perangai keduanya begitu saling mendominasi. Ia yang mengangkang dan ia yang menumbuk. Suara desahan, erangan, bahkan jeritan kesakitan yang semakin lama berubah menjadi kenikmatan itu menggema memenuhi ruangan ini. Sang pria begitu brutal menggagahi sang wanita. Apalagi setelah melihat bercak merah yang mengalir diantara kedua paha mulus sang wanita, pria itu lantas menyeringai kemudian semakin memperdalam hentakannya.

Hingga saat hentakan terakhir, keduanya meluruh dan melebur bersama. Tubuh yang dipenuhi peluh dan keringat menjadi bukti penyatuan malam panas keduanya. Pria itu kembali membubuhkan beberapa kecupan diwajah sang wanita yang telah terlelap disampingnya, kemudian menarik selimut untuk menutupi tubuh polos penuh keringat keduanya.

Dan dalam gelap yang semakin melahap ruangan itu, seraya lengan yang semakin menguat untuk merengkuh tubuh yang agaknya akan menjadi candu untuknya, pria itu berujar dengan tenang namun agaknya akan mutlak untuk seumur hidupnya.

"Mutlak milikku. Untukku, dan hanya aku."

COMING SOON!!

Kim Taehyung


Yoon Aerin

Phoenix MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang