Tepat satu minggu sebelum penutupan Desember, di pergantian waktu menuju pagi, kau menginginkan satu hal sederhana kecil sebagai syarat agar kau bisa menikmati tidurmu dengan baik. Walau aku tahu, apa yang akan kulakukan ini tidak secara langsung berpengaruh pada lelahnya tubuh di keseharianmu tadi. Namun, tak apa, semoga apa yang kuberikan memberi kenangan dalam isi kepalamu pun kita dimasa kelak nanti. Entah akan menjadi lelucon yang kau simpan sendirian atau bahkan kau bagikan bersama pasanganmu kemudian.
Tentang kamu adalah ketetapan Tuhan yang pernah ditetapkan masuk menuju bagian dalam perjalanan hidupku. Tempat dimana aku pernah meletakkan sebuah percaya, kekhawatiran, segala rasa bahkan amarah yang tak jarang menyebalkan. Kamu, sudah berapa lama kita mengenal satu sama lain? Bukankah sudah lama? Tapi nyatanya, kau yang mengenalku dengan baik dan aku masih saja payah belum bisa mengenalmu dengan baik. Kamu, terimakasih, perihal semesta rasa yang pernah kau berikan.
Sedalam rasa haru yang kini aku rasakan, ternyata kita cukup lucu menjadi pemain dalam naskah kehidupan. Hhh, aku tahu kau sedang tersenyum malu disana. Tapi, bukankah itu pernah membahagianmu juga? Denganmu, bahagia waktu itu cukup sederhana meski jarak yang memberi jeda apa-apa mengenai kita. Dan, maaf ya, untuk segala kekesalan yang pernah membuatmu terluka. Aku sadar, aku pernah begitu merepotkan dan menyebalkan.
Sekarang, mari menikmati setiap perjalanan waktu yang diberikan semesta. Kelak, jika kau sudah menemukan tulang rusuk terbaik versimu, ingat aku. Cukup sampaikan kabar bahwa kau bahagia. Aku akan turut berbahagia dengan bahagiamu. Dan, kita akan mengenang kisah kita sebagai suatu perjalanan yang saling mendewasakan pun memberi berbagai pelajaran. Terimakasih pernah ada untuk aku, pernah menyayangi orang sekeras aku, memarahi kegilaanku. Tentang kamu, akan kutuliskan sebagai bagian dari prasasti kenangan jika kelak kau ingin mengintip saat kau sedang merindukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rumah Pulang
Poetry[Kumpulan Prosa Senandika] Rank #1 puisisastra [19-03-22] #3 quotesoftheday [19-03-22] #21 senandika [19-03-22] "Jauh yang tak bisa menenangkan resahmu. Namun semoga jauh bisa menggenggam erat doa dan pelukan tereratku. Salam titik dua bintang, aku...