Metawin

30 9 1
                                    

Keesokan harinya Metawin terbangun karena sinar matahari yang sudah mulai mengganggu waktu tidurnya
"Hoamm.. jam berapa ya sekarang" Metawin terduduk sambil mengucek-ucek matanya, sangat lucu sekali.

"Meta udah bangun nak? papi tunggu di ruang makan ya cepetan mandi kau bisa terlambat pergi kuliah nanti" ucap suara nyaring yang sangat khas jika membangunkannya, Phuwin Opas-iamkajorn atau papi Metawin yang telah membangunkannya di pagi ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Meta udah bangun nak? papi tunggu di ruang makan ya cepetan mandi kau bisa terlambat pergi kuliah nanti" ucap suara nyaring yang sangat khas jika membangunkannya, Phuwin Opas-iamkajorn atau papi Metawin yang telah membangunkannya di pagi ini.
(Metawin lanjutin kuliah S2 nya di Thailand jadi waktu di Amerika dia cuma kuliah S1 aja)

"Okai papi tunggu sebentar Meta mandi dulu yaaa"
segera Metawin bergegas dari tempat tidurnya menuju ke kamar mandi.
Setelah mandi dan berganti pakaian rapi Metawin segera turun ke bawah seperti yang diminta papinya tadi, mendudukkan bokongnya ke kursi yang berada di ruang makan dan tersenyum manis menyapa ke dua orang tuanya.
"Selamat pagi papa, selamat pagi papi"
"Pagi Metawin" ujar papa Metawin sambil mengelus surai lembutnya
"Pagi kesayangan papi" balasan papinya diikuti dengan kecupan singkat pada pucuk kepala Metawin.
"Selamat pagi papa" ucap papi metawin kepada sang suami, mendengarnya papa metawin terkekeh geli
"Selamat pagi suamiku yang manis" Pond berkata sambil mengecup kening Phuwin
"Aww adegan manis apa ini, anak kecil sepertiku tidak boleh melihatnya papa dan papi selalu memamerkan adegan romantis kepada Meta" sedikit merajuk namun tampak sangat menggemaskan di mata Pond dan Phuwin.
"Hahaha segeralah mempunyai kekasih agar kau bisa memamerkan kepada orang tuamu juga sayang" Pond menimpali jawaban Metawin dengan candaan.

Makan pagi ini terasa sangat hangat dengan suasana yang begitu menyenangkan ditambah cuaca pagi ini sedikit mendung sangat mendukung untuk berbincang santai dengan keluarga. Kira-kira begitulah setiap pagi keadaan mansion Opas-iamkajorn.

Keadannya sangat berbeda dengan pria tampan yang sedang menukikkan alisnya tajam tanda sedang sangat serius, duduk di meja kerjanya sambil membawa sebuah kertas, membaca dengan seksama isi dalam kertas tersebut tampak tidak bisa diganggu sedikitpun.
"Ah dasar tidak berguna! pekerjaan seperti ini kau tidak bisa menghandle bagaimana mau memegang project besar nanti. Keluar sekarang!!"
pekik Bright penuh emosi dan penekanan di setiap katanya. Lalu setelah itu terdengar langkah kaki yang sangat pelan menuju pintu ruangan Bright hendak meninggalkan ruangan itu.

"Bangsat kalau seperti ini terus menerus bagaimana bisa project ini selesai dengan cepat"
terdengar geraman rendah dari bibir Bright.

Jam menunjukkan pukul 17.30 sore hari, di hadapan Bright sekarang terdapat Luke berdiri tegak dengan raut wajah bingungnya.
"Antarkan aku ke Lchool"
"Apa ada yang sedang mengganggu pikiranmu bos?" ujar Luke dengan hati-hati
"Jangan berlama-lama cepat siapkan mobil" dengan ucapan datarnya Bright menatap Luke dengan tajam.
"Oke bos 5 menit mobil sudah siap"
Ke dua pria tersebut melangkahkan kakinya ke luar ruangan.

Saat ini Bright sudah menginjakkan kakinya di Lchool yang merupakan sebuah club malam terbesar di Thailand, berjalan dengan langkah tegasnya menerobos sekumpulan orang-orang yang sedang mabuk, banyak wanita jalang yang menggodanya merayu dengan kata-kata manisnya bahkan ada yang dengan beraninya menyentuh leher Bright. Tentu saja Bright tidak akan membiarkan itu segeralah ia tepis tangan wanita jalang yang menurutnya sangat menjijikkan, haus dengan sentuhan, meskipun dentuman musik sangat keras masuk ke indra pendengarannya Bright tetap bisa mendengar pujian-pujian yang di lontarkan para wanita tersebut, tidak hanya wanita bahkan banyak pria yang tertarik juga padanya, perawakannya yang sangat mendominasi menarik perhatian banyak orang di sana. Bright sudah mendudukkan dirinya di bangku VIP club malam tersebut, sambil meminum wine ia mengamati lingkungan sekitarnya.
Matanya sedikit membola dan badannya tersentak kaget setelah melihat sesuatu di depan sana, setelah puas melihat objek tersebut senyum miring ia tampikkan pada wajahnya. Ia berdiri dari duduknya dan melangkah mendekati objek yang tadi ia amati, entahlah apa itu yang bisa menarik perhatian Bright Narendra.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 16, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BrightMetaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang