"Kini tahtaku adalah lututmu, menjagamu agar tidak terjatuh adalah tanggung jawabku"
-thepastry-
♧
Kinara tidak mungkin menyalahkan orang lain perihal mereka berhasil merenggut senyumnya. Semuanya, kejadian atas dirinya, adalah murni dari jalan takdirnya. Takdir seakan sepakat menuliskan jalan hidupnya seperti ini, kacau, berantakan, tidak ada peta untuk kemana Athaya melangkah, semua nampak sama, alurnya seperti akan terus terulang, sakit, menyakitkan, kemudian disakiti lagi.
Sering sekali kinara merenungi, memangnya sebelum kehidupan ini terjadi, mungkinkah ada kehidupan lain yang kinara melakukan kesalahan besar didalamnya? yang mengharuskan dirinya menanggungi kutukannya sekarang. Keluarga, cinta, mereka hanya kosa-kata yang sempat ia pelajari, bukan dialami. Karena sungguh, Kinara tidak sudi bahkan hanya untuk sekedar mengingatnya saja, karena demi apapun itu sungguh menyakitkan.
Hanya saja, ia sekarang sedang terpikat dengan mantra genggamannya, makanya masih bertahan hidup. Hatinya sering melafalkan kalimat cantik yang beberapa waktu lalu ditemuinya disalasatu buku motivasi berjudul "Change" karya Renald Khasali. Disana ada kutipan Evelyn Waugh yang berkata Change is the only evidence of life. Dan ya,, itu berarti kinara masih bersemangat untuk mengibarkan bendera hidupnya. Semuanya masih bisa diubah. Tidak ada yang terlambat meski berbagai sakit, kegagalan sudah ia dapati, dan lagi, barangkali penyebab dari semua itu adalah kekeliruannya, sudah tentu ia akan merubahnya, mencari letak salahnya dimana. Karena ia yakini, begitu sangat menyayangkan jika hidupnya hanya berdiam pada satu lingkaran saja. Berani mengambil resiko untuk lebih baik, tidak ada salahnya untuk mencoba diluar lingkarannya, kan?
KAMU SEDANG MEMBACA
The Pastry
General FictionSeharusnya aku tidak menunggumu dengan kehadiranku yang tidak begitu kau rasakan. Biarlah cinta dan benci yang membuatmu faham. Jangan salahkan kehilangan jika dia menyapamu. Bertanyalah pada takdir, siapa tokohmu dimasa nanti. Aku atau bukan, jika...