Nyaru

1 0 0
                                    

Dimasa kumerindu bulan
Dimasa bumi diselimuti gelap
Dimasa kumerindu sosok pendamping impian
Dimasa itulah kau datang
Membawa kata sesimple "hai"

Jiwa yang kesepian ini menyambutnya dengan hangat
Setiap kalimat yang kau berikan kusambar dengan cepat
Bukan karena kau pembunuh waktu jenuhku
Bagiku kamu pelengkap hariku

Namamu telah tertanam di relungku
Tersematkan pada buku kontakku
Hati girang tak karuan saat cahaya ponsel menyeruak
Menandakan pesan masuk dari dirimu

Senyum mengembang tak dapat kusembunyikan
Tak sabar, akupun membukanya
Sedetik kemudian pesan balasan mengudara
Bak pesan kilat, kuterima balasanmu lagi
Waktu 24 jam pun terasa kurang untuk kita bermain kata

Denting bel selalu mengabsen pagiku
Tanda notifikasi darimu yang sedang rindu
Memantau centang dua menjadi biru adalah rutinitasku
Tanda aku kangen kamu

Gelisah singgah saat kata "online" disematkan dibawah namamu
Namun menghiraukan pesan dariku
Hingga pikiran liar menghantui kepala
Kalau-kalau kamu punya yang baru

Terkadang aku merasa bodoh
Menggila menunggu kabar darimu
Tanpa tahu kepada siapa aku berhadapan
Tanpa tahu apakah hatimu masih untukku
Tanpa tahu apakah kamu masih disana untuk kabarku

Lelah kumenunggu
Pun termenung olehku
Ternyata, antara kamu online untuk aku dan orang lain
Itu nyaru.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 11, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sejumput KataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang