"Kembali ke rumah, Ly. Aku butuh kamu," pinta Arka.
•••••••••••
Semua yang di pertahankan sembilan tahun itu hampir saja selesai, hanya karena satu malam. Arkana terlalu lalai, terlalu sembrono dengan perkataann...
Hai! Selamat membaca part 21! Selamat menyaksikan kelanjutan kisah mereka. Don't forget to tap the star and comment!
Ayo vote nya yu! Comment juga atuh, sepi bgt, padahal matanya rame. Tinggal pencet bintang aja.
Sorry juga lambat up, harusnya kemarin ya? Waktu nya mepet-mepet bgt jdi aku susah buat bagi-bagi. Skrng udh up ya. Jgn lupa kasih semangat nya pake bintang aja, satu kali doang kok pencet nya hehe.
Enjoy 😼
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jum'at, 29 April 2022 ____________
"Arka, makasih ya."
Arka tersenyum dan mengangguk. "Sama-sama. Kamu udah lebih tenang kan?"
"Iya."
Arka mengelus kepala istrinya, mereka berdua kini berada di kamar. Selepas pulang tadi, keduanya langsung membersihkan diri masing-masing. Arka, tadi mengajak Lyodryn untuk bertemu Reynhar. Arka meminta Asta membawa lelaki kecil itu untuk mengobati rasa rindu Lyodryn pada Nakala.
"Aku jahat gak si, Ka? Kalau aku selalu pakai Rey untuk coba ngusir rasa rindu aku sama Naka?"
"Nggak. Tapi kamu juga gak boleh gini terus ya."
Arka terdiam. Ada hal yang sebenarnya ingin sekali dia sampaikan pada Lyodryn. Mengenai teori-teori yang berputar di otaknya selama ini.
"Sayang," panggil Arka.
"Kenapa?"
"Aku mau nyocokin pikiran aku sama kamu deh. Tapi sebelumnya maaf banget kalo ini bikin kamu ngerasa aku aneh atau apa?" kata Arka.
"Ada apa tuh? Coba cerita aku mau tau," ucap Lyodryn yang terlihat sangat bersemangat.
Wanita itu menghadapkan tubuhnya pada Arka. "Jadi gni, Ly. Ga tau kenapa, tapi aku mikir kalau-- Rey ada kemungkinan kalau dia itu Naka."
Mata Lyodryn membulat. Bagaimana bisa Arka berpikiran seperti ini? "Ka, ngaco deh."
"Ya iya aku tau. Tapi--"
"Apa yang buat kamu mikir kesana?"
Arka menarik nafasnya, bersiap untuk menceritakan semua pada istrinya ini. "Pertama, umur Rey sembilan tahun. Sedangkan Asta baru hamil itu bareng saat kamu hamil Bila kan, Ly? Bila sama Tara seumuran dan--"
"Berarti Rey seumuran sama Naka? Sedangkan saat aku mengandung Naka, Asta sama Raihan baru menikah? Gitu maksud kamu?" Lyodryn langsung menyela ucapan Arka.
Arka menunjukkan raut wajah senangnya, seakan mengatakan apa yang Lyodryn bilang itu benar. "Nah maksud aku gitu."
"Tapi kalau--"
"Kalau apa, hm?" tanya Arka.
Lyodryn menggeleng. "Nggak. Aku gak mau berharap banyak, Ka. Aku takut meleset. Kalaupun Rey bukan anak kandung mereka, bukan berarti Rey itu Naka," ucap Lyodryn pasrah.