Happy Ending (?)

1 0 0
                                    

Terkadang, kita sebagaimana manusia tidak bisa saling menghargai, saling memahami, maupun saling mengerti.

Sering kali kita berbuat dan berkata tanpa memikirkan perasaan orang lain.

Kamu ngambek, kamu badmood, kamu kesal. Tetapi kamu melampiaskannya kepada orang lain.

Aku, kamu dan dia. Tanpa sadar sudah melukai bahkan di saat orang lain sebelumnya merasakan kesenangan.

Sikap cuek, jutek, membalas pesan singkat, menjawab seadanya. Padahal sebelumnya orang itu membutuhkan bantuan mu.

Ingin didengar tetapi tidak ingin mendengar. Sebegitu egois nya kita.

Sering kali diri merasa hebat, merasa sempurna dengan menyatakan bahwa orang lain beruntung bisa memiliki kita, bahkan hanya sekedar sebagai teman.

Tak ubahnya rasa sakit seseorang tak pernah kau hiraukan.

Melampiaskan dengan diam tanpa memberi tahu kesalahan seseorang jika memang kau tak suka ia berbuat demikian.

Ia merasa senang, ia merasa tenang, tetapi begitu terusik ketika kau diam.

Ia menjadi gelisah memikirkan apa kiranya kesalahan yang telah ia perbuat.

Perantara kata-kata penenang yang ia ucapkan dalam hati menjadi amunisi di kala ia merasa tegang.

Ungkapan perasaan yang tak pandai ia tunjukkan kepada orang lain.

Bagaimana ia yang tak begitu pandai mengendalikan air muka nya.

Berusaha nya ia menahan agar air matanya tak tumpah.

Jika ditanya, mau berada di posisi manakah anda ?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 14, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Happy Ending (?)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang