Jingga dan Senja

Anata

Hari ini sehabis UTS aku sebenernya ingin istirahat dirumah. Mengerjakan hal hal yang tak penting tapi menyenangkan buatku. Tetapi saat kau mengajakku pergi tanpa pikir panjang langsung ku iyakan
Aku kira kita bisa seperti dulu kembali. Ya seperti ngobrol, bercanda dan tertawa bersama. Tetapi saat bertemu sekarang, ternyata ekspektasiku terlalu jauh. Ya mungkin aku terlalu berangan angan tinggi kalau mengharapkan seperti itu. Ternyata kau tak seperti dahulu. Ya mungkin sesuatu yang telah hilang tak akan bisa sama rasanya jika tumbuh kembali. Ingin rasanya ku menghilang sekejap mata dari situ saat mengetahui kau berbeda. Tak ada obrolan bahkan menatap diriku saja tidak.

Saat ini kita menatap senja di pinggir danau, meski tak berdua tetapi rasanya hampa. Kita duduk berhadapan tanpa adanya obrolan diantara kita. Aku hanya bisa bicara dengan yang lain sambil terus menahan sakit di dada. Kutatap dirimu yang asik sendiri dengan gadgetmu, membuat hati ini terasa semakin sakit. Tetapi tak bisa ku ungkapkan pada dirimu.
Ku hanya bisa menatapmu dalam dukaku yang kututup dengan simpul senyum diwajahku.