Bab 2 Kesal

303 96 53
                                    

Haloooo..

Baca pelan pelan ya, biar lebih jelas dan ngerti sama ceritanya, jangan main scroll aja wkwwk..

Jangan lupa follow, vote, dan spam komentar.

***


Ketika Caca dan Karin hendak pulang dari kampusnya, namun tiba tiba tanpa disengaja, Drax berjalan melewati Caca dan Karin. Dengan wajah tersenyum, Drax melihat ke arah Caca.

Kedua gadis itu masih tak menyangka, bahwa ternyata cowok kemarin adalah mahasiswa yang sama di Universitas itu, hanya saja berbeda fakultas.

"What?! Tuh cowok kuliah di kampus ini juga," ujar Karin.

"Aku juga gak nyangka. Gak pernah kelihatan soalnya, mungkin dia mahasiswa baru," balas Caca.

"Hm, bisa jadi," sambung Karin sambil mengacungkan jari telunjuknya ke arah Caca.

Tak selang beberapa lama, Drax membalik badan, lalu kembali berjalan mendekati Caca dan Karin.

"Duhh, kenapa balik lagi? Caca belum balas senyum nya ya?" tanya Karin mulai menggoda Caca.

"Apaan sih gak jelas, " sahut Caca dengan nada ketus.

Lelaki itu mencoba memancing emosi Caca. "Teman kamu ini, cuek banget ya. Gak kayak kamu, friendly.."

Namun, Caca masih bisa menahan amarahnya. Akan tetapi, sorot matanya tak bisa berbohong, ia melihat Drax dengan tajam. "Ya terserah, aku mau cuek atau enggak. Bukan urusan mu!"

"Jangan gampang marah ya, entar cepat tua dan gak ada yang mau lagi," ucap Drax tersenyum ke arah Caca.

Mendengar hal itu, gaya bicara Caca semakin ketus, dengan raut wajah tak senang. "Gak jelas banget nih cowok. Karin, kita pergi aja yok dari sini!"

"Iya iya, kita pulang dulu ya Drax," balas Karin seraya melambaikan tangan ke arah Drax.

"Iya hati hati, salamin aja buat temennya," sambungnya dengan tersenyum.


***


Karin pun kembali melontarkan pertanyaan kepada Caca, tentang sikapnya yang terlalu dingin dan bernada ketus ketika hendak berbicara dengan Drax.

"Sebenarnya apa sih mau kamu Ca? Dulu ngomong sama aku pengen punya pacar. Eh sekarang, giliran dideketin cowok, ganteng lagi kamunya malah gak mau. Heran aja aku Ca," ucap Karin merasa aneh atas sikapnya Caca.

Caca pun merasa bingung dengan dirinya sendiri. Mungkin karena efek terlalu lama menjomblo, ia jadi lupa cara mencintai. "Aku juga gak tau sama diri aku sendiri, dari dulu kan, sikap aku emang begini,"

"Di ubah dikit lah Ca sikapnya. Nih ya aku kasih saran, kalo cowok yang jelek mau deketin kamu gak papa dicuekin, tapi kalo cowok ganteng jangan. Uhh, rugi rugi" ucap Karin mencoba membujuk caca.

"Emang dikira Drax itu makanan, pake ngomong rugi. Gak ah Rin, gengsi tau. Nanti dia malah makin ke ge-er an sama aku."

Karin mengomeli Caca. "Nah ini dia penyebabnya, makanya kamu gak laku. Gengsinya terlalu tinggi, giliran dikatain pilih pilih cowok, gak mau,"

Kisah Cinta Caca Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang