one

1.4K 85 0
                                    

Warna baju secerah cuaca hari ini telah menempel dengan rapi pada tubuh lelaki mungil tersebut, ia tersenyum pada dirinya saat sedang asik menilik penampilan nya lewat kaca besar seukuran tubuhnya.

"Kerja bagus huang, kau sangat pintar dalam memilih pakaian." Ucapnya pada diri sendiri tak lupa ia membenarkan tatanan baju atau aksesoris yang dirasa kurang pas dalam pandangan.

"Sekarang mari berangkat, semoga hari ini menyenangkan dan banyak orang yang berkunjung ke cafe."

Setelah merasa apartemen sederhana miliknya aman, lelaki pemilik mata rubah itupun segera melangkahkan kakinya untuk menuju basemen dimana mobil putih yang selalu setia menemaninya tiga tahun terakhir itu berada.

Senyum merekah selalu ia tampilkan di wajah, tak sedikit yang ia beri sapa ramah untuk memulai kegiatan sehari-hari agar menjadi lebih menyenangkan.

Huang Renjun pemuda kelahiran cina yang sekarang menjadi pemilik cafe paling digemari anak muda di korea selatan itu selalu menunjukkan pelayanan yang sangat istimewa untuk semua pelanggan, baik tua muda bahkan anak-anak pun tak luput dari senyum sopan yang ia suguhkan, sungguh memang indah Huang renjun ini.

"Hai renjunnn!" Pekik riang terdengar oleh indra pendengaran sang huang segera ia membalikkan tubuh dan menemukan sahabat semasa kuliah nya sedang menyengir lebar dan melambai ribut kearah nya.

"Segera masuk Haechan jangan membuat keributan." Titah renjun dengan wajah datar andalan nya khusus untuk sang sahabat lama, sedangkan yang diperintah segera mengangguk dan melesat dengan cepat ke samping Renjun untuk melihat hal apa yang tengah pemuda Jilin itu lakukan.

"Kau tidak pergi bekerja?"

Haechan hanya menggeleng kecil, pemuda berkulit tan itu segera mendudukan tubuh nya saat Renjun memberikan sebuah kursi yang biasa untuk menjadi tempat duduk karyawan.

"Tidak hari ini aku sedang menikmati cuti."

"Kenapa? Apakah kamu sedang sakit?" Perasaan khawatir tersirat dalam wajah Renjun, namun setelah melihat senyum tengil milik sang sahabat lenyap sudah kekhawatiran itu.

"Tidak aku baik-baik saja, tenang huang selagi aku masih bisa mengganggumu berarti aku masih sehat dan bahagia."

Benar juga, Renjun hanya mengangguk kecil sebagai jawaban atas kebenaran yang disampaikan oleh sang sahabat. Selagi pemuda bersurai coklat itu masih bisa berkunjung kemari itu tanda nya dia masih sehat dan belum terkena penyakit apapun, jelas saja Fullsun akan selalu begitu menurut Renjun.

"Tapi kenapa kau mengambil cuti?"

"Aishh kau ini kepo sekali Renjun, aku berkunjung karena ingin bertemu dan melihat kemajuan caffe mu, apa kau tidak rindu padaku?"

Renjun hanya mendecih pelan apa-apaan pemuda ini, dia hanya bertanya mengapa haechan ada disini tapi malah dia berkata yang membuat renjun bergidik karena geli.

"Tidak aku tidak rindu padamu."

"Ya! Kau membuat hatiku sakit." Ucap haechan dengan nada yang dibuat-buat tak lupa tangan nya juga mengenggam tepat dibagian dada atas sebelah kanan.

"Kau berlebihan chan, ayolah jujur padaku kenapa kau bisa cuti saat hari selasa seperti ini?"

Haechan hanya merotasikan kedua mata jengah, selalu seperti ini si Huang kalau sudah ingin tau atau kepo pasti akan mendesak sampai mendapatkan jawaban yang dia mau, dan itu merepotkan menurut haechan.

"Huang Renjun apa kau lupa kalau aku kekasih dari seorang pemilik perusahaan dimana aku bekerja sekarang? Jadi untuk mendapatkan izin cuti sangat mudah sekali bagiku apalagi tidak ada nya potong gaji semakin mudah saja hidupku, hehe."

Satis Doll (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang