Adel dan Gauda

1.8K 115 7
                                    


Genre : Romance

Tag : Taruhan

Rate : 15+

Jumlah part : 6

Blurb :

Semua ini bermula dari Adel yang memergoki laki-laki buaya itu tengah memutuskan salah satu pacarnya. Hingga membuat Gauda—si laki-laki buaya—menyeretnya dalam masalah yang tidak berkesudahan.

"Lo nggak pernah jatuh cinta, kan? Jadi pacar gue dan gue akan tunjukan bagaimana itu rasanya jatuh cinta."

Adel bisa saja menolak. Namun dihadapkan dengan dua pilihan yang sama-sama sulit, Adel menerima tantangan itu dari playboy cap kadal seperti Gauda Arkana Wijaya.

"Kalau kamu nggak punya pacar, lebih baik menikah saja sama Leo. Sudah jelas Leo akan menyayangi dan menjaga kamu dengan hidupnya. Lagi pula kalian bukan saudara kandung."

Meski bukan saudara kandung, bagaimana bisa Adel menikahi kakaknya sendiri yang sudah tinggal bersamanya sejak dia bahkan belum berada di dalam kandungan? Memilih memiliki pacar seperti Gauda sepertinya sedikit lebih baik.

.....

SATU

"Kamu serius punya pacar?"

Leo, kakak angkatku, lelaki yang aku sayangi setelah Ayah, menatapku dengan raut wajahnya yang serius. Ku ulas senyum manis yang biasa ku berikan pada laki-laki itu. Semoga dengan senyum ini kebohonganku tidak terhendus olehnya. Lagi pula, aku tidak sepenuhnya berbohong.

"Gauda. Kakak pernah ketemu sama dia," beritahuku tentang nama laki-laki yang baru hari ini ku akui sebagai kekasihku.

"Gauda mantan pacarnya Sana? Serius kamu, Dek?" tanya Kak Leo tidak yakin. Sana adalah sahabatku. Mereka berdua pernah berkencan di Rumah Rasa—restoran keluargaku yang kini dikelola Kak Leo.

Aku mengangguk menjawabnya. Terdengar tidak masuk akal memang berpacaran dengan mantan pacar dari sahabat sendiri. Tapi mau bagaimana lagi, inilah yang terjadi.

"Kamu nggak lakuin ini cuman karena nggak mau menikah dengan Kakak kan, Dek?" tanya Kak Leo lagi.

Kak Leo bukanlah kakak kandungku. Kedua orangtuaku mengadopsi Kak Leo saat dia berusia lima tahun. Kemudian tadi malam, saat acara makan malam keluarga besar, Oma tiba-tiba saja menjodohkanku dengan Kak Leo yang jelas saja langsung aku tolak mentah-mentah. Meski tidak ada hubungan darah sama sekali, aku tidak mungkin bisa menikah dengan Kakaku sendiri. Maka dari itu, aku memutuskan untuk memiliki pacar.

Aku masih tersenyum menjawab Kakakku itu. Membuat Kak Leo kemudian menghela napasnya cukup dalam.

"Memangnya kamu nggak mau menikah sama Kakak, Dek?"

"Kak!" seruku kesal. Kak Leo membahas ini lagi. Dia jelas tahu pembahasan ini membuatku tidak nyaman. Tapi Kak Leo masih melakukannya.

"Apa kamu nggak mau pikir-pikir dulu?" Kak Leo justru masih membahasnya. "Kakak tau ini mungkin aneh untuk kamu. Tapi kita bukan saudara kandung, Adel."

"Kak!" Aku menyentaknya sekali lagi. Selalu ini yang Kak Leo bahas akhir-akhir ini. Tepatnya setelah hari wisudaku usai. "Bukan cuman aneh, aku nggak bisa. Ada hubungan darah atau enggak, Kak Leo tetap kakak aku. Laki-laki kedua yang aku cintai setelah Ayah. Tapi hanya sebatas cinta adik kepada kakaknya. Nggak bisa lebih dari itu."

Book Of RomanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang