🖋️ H A L A M A N ; 1 🖋️

21 2 0
                                    

SMA. Banyak orang yang mengatakan  bahwa SMA adalah tempat menemukan jati diri bagi mereka yang beranjak dewasa. Tetapi bagi pria yang satu ini , SMA adalah tempat pembentukan jati diri yang sebenarnya. BIMA SAKTI HIGH SCHOOL INTERNASIONAL. Sekolah Menengah Atas terfavorit dan terbaik di kota Wind salah satu kota di negri World  . Semua orang banyak yang ingin bersekolah di SMA ini. Mereka yang ingin menjadi bagian dari SMA ini harus melakukan tes agar mereka di terima. Dan, setelah di terima mereka harus mempertahankan nilai mereka yang sangat bagus atau mendekati sempurna. Guru gurunya pun sangat hebat dalam mendidik murid muridnya.
Tetapi meski sekolah ini adalah sekolah terbaik di negri ini, tetap saja sekolah ini memiliki banyak pertanyaan tentang mengapa kelas harus di bagi berdasarkan kepintaran dan IQ dari murid itu masing masing.
Ini adalah kisah SMA BIMA SAKTI dan kelas spesial nya yang di sebut Top Level Class.

Andromeda Rhison Veerden, menjadi salah satu dari bagian SMA Bima Sakti, kini ia berada di sebuah kelas dimana mereka akan di uji untuk mendapat kejelasan bahwa mereka akan ditempatkan di kelas yang cocok untuk mereka. Ya, Andromeda Rhison Veerden. Salah satu murid baru dari SMA Bima Sakti.

"Baiklah, untuk para siswa dan siswi baru SMA BIMA SAKTI HIGH SCHOOL INTERNASIONAL. Di tingkat awal. Selamat datang untuk kalian semua. Perkenalkan nama saya Sharon Angelo saya akan menjadi wali kelas kalian di tingkat C ini. Mengapa kelas pemula di sebut kelas C ? Karena untuk kelas B, B+,A dan A++ akan di pisahkan. Dimana anak yang memiliki IQ tinggi akan lebih di utamakan. Sekian perkenalan hari ini, semangat untuk kegiatan pembelajaran selama 3 tahun
ke depan anak anak saya harap banyak anak dari kelas 30/1/C ini  saya harap kalian masuk ke kelas A dan A++. Saya pamit undur diri, karena ada rapat penting permisi."

Setelah kepergian guru Sharon, Andromeda lebih memilih melipat tanggan nya di atas meja dan kepalanya bertumpu di atas tangan yang ia lipat. Menurutnya, waktunya yang berharga lebih baik ia pakai untuk tidur dari pada menguras energi untuk berkeliling dan berkenalan satu sama lain.
Baru saja ketenangan akan menyambut dirinya, sebuah gulungan kertas sudah berhasil mendarat dan mengenai kepalanya.
Andromeda, mengangkat kepalanya berniat melihat wajah si pelaku yang sudah mengganggu dirinya. Nihil. Semua nampak tidak pada tuduhan nya, mereka asik dengan percakapan mereka tanpa ada yang meninggal kan tanda siapa yang melempar gulungan kertas padanya.

" Galaxy, dia yang nimpuk lu pake kertas." Suara, dari belakang bangkunya membuat Andromeda menoleh.

Andromeda, menatap sinis seseorang yang kini tengah tersenyum padanya.
"Gak usah galak galak kali, Galaxy emang kaya gitu dia gak suka orang yang tidur di kelas dan main main di kelas, makannya yang dari tadi lempar lemparan kertas diem, dan lebih milih ngobrol."jelasnya, membuat Andromeda diam. Menurutnya yang ia dengar dari mulut pria di belakang nya adalah hal yang tidak menarik untuk dirinya dengar.

Andromeda, kembali menumpukan kepalanya pada tangan yang ia lipat di atas meja, dan mulai kembali membenah diri untuk memasuki alam bawah sadarnya.

Galan, ya Galan Erloy Deveren pria yang tadi memberi tahunya dan berada tepat di belakang Andromeda, hanya mengembuskan napas nya dan kembali membaca novel favorit nya, rasanya tidak ada gunanya berusaha lebih dekat dengan pria kutub es di depannya.

"Lan, yang depan lo sapa sih? dari tadi gue liatin kayak gak tertarik kalo di ajak ngomong." Seru pria berkacamata yang berada di sebelah kanan bangkunya.

"Gak tau Ver, tipe tipe cowok dingin tapi nakal kali, hahaha gue gak tau."sahutnya, dengan kekehan kecil.

Bel berbunyi dengan nyaring, menandakan bahwa hari ini kegiatan di sekolah telah selesai, semua murid yang berada di SMA Bima Sakti berhamburan keluar untuk pulang, atau nongkrong di cafe dekat sekolah atau memenuhi kegiatan lainnya.

Berbeda dengan kelas 30/1/C. Murid muridnya nampak sudah lelah mendengar kan wali kelas mereka yang memberikan wejangan dan peringatan kepada anak didiknya.

"Baiklah anak anak, ibu harap hari besok kalian lebih bersemangat lagi dari hari ini, hari besok akan ada kegiatan dimana kalian di tes ke tangguhan dan ibu harap kalian menjaga kesehatan dan pola makan agar besok bisa maksimal ya, dan jangan lupa untuk membawa kaos olahraga yang sudah sekolah berikan. Untuk hari ini saya cukupkan sekian, selamat siang dan hati hari di jalan, selamat tinggal." Akhirnya, semua murid itu bernapas dengan lega dan bergegas meninggalkan ruang kelas yang sudah menahan mereka beberapa jam, tanpa kegiatan selain mengobrol dan swapoto .

Andromeda, berjalan dengan langkah yang santai kedua tangannya di masukan kedalam saku, dan wajah flat nya bisa membuat siapa saja yang melihatnya jatuh pada pandangan pertama.
Semua siswi yang melihat Andromeda, semuanya berdecak kagum, selain dingin Andromeda juga tidak perduli sekitar, sikapnya sebenarnya tidak seperti itu, hanya saja dirinya baru beradaptasi dengan lingkungan baru hingga memengaruhi dirinya terhadap komunikasi dengan orang dan lingkungan yang baru.

Brugh.....

Seseorang menabrak punggungnya begitu keras hingga membuat dirinya hampir tersungkur jika sepasang tangan tidak dengan cepat menarik kerah baju belakang dan tas sekolahnya.
Andromeda, kembali berdiri dan merapihkan kembali pakaiannya.

"Thanks." Ucap Andromeda kepada pria yang baru saja membantu nya,dan beralih menatap pria yang menabraknya.

Andromeda, menarik nafas dan mengembuskan sedikit kasar. Ia tidak suka orang ceroboh Seperti ini.

"Lu punya mata?."tanya nya dingin.

"Sorry, gue gak sengaja. Gue buru buru udah di tungguin sama bokap gue." Jawab seseorang itu.

"Lain kali, kalo jalan yang di pake bukan cuman kaki doang, mata juga di pake. Ngerti Lu???"suara Andromeda hampir mulai meninggi.

Karena takut, seseorang yang menabrak Andromeda kini telah melenggang pergi begitu saja meninggalkan Andromeda, dan pria yang menolong nya.

"Udah udah jangan galak galak masih murid baru inget jangan cari masalah." Ujar pria yang menolong Andromeda tadi.

"Serah gue lah." Balasnya.

"Woy, anyway yang tadi sorry ya, gue gak bisa liat orang tidur di kelas sama keberantakan random orang orang di kelas. Kenalin gue Galaxy Edgar Karl, temen temen gue biasa panggil gue Edgar, Lu juga boleh kalo mau panggil gue sama nama itu." Galaxy, berusaha menarik perhatian Andromeda dengan perkenalan kecil.

" No problem. Gue Andromeda. Sorry gue buru buru." Sahutnya.

Andromeda, meninggalkan Galaxy yang mentap dirinya dengan bingung. Dalam hati Galaxy bertanya, ada apa dengan mahluk Seperti Andromeda yang bahkan tidak tertarik untuk sebuah perkenalan saat masuk lingkungan persekolahan?.
Sikap dirinya terlalu berlebihan menurut Galaxy.
Dari pada pusing dengan pemikiran yang tidak ada habisnya. Galaxy memilih melanjutkan perjalanan yang sempai tertunda karena kejadian sepele seperti tadi.

" Gue juga kadang greget sama orang ceroboh, termasuk diri gue sendiri heheh"

TBC ya....jangan lupa ikutin kelanjutan ceritanya.
Jangan lupa vote, coment and share juga ya!!!
Thanks yang baca karya aku.
Stay tuned ya!!!

Mission And HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang