Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bella style
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
𝘈𝘭𝘶𝘯𝘢 𝘱𝘰𝘷-
Tak pernah kupikirkan seperti apa kematianku. Tapi mati ditempat seseorang yang kucintai seperti cara yang baik untuk pergi jadi aku tidak bisa menyesali keputusanmu untuk meninggalkan rumah. Aku akan merindukan phoenix, aku akan merindukan cuaca panasnya. Aku akan merindukan ibuku tercinta yang agak sinting, keras kepala dan suami barunya.
Ketikaaku berdiri, seratus meter dari rumah, aku menutup mata terhadap matahari, menyerap sinarnya. Rambut coklat almond ku membingkai padang pasir. Matahari berpijar di belakangku sewaktu aku membungkuk dan dengan hati - hati mengambil sebuah kaktus mungil dari tong ke dalam sebuah pot tanah liat.
Ibuku, aku, dan saudara kembarku memutuskan agar aku tinggal bersama ayahku, selama satu setengah tahun terakhir di sekolah menengah (sma). Ibu dan Phil ingin berpergian bersama untuk sementara waktu sekarang. Dan ini adalah hal yang baik aku pergi tinggal bersama ayah, kurasa begitu, aku ingin membiarkan mereka pergi. Aku menatap kaktus dalam lamuanan ku untuk sementara waktu, sedangkan bella saudara kembarku sedang memerhatikan kaca apakah dia terlihat sempurna.
Ibu dan Phil sudah bersama sejak umurku dan bella 15 tahun. Phil melamarnya maret lalu, dan mereka menikah beberapa bulan sebelum ulang tahunku dan bella yang ke-17 tahun. Mereka masih dalam fase bulan madu. Itu membuatku ingin menemukan cinta yang sama dalam hidupku.
Aku berjalan kembali ke rumah saat ibuku, renee dia berusia pertengahan 30-an, keluar dari rumah, ini sewa rendah untuk lingkungan mewah ini. Ibuku adalah elektik, tersebar, cemas, lebih bersahabat dari orang tua lainnya, dia menyodorka ponsel kepadaku.
"Itu tidak akan berhasil lagi, sayang" ibu tersenyum lagi
Dia putus asa dengan teknologi, aku hanya memutar mataku malas
"Kamu menudanya" jawabku sambil melihat ponsel yang di pegang ibu