0.2 Heaven

206 43 14
                                    

Nayeon memandang kagum keseluruh sudut rumah mewah yang sudah disiapkan oleh Taehyung untuk mereka tempati bersama setelah menikah.

Hiasan mewah dan berbagai furniture berkelas menghiasi tiap sudut, dan jangan lupakan lantai marmer yang sudah ditafsir bermiliar-liar harga. Foto pernikahan mereka juga sudah di pajang disebuah bingkai besar di ruang tamu. Menambah kesan klasik, dan mewah.

Bibir Taehyung terangkat melihat reaksi Nayeon yang tampak menyukai rumah baru mereka. Ia genggam tangan mungil itu, hingga membuat presensi Nayeon kembali pada Taehyung.

"Kau menyukainya?"

Wanita Hwang itu mengangguk setuju dan tersenyum tipis. "Sangat, ini lebih dari yang ku bayangkan"Jawab nya singkat.

Setelah itu, lengan nya ditarik oleh sang suami menuju lantai ke dua dimana kamar mereka berada nantinya.

"Ini kamar kita, aku menyesuaikan nya dengan warna kesukaan mu. Ku harap kau merasa nyaman nantinya"Taehyung menjelaskannya dengan semangat.

Nayeon tidak bisa berbuat apa-apa selain mengulas senyum takjub nya. Semua yang ada dirumah ini benar-benar menakjubkan. Dari sini Nayeon dapat ketahui satu hal, jika Taehyung adalah sosok yang sangat peduli dan perhatian.

"Itu bagus jika kau menyukainya. Bisa kutinggal sebentar? Aku ingin mengecek beberapa barang yang akan datang nanti," Lanjut Taehyung tidak enak.

Nayeon mengangguk. "Tidak apa-apa. Aku akan disini untuk melihat-lihat dan menyusun beberapa barang"

"Baiklah, jika ada perlu panggil saja okay?"Tanya Taehyung lagi memastikan. Sedangkan sang istri hanya mengangguk paham, dan kemudian berjalan mengitari seisi kamar yang luas itu.

Barang-barang disana sudah sangat lengkap, semua sudah terisi dan tersusun rapi sebagaimana mestinya. Banyak foto-foto yang disusun Taehyung khusus disebuah meja yang diisi dengan foto.

Mulai dari foto pria itu sedari kecil, dan foto keluarga lengkap mereka. Sibuk meneliti foto per foto, hingga mata Nayeon menangkap sebuah foto mereka masih kecil dimana ada Taehyung dan Jungkook berpose manis ke arah kamera.

Keduanya sama-sama menggemaskan dengan senyum melebar difoto itu. Tiba-tiba rasa bersalahitu kembali hadir dibenak Nayeon. Rasanya hingga saat ini, senyum indah itu tidak lagi ia lihat diwajah Lee Jungkook.

Tembok yang membatasi keduanya semakin tinggi, dengan keadaan sekarang. Namun apa boleh buat. Dirinya yang tidak begitu tahu, dan tidak ingin membantah perintah sang ayah yang sangat keras, membuat nya harus kembali hidup dengan masa depan yang sudah ditata sebagaimana harusnya.

Hatinya belum sepenuhnya pulih. Bahkan, Nayeon sedikit ragu apakah pernikahan ini akan bertahan lama. Tapi bagaimanapun juga, semua sudah terjadi. Mau tidak mau, Nayeon harus menjalankan tugas atau peran nya menjadi istri Lee Taehyung mulai saat ini.

Wanita Hwang itu menarik nafas dalam, dan membuang nya. Diambil nya beberapa koper yang sempat tadi dibawa kekamar, untuk menyusun beberapa barang-barang yang akan ia tata disini nanti nya.















••••












Sedangkan ditempat lain. Tepatnya disebuah ruangan direktur dari perusahaan Lee yang terkenal. Tampak Jungkook yang berdiri tegap memandang kearah keluar kaca. Tangan nya perlahan mengepal hingga memutih. Begitu juga pandangan datar yang sedari tadi ia tunjukkan, berubah menjadi sinis.

Semuanya menjadi begitu rumit sekarang. Bahkan rasanya Jungkook tidak bisa lagi menjalani keseharian nya seperti biasa. Laki-laki itu mulai mengkomsumsi obat penenang semenjak kejadian pernikahan kakak dengan kekasih nya sama sekali tidak pernah membuat Jungkook tidur dengan tenang.

Tubuh nya berbalik, berjalan menuju ke meja kerja milik Taehyung. Berhubung Taehyung masih cuti beberapa hari, Jungkook diminta untuk mengisi posisi direktur sementara.

Senyum sinis nya pun muncul kala melihat foto pernikahan kakak nya dan Nayeon dipajang di bingkai kecil, di meja kerja Taehyung tersebut.

"Mengapa...mengapa harus Kakak ku Nay !" Teriaknya penuh amarah menggema. Rasanya belum puas untuk melampiaskan segala amarah yang telah ia pendam dari lama.

"Mengapa takdir selalu berpihak pada kak Taehyung sedangkan aku tidak!" Amarah benar-benar menguasai dirinya. Dada Jungkook bergerak naik turun, begitu juga dengan tangan yang masih mencengkram foto itu dengan kuat.

"M-mengapa.." Suara nya mulai melemah, sama dengan keadaan hatinya kini. "Takdir tidak pernah membiarkan ku bahagia sebentar saja... ?"

"Kukira, dengan semua kasih sayang yang ia dapatkan dari ayah dan ibu membuatnya puas. Namun ternyata tidak," Kekehan kecil menemani. "Sampai dia harus merebutmu dari ku."

"Aku mulai berpikir, apa aku harus membiarkan nya lagi bahagia seperti sebelum nya?"

"Lantas, bagaimana aku bisa bahagia? Sedangkan semua kebahagiaan ku direngkut oleh nya"

Pandangan Jungkook berubah tajam. Kekehan kecil yang berubah menjadi sinis, membuat siapa saja yang liat tentu bergidik.

"Aku memang selalu mengalah untuk kebaikan mu. Kasih sayang ayah dan ibu, pimpinan perusahaan, dan sekarang harus merelakan kekasih tercinta ku juga untuk mu,"

Tangan Jungkook mengambil bingkai foto dirinya dan Taehyung yang juga dipajang di meja tersebut.

"Aku tidak akan pernah menerima kenyataan jika kau menikah dengan Nayeon," Kecam nya dan setelah itu foto kedua kakak beradik itu berakhir mengenaskan dilantai. Sedangkan sang pelaku, hanya memandang foto yang sudah hancur itu dengan datar.

Stairway To HeavenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang