Si Tou Timou Tumou Tou

13 1 0
                                    

Memanusiakan Manusia

Dalam proses menulis tulisan ini saya menikmati juga proses self healing yang saya lakukan secara mandiri. Mendengarkan musik dan menikmati konten psikologi adalah cara saya memproses diri untuk mengurangi beban pikiran yang menumpuk.

Dalam proses itu saya suka membaca komentar orang-orang yang sedang mengalami jatuh bangun dalam keadaannya, berbagi kalimat sihir yang menenangkan jiwa, dan memberi semangat satu sama lain.

Salah satu hal yang paling saya sukai dari bagian ini adalah saya menemukan orang-orang yang mampu dan tahu caranya memanusiakan manusia. Ada salah satu komentar yang menyatakan "Si Tou Timou Tumou Tou" yang merupakan kalimat yang berasal dari bahasa Minahasa yang artinya "Manusia hidup untuk memanusiakan manusia lainnya". Seperti halnya juga ajaran Hindu, Tat Twam Asi : Aku adalah kamu, Kamu adalah aku. Kita satu. Kita Manusia. Dua "magic word" yang sederhana namun mampu memberi pembacanya pencerahan, akan fitrahnya untuk menjadi baik dan menjadi baik terhadap manusia lainnya.

Sesaat dalam berjalannya hari saya sadar bahwa banyak dari kita lupa memanusiakan manusia lainnya. Padahal kita hidup saling berdampingan. Bahkan Tuhan tidak hanya menciptakan beban bagi kita saja. Kita selalu lupa untuk menghargai sesama karena merasa lebih dari sesama kita.

Kita merasa paling sakit padahal tidak hanya kita yang sakit. Sesaat saya melihat dunia disekelilingku. Bagaimana kawanku yang kehilangan kedua orang tuanya dalam waktu seminggu namun tak pernah bercerita pada siapapun. Tentang kawanku yang dihina habis-habisan oleh saudara-saudaranya sendiri karena punya hutang dan berhasil melewati fase itu tanpa bercerita di sosial medianya. Tentang orang-orang dijalanan yang tak sempat menuliskan cerita sedih mereka karena pikiran mereka hanya diisi bagaimana mereka bisa bertahan hari ini.

Harapan saya dalam tulisan ini. Siapapun kamu yang membacanya, semoga kamu bisa belajar dari cerita mereka yang tak mendapat keadilan dunia dan tak sempat bercerita tentang beban berat dipundak mereka. Semoga hal-hal baik selalu untukmu dan menyertai tujuan serta impianmu. Dari aku untuk kamu.

Penulis

Rivan Aji Akbar

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 11, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Cerita Minta Dibaca!Where stories live. Discover now