BAB 1 - Zoya Arthamevia Belmond

25 4 0
                                    

Zoya Arthamevia Belmond , gadis cantik dan periang. Hidup Zoya sangatlah mewah, ia dari keluarga yang sangat berkecukupan, tapi ia juga sangatlah kesepian, sejak Zoya berumur 13 tahun, ia sudah ditinggal oleh Papanya, Papanya meninggal karena sakit yang menimpanya. Gadis itu kini hanya memiliki Mama dan Raka Alaska Belmond, Abang lelaki yang sangat ia sayangi, tapi semenjak Papanya tiada, kini Mama gadis itulah yang meneruskan perusahaan Papanya, di karenakan Raka memiliki cita-cita lain, tidak ahli dalam mengurus perusahaan. Abangnya itu adalah fotografer terkenal, tak jarang ia dapat job ke luar negeri, sehingga Zoya jarang bertemu Kakaknya itu. Mama Zoya pun sangatlah sibuk mengurus perusahaan Papanya itu, hampir setiap bulan juga Mamanya ke luar kota ataupun ke luar negeri, ia benar-benar gadis kesepian, hanya bersama pembantu dan supir di rumahnya. Tapi, untunglah Zoya memiliki sahabat lelaki yang sangat peduli dan selalu ada untuknya, Figo Dirgantara namanya. Sahabat yang dari kecil hingga sekarang ia duduk di bangku kuliahan. Figo yang membuat Zoya selalu tertawa sehingga gadis itu tidak pernah merasa kesepian jika bersamanya, entah bagaimana kelanjutan kisah sepasang sahabat berbeda jenis itu, yang mereka tau, mereka adalah sahabat.

Kini jam sudah menunjukkan pukul 08:00 pagi, Zoya bergegas pergi ke kampus dengan Figo yang sudah menjemputnya. memang setiap hari Figo yang selalu menjemputnya, kemanapun Zoya pergi, Figo juga yang selalu mengantarnya. Supir di rumah Zoya seperti makan gaji buta saja memang.

“yuk berangkat.” Ucap Zoya menaiki motor besar milik Figo.

Kini motor Figo pun melaju meninggalkan perkarangan rumah Zoya, hingga 15 menit kemudian mereka sudah sampai di kampus mereka.

“lo dah sarapan?” tanya Figo sambil merapikan rambutnya yang sedikit berantakan.

“belom sih, males Cuma sarapan sama Bibi terus.” Jawab Zoya.

“yaudah kita sarapan dulu ya, kelas masih 30 menit lagi kok.”

Zoya mengangguk, kemudian mengikuti Figo berjalan menuju kantin.

Figo menatap Zoya yang hanya mengaduk-aduk makanannya tanpa berniat memasukkan makanan itu ke dalam mulutnya.

“Zoy, kenapa gak di makan?”

“Fig, gue kangen banget sama Bang Raka dan Mama, mereka ga bisa apa luangin waktunya dikit aja buat gue,” lirih Zoya.

Figo tersenyum menenangkan, “sabar ya Zoy, namanya juga mereka kerja, lo juga kalau udah kerja pasti bakal sibuk kayak mereka.”

“gue tuh malah kayak bukan anak Mama Fig, gue kayak anaknya Bi Inah.”

“eh gak boleh gitu, gimana pun juga Mama lo kerja buat lo kok.”

“iya gue tau, tapi sekali aja buat gue seneng, sekali aja liburan bareng gue, gue sebenernya lebih butuh Mama, bukan hanya uang dan uang yang selalu Mama kasih buat gue.”

Figo menghela nafas, “kan ada gue, lo masih punya gue Zoy.”

Zoya tersenyum, “iya, untungnya ada lo.”

Kini kelas mereka selesai, Figo dan Zoya pun bergegas untuk pulang, tapi sebelum Figo mengantarkan Zoya ke rumahnya, Zoya ingin singgah ke toko buku terlebih dahulu, ingin membeli novel katanya.

“lo cari novel apa kali ini?” tanya Figo sambil mengikuti Zoya mencari novel incarannya. Memang bukan sekali dua kali Figo menemani Zoya membeli novel, sudah dari orok Zoya suka membeli dan membaca novel, dan selalu Figo yang menemaninya.

“gue lagi cari novel yang judulnya, luka seorang sahabat.”jawab Zoya.

Figo mengangguk saja.

“yeyy akhirnya dapet.” Riang Zoya.
“emang ceritanya gimana?”

ZOYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang