Dimasa kumerindu bulan
Dimasa bumi diselimuti gelap
Dimasa kumerindu sosok pendamping impian
Dimasa itulah kau datang
Membawa kata sesimple "hai"Jiwa yang kesepian ini menyambutnya dengan hangat
Setiap kalimat yang kau berikan kusambar dengan cepat
Bukan karena kau pembunuh waktu jenuhku
Bagiku kamu pelengkap harikuNamamu telah tertanam di relungku
Tersematkan pada buku kontakku
Hati girang tak karuan saat cahaya ponsel menyeruak
Menandakan pesan masuk dari dirimuSenyum mengembang tak dapat kusembunyikan
Tak sabar, akupun membukanya
Sedetik kemudian pesan balasan mengudara
Bak pesan kilat, kuterima balasanmu lagi
Waktu 24 jam pun terasa kurang untuk kita bermain kataDenting bel selalu mengabsen pagiku
Tanda notifikasi darimu yang sedang rindu
Memantau centang dua menjadi biru adalah rutinitasku
Tanda aku kangen kamuGelisah singgah saat kata "online" disematkan dibawah namamu
Namun menghiraukan pesan dariku
Hingga pikiran liar menghantui kepala
Kalau-kalau kamu punya yang baruTerkadang aku merasa bodoh
Menggila menunggu kabar darimu
Tanpa tahu kepada siapa aku berhadapan
Tanpa tahu apakah hatimu masih untukku
Tanpa tahu apakah kamu masih disana untuk kabarkuLelah kumenunggu
Pun termenung olehku
Ternyata, antara kamu online untuk aku dan orang lain
Itu nyaru.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sejumput Kata
PoetrySejumput Kata merupakan kumpulan isi pikiran seorang perempuan sederhana yang dituangkan dalam kata-kata. Sedih, bahagia, gelisah, cemas, khawatir, amarah? Mungkin akan kamu rasakan disini karena tulisan ini ditulis secara spontan, diketik ulang dan...