Marriage With Mr. Arrogant

Destiny

Flashback

"papi...kalau Gilda udah gede Gilda maunya jadi seperti papi"

"memangnya Gilda gak takut jadi seperti papi?"

aku menggeleng aku tau jadi seperti papi tidak mudah tapi melihat papi yang selalu melindungi aku dan mami aku jadi berfikir bisa menjadi papi

"papi harap kamu bisa jadi yang lain Gil tolong jangan jadi seperti papi"

"kenapa Gilda gak boleh jadi seperti papi? menurut Gilda jadi secret agent seperti papi itu sangat membanggakan papi bisa menangkap penjahat,papi mengungkap kebenaran, selain itu juga papi melindungi Gilda sama mami" papi hanya tersenyum menanggapi alasanku menjadi secret agent dan ia mensejajarkan tubuhnya dengan tubuhku

"mungkin Gilda belum bisa mengerti kenapa papi melarang Gilda untuk jadi seperti papi tapi suatu saat Gilda pasti mengerti, jadi secret agent itu bukan hanya menangkap penjahat,mengungkap kebenaran, dan melindungi orang yang kita sayang tapi juga harus berani dan siap kehilangan orang yang kita sayang terlalu banyak resiko yang musti kita tanggung"

kehilangan orang yang kita sayang? maksud papi? selama ini papikan gak pernah kehilangan siapapun aku sama mami masih ada di hidup papi dan pastinya akan selalu ada di samping papi, papi terlihat mengerti dengan raut wajahku yang tampak kebingungan dengan pemyampain papi

"kamu pasti bingung tapi tolong ingat yang papi sampaikan kalau Gilda sudah besar nanti Gilda pasti mengerti"

end Flashback

Gilda Hanin Gauzan POV

"Gilda!"

"Gilda!"

"hah? tadi kamu ngomong apa Na?"

Nana menatapku dengan wajah kesal akhir-akhir ini aku memang tidak begitu fokus karena selalu ingat pesan papi, aku baru mengerti apa yang papi sampaikan jadi secret agent memang tak seperti yang ku bayangkan dulu aku baru mengerti sulit jadi papi dulu mungkin papi tak begitu sulit menjagaku dan sekarang papi begitu kesulitan menjagaku banyak musuh-musuh papi yang mengincarku. Banyak kejadian yang pernah ku alami aku pernah hampir di tabrak oleh pengendara motor yang di duga papi adalah orang suruhan yang ingin mencelakaiku selain itu yang paling mengerikan aku pernah di culik untung saja papi memasang alat pelacak di handphone ku

"Gilda! kok ngelamun lagi!"

"hah? maaf Na.. kamu taukan akhir-akhir ini aku gak begitu fokus"

"ia aku tau Gil tapi kamu jangan sering ngelamun gitu dong apalagi pas aku lagi ngomong" aku jadi kasihan melihat Nana aku sering melamun saat ia sedang bercerita

"ia Na aku janji deh gak akan ngelamun lagi ngomong-ngomong tadi kamu nyeritaain apa Na?"

"ituloh aku lagi naksir seseorang tapi gak tau namanya atau apapun yang berhubungan sama dia, berhubung kamu kan jagonya nih nyari-nyari informasi tentang seseorang nah aku minta tolong dong kamu nyari tau tentang itu cowo nanti aku tunjukin orangnya maukan Gil?"

aku hanya menghela nafas lagi-lagi Nana seperti ini yang aku takutkan akan seperti kejadian yang lalu setiap Nana suka dengan seseorang Nana pasti menyuruhku untuk mencari tau dan ujung-ujungnya akan berakhir dengan Nana yang menangis dan kelakuannya yang membuatku harus menanggung malu