“Lu bisa ke kamar gue gak sekarang?”
“Hah..mau ngapain..? ini sudah malam mbak, sudah lewat jam kerja saya juga”
“Bawel banget sih lu, udah deh lu ke sini aja, gue tambahin fee lu”
“Oh kalau itu sih saya siap mbak, oke saya meluncur”
Ckkkk..Amanda mendecak kesal sembari mematikan teleponnya.
“Baru dibilang kasih tambahan fee udah langsung mau, dasar cowok gak ada harga diri”
Beberapa menit kemudian terdengar suara ketukan pintu di luar kamar amanda
“Yaaa sebentar..”
Cekleeekkk..”Hayy mbak..” Arya melambaikan tangannya disertai senyuman sumringah
“Lo giliran ada duitnya aja langsung iyah iyah aja, yaudah masuk”
“Heeheheh ya kan kerjaan saya emang harus menghasilkan uang sebanyak-banyaknya mbak, mbak mau apa sih emang?”
Amanda tidak menjawab pertanyaan lelaki di depannya, dia hanya mendelik tajam kemudian membalikan tubuhnya dan berjalan lebih dulu.
“Mbakkk..kenapa saya dipanggil kemari, mbak gak nyuruh saya buat macem-macem kan, mbak..mbak..?”
“Ihh anjir lu bisa gak sih gak usah mikir kotor, gue mau lu masakin gue, tuh bahan makannya udah ada di meja dapur” tanpa melirik amanda duduk di sebuah kursi di meja makan tepat menghadap ke arah dapur di mana Arya berdiri saat ini.
“sss..ssaaya mbak..sssayaa..? masak..?” Arya mengangkat jari telunjukkanya dan ditujukkan ke dirinya sendiri
“Iyah..elu, gue gak bisa makan-makanan sembarangan, gue harus makan yang dimasak secara fresh, gue tahu bahannya, dan dapurnya juga harus clean, kalau nggak gue bakalan sakit, jadi lu harus masakin gue di sini”
“Tttapii mbak, di Bali ini sudah banyak banget restoran enak dan standar kebersihannya bagus, ngapain harus saya yang masak, mana bisa saya masak mbak..”
“Jangan boong lo, udah masakin gue apa aja yang lo bisa, gue gak bisa makan di luar, pokoknya sekarang lo masak, udah gue mau mandi” Amanda meninggalkan meja makan.
“Buseettt…masak apa guee, mmmmm banyak banget ini sayur, macem-macem daging, buah, dia sendiri tapi kaya mau makan buat pesta hajatan bahannya, banyak banget, cewek aneh..” gumam Arya.Amanda mencoba menenangkan dirinya, berendam diseuah bathtub memberikan sensasi rileks untuk dirinya, matanya mulai terpejam diiringi sebuah instrumen jazz clasic fly me to the moon. Sementara di dapur Arya mulai sibuk memasak, dimulai dari merajang bawang merah, memtong beberapa wortel dan buncis yang telah ia bersihkan terlebih dahulu, panci yang ia isi air sudah mulai mendidih, kini saatnya ia memasukan beberapa potongan ayam ke dalamnya, tak lupa Arya juga memerika nasi yang sepertinya sudah mulai matang “Okee..lima belas menit lagi ini nasi mateng”, tinggal gue siapin ini udah beres gue bisa ke luar dari sini. Setelah hampir setengah jam Amanda melakukan aktivitasnya untuk membersihkan diri, dia bergegas keluar dari kamar “duhh perut gue laper banget, dia udah beres masaknya belum sih” Amanda buru buru memakaikan handuk di kepalanya, menutupi rambutnya yang masih basah, diraihnya sebuah kaus polos berwarna putih yang diambilnya secara asal di dalam koper lengkap dengan hotpants jeans yang buru-buru ia pakai.
Beberapa makanan sudah siap di atas meja rupanya, ada nasi hangat, semangkuk sup ayam, beberapa potongan nugget, dan segelas jus mangga di atas meja, namun Arya masih sibuk menyiapkan satu lagi masakannya.
“Udah beres lo”
Arya sontak langsung berbalik badan menghadap ke sumber suara, matanya sedikit melotot karena terkaget
“Mbak ko ngagetin banget sih mbak..untung ini saya yang lagi ngulek sambel gak berubah jadi ngulek radio loh mbak karena kaget”
“Lebay lo, mana ada lo ngulek sambel berubah jadi radio” Amanda mulai duduk di meja makan, pandangannya terarah ke makanan yang sudah tersedia. Tanpa sadar Arya memerhatikan Amanda yang sedang duduk anteng seperti anak kecil, selain wajahnya yang polos, kaus putih polos yang dipadukan dengan hotpants yang memeperlihatkan kemolekan paha mulusnya sesekali membuat Arya menelan ludahnya beberapa kali, apakah legenda bidadari yang terjebak di bumi itu memang ada, apakah di depanku sekarang adalah seorang bidadari yang ketinggalan rombongannya saat study tour ke bumi, ya Tuhan nikmat Tuhan mana lagi yang bisa aku dustakan, gumam Arya.Amanda membenarkan handuk yang melilit di kepalanya, tangannya yang teragkat ke atas membuat lekukan tubuhnya semakin indah, namun ia mulai sadar kalau lelaki di depannya sedang terdiam mematung memeratikannya.
“Lu kenapa, kesambet panci lu ya..?” seketika pertanyaan tersebut membuyarkan lamunan Arya.
“Astaga ada bidadari di bumi ternyata”
“Lebay anjir, udah itu lu lagi masak apaan”
“Oh ini mbak, saya ngulek sambel..”
“Lu masak sup ayam naget terus sambel, emang cocok?”
Arya menyodorkan sambel yang sudah selesai diuleknya ke meja.
“Coba dulu, kalau nagih bilang, jangan komen dulu” Pede Arya.
Seperti kena hipnotis, pertama kalinya Amanda memercayakan orang asing untuk memasak, biasanya saat di rumah dia tidak pernah bisa makan kecuali masakan ibunya, tapi untuk pertama kalinya ia mencoba makanan yang dimasak oleh orang asing.
“Gimana..?” tanya Arya penasaran setelah melihat Amanda bahkan mau nambah makanan untuk ketiga kalinya
“Heemmm not bad” jawab Amanda pelan.
“Alahh sok malu-malu, bilang aja enak, yaudah ya mbak, saya pamit dulu” pinta Arya.
“Eemm makasih ya..”
“Ehhh…iyah mbak sama-sama jangan lupa feenya ya”
“Ehh sebentar..”
“Hadeeuuhh apalagi sih mbak, kan udah saya masakin, kenapa.? Mau ditemenin tidur.?”
Amanda berubah ekspresi, sepertinya perkataan Arya barusan menyulut emosinya, dia sedikit membanting sendok yang digenggamnya ke atas piring, sontak hal ini membuat Arya kaget dan bingung.
“Kalau iyah emang kenapa hah?” bentak Amanda
“Mbak..mbak sadar..kenapa mbak marah, iyah mbak saya minta maaf saya bercanda mbak..”
“Udah pergi sana..gue males liat muka lo”
“Mbak maafin saya dulu ya, saya gak sengaja..maafkan ya mbak, bercanda saya..”
“Siniin dompet lo..”
“Hah..mau ngapain mbak..”
“Siniin cepet”
“Iyah iyah mbak..”
Arya merogoh saku celananya, meraih sebuah dompet lipat berwarna coklat yang kemudian diserahkan pada wanita di depannya. Tanpa melihat isi dari dompet itu, Amanda menarik sebuah kartu identitas milik Arya.
“Ini ktp lo, gue tahan, kalau lo berani ngomong macem-macem lagi, gue bakal laporin lo ke polisi atas kasus pinjaman online”
“Lohh ko pinjaman online sih mbak..”
“Terserah bodo amat, yang lapor juga gue, terserah gue, lagian omongan tlu tuh Kandangan ngasal banget, itu bisa masuk ke kekerasan seksual secara verbal, jadi ini jaminannya"
"Yaudah mbak Iyah Iyah, besok saya stand by jam 7, nanti saya kabarin mbak"
"Nggak mau, gue kan sewa Lo sebagai tour guide private buat gue, gua mau jam 7 lu masakin sarapan buat gue, jam 8 baru kita otw"
"Yaudah besok mau dibuatin sarapan apaan? Biar saya belajar dulu liat YouTube"
"Oseng-oseng gajah, catet!"
"Buseet aneh banget sih mbak"
"Bodooo...dah sana pergi, muak gue liat muka Lo"Arya berlalu meninggalkan Amanda, perlahan punggungnya kini tak lagi terlihat setelah melewati pintu hotel, tinggal Amanda sendirian, ada perasaan sepi kembali dirasakannya, setelah sebuah makan malam yang hangat kembali dia rasakan.
Hayy guys jangan lupa vote terus yaa, thank you😂🙏💛🌟
KAMU SEDANG MEMBACA
Sepurane
RomanceAmanda yang patah hati, ditemukan oleh Arya seorang driver travel, pertemuan mereka membawa keterikatan lebih dalam dari apa yang dibangun oleh Amanda sebelumnya