"Bolos lagi?"Arsy tetap memejamkan mata saat suara seseorang terdengar di telinganya. Anak manis itu enggan mengangkat tangan kanan yang menutupi matanya saat ini, tanpa melihat pun dia tahu suara siapa itu.
Seseorang berjongkok tepat disebelah wajah Arsy, sedangkan Arsy masih diam. Malas melihat seseorang yang membuat nafsu makannya hilang.
"Makan dulu hm? Tadi ga makan kan." usapan pelan terasa di rambutnya, dan dengan cepat Arsy menepis tangan besar Dean.
"Gue ga laper." Jawab Arsy setelah mendudukkan diri.
"Haa.." Dean menghembuskan nafas dan menggeser tubuh nya. Tangan besarnya kembali terulur untuk menyentuh tangan Arsy, tapi dengan cepat Arsy menjauhkan tangannya dan menatap ke arah lain, bagaimanapun dia tidak punya banyak keberanian untuk melawan Dean.
Dean adalah kekasihnya, pria yang bisa memperlakukan dirinya dengan baik dan bisa juga memarahinya, dan hal yang paling menyeramkan adalah kemarahannya.
Dean dan Arsy sudah menjalin hubungan selama dua tahun, tentunya tidak ada yang tahu kecuali mereka berdua dan Tuhan.
"Aku bawain kamu susu keju sama Sandwich."
"Gue udah bilang gue ga laper!"
Tatapan Dean seketika mendingin, Arsy tahu kesalahannya yaitu menggunakan kata Lo gue. Dulu Arsy tidak tahu jika Dean bisa se'posesif ini padanya, dia menganjurkan panggilan menggunakan kata 'aku dan kamu' jika Arsy salah menggunakan kata dia akan langsung menatap datar. Apalagi saat ini, dimana Arsy sengaja menggunakan kata Lo gue dan tatapan Dean semakin menyeramkan.
"Sy..."
Arsy hanya diam, anak manis itu memainkan ujung kukunya.
"Sy.." panggil Dean lagi, dan Arsy masih diam. Sebisa mungkin dia mengabaikan Dean yang masih berjongkok di depannya.
"Arsy." kini suara Dean terdengar menggeram, pria bernama Dean itu paling tidak suka di abaikan oleh Arsy. Begitupun sebaliknya
"Arsy!"
Arsy tersentak saat Dean membentaknya, dengan pelan Arsy mendongakkan kepala. Air mata tanpa terasa mulai jatuh membasahi pipinya
Dean menghembuskan nafas berat, sedetik kemudian ia memejamkan mata. Digenggamnya tangan Arsy dengan lembut
"Maafin aku, aku gak bermaksud bentak kamu." Dean mengusap tangan kecil Arsy sedangkan Arsy hanya diam.
"Maafin aku sy, maafin aku" Dean mengusap pipi putih Arsy yang kini basah oleh air mata, sesekali ia mencium tangan Arsy.
"Maaf aku bentak kamu." ucap Dean lagi, Arsy menarik ujung bibirnya memberikan senyum kecil.
"Iya." jawab Arsy singkat.
"Mau minum susunya?"
Arsy menggeleng "nggak, gak mau"
"Sandwich nya?"
"Nggak."
"Aku nunggu kamu di meja itu, tapi tiba tiba Fiona datang terus dia bilang mau ngomongin tentang band, dia mau gabung ke band dan kamu tau sendiri aku ketua bandnya. Dia tiba tiba jadi so akrab dan makan bareng aku, aku mau pergi tapi lagi lagi dia bawa bawa band sampe akhirnya aku liat kamu." Dean menjelaskan tanpa Arsy minta, dia adalah sosok manusia yang dingin tapi ketika ada masalah Dean bisa berbicara panjang lebar agar tidak ada kesalahpahaman
"Iya, gak papa." Arsy tidak perduli lagi, ia lelah jika harus bertengkar dengan Dean.
Dean kembali menghembuskan nafas berat, di kecupnya jari jemari Arsy dengan lembut.
"Pulang nanti mau jalan jalan dulu?"
"Kemana?"
"Kemanapun yang kamu mau."
"Aku pengen ke kedai ice cream."
"Oke"
Arsy mendengus, merasa sebal karena Dean bisa dengan mudah meluluhkan hatinya.
"Tadi kamu gak ke gedung sebelah?"
"Ngga."
"Tumben"
"Kalo aku ke gedung sebelah, nanti kamu marah! Terus kamu ga ngajak aku ngomong lagi selama dua hari!"
Dean terkekeh pelan saat mendengar jawaban Arsy, ia memang pernah mendiami Arsy selama 2 hari karena kesal dengan kelakuannya yang selalu memanjat gerbang untuk menggoda adik kelas.
"Good boy." Dean mengusap rambut Arsy dengan lembut lalu turun ke pipinya.
"Aww Dewn lewpawsin."
"Kamu lucu sy." Dean memberikan kecupan singkat di bibir tipis Arsy.
"Aku pengen kamu makan dulu." ucap Dean kembali
"Aku gak mau makan Dean."
"Kenapa?"
"Ga nafsu."
"Sakit?"
"Ga nafsu!"
"Iya kenapa bisa ga nafsu?"
"Ya gatau, pokonya aku ga nafsu makan"
"Kamu mau sakit?"
"Nggak lah, Gila Lo!"
"Your language baby."
Arsy dengan cepat menutup mulut dan menggeleng ribut. Menyangkal umpatan yang keluar dari mulutnya
"Ayo, pulang kita cari ice cream yang kamu mau." Dean berdiri dan mengulurkan tangannya
"Yeayy, 5 cup ice cream keju." Suara Arsy saat ia berdiri
"No, kamu belum makan."
"Ahh Deannnn~" Arsy merengek sembari bergelayut manja di tangan besar Dean, merayu sang kekasih agar memberikan keinginannya.
"Boleh, kalo sakit aku cium kamu sampe mampus." -Dean
MY BOYFRIEND MY BESTFRIENDS
Revisi 6.05.24

KAMU SEDANG MEMBACA
ᴍʏ ʙᴏʏꜰʀɪᴇɴᴅ ᴍʏ ʙᴇꜱᴛ ꜰʀɪᴇɴᴅꜱ
عاطفية"Mulai sekarang Lo milik gue Arsy! Dan gue gasuka Lo Deket sama yang lain kecuali gue!" "D-dean" "Gue gamau denger apa apa lagi, gue tau gue gila karena suka sama Lo yang notabennya sahabat gue sendiri dan Lo cowo. Tapi...tapi perasaan ini selalu...