Senin pagi dikediaman keluarga Lee,Seperti biasa, tak ada kedamaian dimeja makan.
Sikembar yg sibuk berebut selai, si adik ceroboh yg menumpahkan susu pada pakaian Abang tertuanya." Ya! Cepat Lee Haechan berikan selainya padaku " bukan Jeno jika tidak berteriak pada kembarannya.
" Ya kau masih bisa memakai selai lain " bukan juga Haechan jika tidak ingin kalah dari kembarannya.
" Aku ingin selai kacang! Cepat berikan padaku " dengan cepat Jeno merebut toples selai itu dari Haechan.
" YAAAAA! kembalikan padaku " teriak Haechan segera merebut kembali toples selai kacangnya.
Dan terjadilah tarik menarik toples selai kacang 🙂
Disisi lain ada si sulung yg menahan amarah atas kecerobohan adik bungsunya.
" Abang maaf, adek gak sengaja " sesal si adik sembari membersihkan baju abangnya.
" Sudah biarkan, kau sarapan saja " Mark menepis tangan adiknya, dan segera bergegas ke kamarnya untuk berganti pakaian.
Ya, sekesal apapun ia tidak akan memarahi adik bungsunya.
Masih dengan keributan toples selai kacang, kini si bungsu mulai ikut meminta toples selai yg sedang diperebutkan Abang kembarnya.
" Abang, Adek juga mau selai kacang " pinta si bungsu
" Nanti dulu, adek terakhir " jawabnya sikembar bersamaan.
Kini si kembar saling memandang satu sama lain
" Yaudah gue pertama " Haechan menarik toplesnya
" Gue pertama, gue kan Abang lu " Tarik Jeno.
" Harusnya Abang ngalah sama Adek " tarik kembali Haechan.
" Yaudah kalo gitu berarti dedek dulu " jawab sibungsu
" NGGAK! ADEK TERAKHIR " teriak sikembar bersamaan.
setelah itu terjadilah tarik menarik toples selai kacang oleh 3 orang.
beberapa saat Papa Ten pun datang ke meja makan
" Ada apa ini? "
Seketika tarik menarik toples pun terhenti.
" Adek mau selai kacang " jawab si bungsu
" Yaudah kasih ke adek lah toplesnya " perintah Ten pada si kembar.
" Aku juga mau selai kacang " jawab sikembar bersamaan.
" Gue duluan "
" Gue Abang lu "
" Gue adek lu, lu ngalah sama gue "
" Adek juga adeknya Abang berarti adek duluan "
" NGGAK KAMU TETEP TERAKHIR "
" YAAA!!! " keluar sudah teriakan Papa Ten pagi itu.
" Kasih toples nya ke papa sekarang juga! " perintah dengan tatapan tajam yg tidak bisa dibantah siapapun.
Ke tiga anak itu menyerahkan toples selai kacang yg mereka rebutkan pada Papanya.
Ten mengambil selai kacangnya, dan ia simpan dikulkas.
" Gak ada selai kacang pagi ini, adek pake selai cokelat, Nono pake selai Strawberry, dan Chanie pake selai Nanas " ucapnya memberikan satu persatu toples selai pada anaknya.
Tak ada yg bisa membantah, mau tidak mau mereka memakai selai pilihan Papanya.
Ten melirik jam tangannya, dan tepat pukul 7.