U-3

482 59 2
                                    











Seoham menatap rumah di hadapan nya

Mulai usang karna tidak terurus
    Rumah milik hatinya
Park jaechan

Kalau di hitung mungkin sudah ratusan?
Ribuan kali? Atau ratusan ribu kali ia menginjakan kaki di halaman rumah yang kian tahun kian memudarkan cat putihnya

Kenapa ia tidak beli rumah itu untuk di urus?
Sudah,seoham dulu hampir membeli rumah itu

Tapi ternyata entah takdir atau bukan

Rumah itu masih sah menjadi hak milik jaechan

Entah beruntung atau tidak

Untuk pertama kalinya seoham melihat seorang tukang kebun membersihkan area taman samping rumah itu

Dan untuk pertama kalinya
Ia melewati pagar pembatas di hadapan nya

"Eoh anyeonghaseyeo..ada yang bisa saya bantu tuan?"- ujar pria tua bertanya lembut kepada seoham

"Ya tuhan,tuan muda seoham?"- ujar pria tua itu setelah berusaha mengingat wajah seoham yang tidak asing untuknya

"Paman im? Paman masih ingat denganku?"- tanya seoham sedikit antusias

"Tentu saja,anda setiap akhir pekan selalu mengunjungi tuan muda jaechan saat kalian sekolah dahulu"-

"Tapi..ada perlu apa kemari?"-

"Hanya..."-ucapan seoham terpotong

"Saya sudah lama sekali tidak melihat tuan muda datang,bahkan saat pemakaman nyonya dan sebelas tahun berlalu baru kali ini saya melihat tuan muda kemari"-

Seoham membolakan matanya

"Bi,-bi me-meninggal?"-

Paman im,pria tua itu menganggukan kepala nya

"Tepat seminggu sebelum hari kelulusan..eoh malam setelah perjalanan sekolah dari jeju"- detail ucap paman im

Jika di ingat2

Itu saat huja deras sebelah tahun lalu dimana seoham menyatakan cintanya pada jesica setelah menyuruh jaechan untuk mengambil payung mereka yang tertinggal di kedai kaki lima

Bodoh sekali

Seoham menatap paman im sendu

"Tidak apa,semuanya sudah berlalu tuan muda..semua bahagia pada tempatnya masing2"- pria tua itu menepuk bahu tegap seoham

"Rumah ini akan ada penghuni baru jadi saya harus benar2 membersihkan dan membereska barang2 tuan muda jaechan juga nyonya yang tertinggal"-

"Apa paman punya kuncinya?"- tanya seoham

Paman im,memberikan 9 kunci yang bergantung menjadi satu

"Saya yakin anda masih hafal yang mana kunci kamar milik tuan muda"-ujar paman im tersenyum lalu permisi untuk kembali membereskan taman belakang rumah itu







Seoham menutup matanya dan menghela nafas pelan

Ini pertama kalinya ia kembali memasuki rumah itu

Harum jaechan masih tertinggal di sana

Ia membuka mata da melihat sekeliling

Banyak sekali foto2 yang sering ia lihat dahulu
Tata letak nya juga masih sama

Ia melangkahkan kakinya kembali untuk menatap nakas lemari kecil dimana telepon rumah itu masih bertengger di sana
Tapi dengan kabel yang sudha tercabut

Mungkin,itu alasan ia tidak dapat menelfon jaechan setelah seminggu putus dengan jesica

Tepat sebulan setelah ia kehilangan park jaechan

Seoham tersenyum samar
Saat mendapati foto namja itu dengan rambut cepak yang begitu hitam

Ia menaiki tangga perlahan








Ingatannya kebali pada kenangan masa lalu mereka


"Yak jang seoham!!berhenti atau kau akan kulempar dengan bantalku !"-

"Yak!"-

"Suam-aa ! Berhenti bermain main dengan molly ia harus makan!"-

"Eomma! Seoham memakan makanan moly !"-

"Yak! Siapa yang makan,makanan moly?! Aniyo ahjumma ! Jangan percaya ucapan jaechan!"-

Kenangan kenangan lucu itu  memenuhi pandangan seoham
Matanya menatap seluruh ruangan dari atas tangga lalu kembali berjalan lurus melewati beberapa pintu dan berdiri di depan pintu berwarna coklat yang masih terlihat terawat

Seoham yakin,paman im selalu merawat bagian dalam rumah ini meskipun dari luar terlihat usang tapi di dalam tidak ada debu sedikitpun

Ia mengarahkan kunci yang di pegangnya ke agar knop pintu lalu memutar kunci itu pelan sembari menghela nafas

Klekk

Bunyi knop yang seoham putar terdengar begitu keras karna tidak ada suara apapun di rumah itu

Klik

Ia menyalakn lampu kamar milik hatinya

"Aku kemari chan-aa"-gumam nya

"Maaf memasuki kamarmu sembarangan,tapi hari ini aku benar2 merindukanmu"- gumam nya lagi melangkah ke arah meja belajar jaechan dan duduk di sana sembari menidurkan kepalanya
menggunakan tangan sebagai tumpuan

"Jang seoham jangan tidur saja! Aish kerjakan pr dari june saem!"-

"Sebentar ,aku mengantuk"-

"Yak! Sana pulang kalau mengantuk"-

"Aduh..aku sakit hati kucingku mengusir diriku"-

"Sial"-

"Yak siapa yang mengajarkan kata2 seperti itu"-

"Tv!"-

Seoham menyentuh selimut bulu tebal yang mungkin selalu di ganti oleh paman im
Lalu menidurkan tubuhnya yang terasa lelah di sana

Ia dapat mencium wangi namja itu

"Aku merindukanmu..."- ucapnya pelan sembari menatap foto besar yang berada di nakas

"Kenapa kau menghilang..."-gumam nya lagi




Maaf banyak typo

Btw ini cerita aku ulang dengan cerita suamchan .ini kalo aslinya cerita kookga di akunku yg satunya jadi kalo mirip mungkin kalian baca punyaku yg kookga wkwkw

suamchanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang