-new book-
@Alstory"Gak ikut?" Tanya pria bernama Jean saat melihat temannya kembali turun dari pagar penghubung sekolah.
"Gak jadi deh." Arsy, anak itu menggaruk tengkuknya pelan sembari turun dari pagar dengan malu malu. Ia menatap kedua temannya yang masih berada di atas pagar sembari menatapnya aneh.
"Kenapa? Tumben, biasanya kalo godain adik kelas paling suka." tanya Jean menatap tak percaya kearah pria manis itu, pasalnya baru pertama kali ini seorang Arsy berhenti di tengah jalan. Biasanya dia akan bersemangat saat menggoda adik kelasnya dengan embel embel healing.
"Lagi males, gue mau ke kantin aja." Ucapnya dan melangkah mundur.
"Lo serius Arsy? Wow, seorang Arsy gak mau ikut kita do, oh my God." seru Jean heboh kearah Aldo. Arsy yang melihat itu hanya bisa mendelik dengan bibir atasnya yang terangkat.
"Lebay banget sih Lo." ketus Arsy saat melihat reaksi berlebihan dari kedua temannya.
"Yaudah deh sana, gue sama Aldo mau lanjut. sana Lo pergi jauh jauh." ucap Jean tidak santai, dia mengibas ngibas tangan nya seperti menyuruh pengemis agar segera pergi.
"Gausah gitu juga ya anjing, bye gue mau pergi." Arsy membalikan tubuhnya dengan wajah yang sengaja di palingan sepantas mungkin seperti di film film, lalu ia pergi dari sana dengan tangan yang terlipat di dadanya, tak lupa dengan bibir yang terus menggerutu meluapkan kekesalan.
Kaki kecilnya terus berjalan hingga sampai di koridor, matanya memicing saat melihat seorang wanita tengah menyender ditembok dengan buku di tangannya. Dengan pelan Arsy mendekati wanita itu..
"Baca apa nih?" Bisiknya saat berada tepat di belakang wanita bernama Vivi.
"Baca buku, lo galiat?" Jawab Vivi ketus dengan tidak membalikan tubuh nya.
"Nggak, ga liat."
"Pergi sekarang, atau mau gue gampar Lo?"
"Lo galak banget sih ke gue, gue imut gini juga."
"Imut mata loo." ucap nya ketus, mendapat reaksi tersebut Arsy justru terkekeh pelan, ia tahu Vivi akan mengeluarkan reaksinya dengan penuh emosi. Jika dilanjutkan Vivi akan langsung berlari untuk mengejarnya dan berteriak seperti orang gila.
Mata pria manis itu kembali memicing sampai akhirnya ia melihat sesuatu yang tercetak jelas di baju pendek Vivi.. Dengan pelan tangannya maju kearah garis besar itu.
Arsy kembali mengajak Vivi berbicara meskipun Vivi menjawab nya dengan tidak santai. Dan setelah tangannya mendapatkan garis tersebut dengan cepat Arsy menariknya..
JPRET
"ARSY ANJINGGG!!"
Arsy berlari kencang saat ia berhasil menarik tali bra milik Vivi, sesekali ia menoleh kebelakang dimana Vivi kini mengejarnya dengan penuh emosi.
"ARSY KEBIASAAN LO SUKA JEPRETIN TALI KUTANG GUE!" teriak Vivi berusaha mengejar Arsy yang jauh di depannya.
"Cepet banget.." Arsy menambah kecepatan larinya saat melihat Vivi berlari lebih cepat dari biasanya. Arsy membelokan larinya dan masuk kedalam kantin, ia mengatur nafas dan kembali menoleh kebelakang berjaga jika Vivi berhasil mengikutinya.
"Huhh...hebat kayak biasanya." Arsy menepuk dadanya bangga, saat berada di kantin ia kembali teringat jika tujuan utamanya memang untuk makan tapi malah terlibat aksi kejar kejaran dengan Vivi.
"Arsy." suara seseorang yang tidak asing di telinganya, Arsy berjalan kearah segerombolan pria yang sangat ia kenal.
"Kaya cape banget sy." Ucap salah satu dari 4 pria itu saat melihat Arsy mendekat.
"Tumben baru Dateng." Suara andrev saat Arsy duduk di sampingnya.
"Iya, tadi abis olahraga dulu sama Vivi." jawab Arsy dan langsung meminum es teh di depannya.
"Minuman gue!" Seru Afin
"Hehe..maaf haus soalnya." Arsy menyengir kuda kearah Afin, dia tahu jika Afin tidak akan bisa marah padanya.
"Lagian Lo abis ngapain sih Sy?" tanya Heri.
"Biasa her, si Vivi marah marah gara gara tali kehidupan nya gue tarik."
"Tali kehidupan?" Beo Heri
"Iya itu yang ada di punggung nya." jawab Arsy dengan meraba punggungnya seolah ada tali di punggung sempit itu.
"Ck, Arsy Arsy. Lo ga bosen apa berulah terus?" Andrev menggelengkan kepalanya.
"Enggak hehe." jawab Arsy dan mengambil minuman Heri tanpa rasa malu sedikitpun.
"Dean mana?" Tanya Arsy saat menyadari pria yang ia panggil Dean tidak ada di antara empat pria ini.
"Tuh." Andrev mengangkat dagunya bermaksud menunjukan pria yang Arsy cari, dan disanalah Dean..
Dean berada di meja ke 4 dari tempat Arsy duduk sekarang, dengan seorang wanita di depannya. Wanita yang dijuluki populer dan wanita tercantik katanya.
Arsy menatap pasangan itu dengan wajah datar apalagi pada Dean, dan tepat saat itu Dean juga menolehkan kepalanya hingga tatapan keduanya bertemu.
Sedetik kemudian Dean membulatkan matanya, seperti terkejut saat melihat Arsy di sana.
Pria tinggi itu berdiri, bersiap menghampiri Arsy tapi dengan cepat tangan besarnya di tahan oleh wanita bernama Fiona. Dan saat itu tatapan Arsy semakin datar, Arsy tahu jika Dean pasti ingin menjelaskan sesuatu kepadanya.
Mata pria manis itu tertuju pada tangan Dean yang di tahan oleh Fiona, dalam hati ia berdecih. Dean membiarkan wanita itu menyentuh nya? Arsy mendengus dan dengan cepat mengalihkan pandangannya.
"Gue ke kelas duluan deh." Pamit Arsy dan berdiri dari duduknya, dari ujung mata ia bisa melihat Dean ingin menghampirinya tapi Fiona kembali menahan tangannya.
"Gak makan dulu?" Tanya Afin
Arsy menggeleng "ngga, nanti aja. Lagi gak nafsu." Setelah mengatakan itu Arsy berjalan keluar dari area kantin, nafsu makannya sudah hilang saat melihat Dean dengan Fiona.
Dean, dia adalah seorang sahabat sekaligus kekasihnya..
Tbc
Dipublikasikan pada tahun 2022 dan telah direvisi tgl 29 mei 2024// cerita ini sempat di publikdan Hiatus selama 1 tahun lebih.

KAMU SEDANG MEMBACA
ᴍʏ ʙᴏʏꜰʀɪᴇɴᴅ ᴍʏ ʙᴇꜱᴛ ꜰʀɪᴇɴᴅꜱ
Romance"Mulai sekarang Lo milik gue Arsy! Dan gue gasuka Lo Deket sama yang lain kecuali gue!" "D-dean" "Gue gamau denger apa apa lagi, gue tau gue gila karena suka sama Lo yang notabennya sahabat gue sendiri dan Lo cowo. Tapi...tapi perasaan ini selalu...