「🌷」- O4

405 54 39
                                    

Warning! Chapter ini ada kissu scene!

-Eli

.
.
.

"S-Shu-kun?" Seseorang memanggil nama Shu dari belakang. Pria itu menoleh dan menemukan Alice disana, sedang berdiri dan menunjukan ekspresi panik.

"Aku bisa jelask-"

"Non! Aku sudah tahu semuanya!" Shu menatap Alice dengan tatapan benci yang membuat Alice semakin panik.

"Bisa-bisanya kau memperlakukan ini kepadanya!"

"A-aku-"

"Non! Aku tidak menyuruh mu untuk tidak bicara!"

Pintu ruang bawah tanah tersebut didobrak oleh seorang pria bersurai coklat secara tiba-tiba.

"PAHLAWAN YANG MENGHAPUS KEJAHATAN! POWER RANGERS MERAH!" teriak pria itu, Chiaki, dan ada beberapa orang yang menyusul dibelakangnya.

"(Name)-senpai!!" Mika panik saat melihat kakak kelasnya yang sangat ia sayangi sedang berada dipelukan Shu lalu ia pun mendekati mereka berdua.

Alice ditangkap oleh beberapa polisi dan anak buahnya juga ditangkap.

"Nee-san.." Kuro menatap tubuh kakaknya yang tidak sadarkan diri dengan rasa bersalah karena tidak bisa menjaganya.

"Selama ini dia menyembunyikannya ya," gumam seorang pria bernama Keito saat memasuki ruangan itu.

"Jika dilihat dengan teliti, luka lebam yang ada di lengannya sudah lama." Keito berjalan mendekati (Name) dan memperhatikan lengannya yang memiliki banyak luka lebam.

"Cepat panggilkan ambulan!"

***

Shu memegang tangan sang gadis yang masih belum siuman, hanya bisa melamun dan menyalahkan dirinya sendiri.

Ini semua salahnya.

Dan untung saja (Name) dengan cepat ditemukan dan dilarikan ke rumah sakit. Tetapi (Name) koma selama 2 bulan.

"Gomen." Shu tidak tahu harus berkata apa selain maaf dan maaf. Ia hanya bisa menunggu dengan kesepian, menunggu sang putri tidur terbangun dari tidurnya yang panjang.

"Kau tidak perlu minta maaf, Itsuki-kun." Shu tersentak saat mendengar suara yang lembut dan merasakan ada yang menggengam tangannya walaupun lemas.

"(N-Name)?.." (Name) tersenyum kecil, luka di wajahnya masih terasa sakit, ia tidak bisa tersenyum terlalu lebar.

Shu meneteskan air matanya dan langsung memeluk (Name) yang masih merebahkan dirinya di atas kasur.

Pelukannya tidak erat karena tubuh (Name) punya banyak luka.

"Ahaha, bangun bangun Itsuki-kun menjadi anak cengeng ya."

"Diamlah." Shu tidak peduli jika ia dianggap cengeng atau apapun itu. Yang ia inginkan hanyalah melepas rasa rindunya selama 2 bulan lebih.

(Name) hanya tersenyum sembari mengelus surai merah muda milik Shu dan menunggu Shu untuk selesai menangis.

Setelahnya dokter pun memasuki ruangan (Name) dan memeriksa luka yang berada di tubuhnya.

Sembari menunggu (Name) diperiksa, diluar ruangan Shu digoda oleh teman-temannya karena mereka mengintip saat Shu sedang menangis dipelukan (Name).

"Lukanya hampir sembuh, tetapi dia perlu istirahat lagi."

"Baik, terimakasih."

Dokter itu hanya tersenyum lalu keluar dari ruangan tersebut, meninggalkan Shu dan (Name) berdua.

Dimana Mika dan yang lainnya? Mika sedang membelikan (Name) makanan manis setelah tau (Name) sudah siuman. Dan yang lainnya tidak ingin jadi nyamuk diantara mereka berdua.

"(Name)." Shu memanggil (Name) yang membuatnya menoleh dengan wajah bertanya.

Shu mendekati ranjang milik sang gadis, (Name) hanya terdiam dan menatap Shu dengan tatapan bingung.

Tangan sang pria memegang dagu sang gadis dan secara perlahan-lahan menciumnya dengan lembut sembari berkata, "Kalau boleh jujur, aku dari dulu menyukaimu, (Name)."

(Name) terdiam tetapi ia membalas ciuman lembut dari Shu. Shu terkejut tetapi ia tetap melanjutkan itu.

"Oshi-san! (Name)-senpai—" Tiba-tiba saja Mika memasuki ruangan (Name) dimana ia sedang berdua dengan Shu dan melakukan ehem.

Reflek, mereka berdua melepas ciuman mereka dan berlagak seperti tidak terjadi apa-apa.

"Oshi-san, (Name)-senpai, kalian melakukan apa tadi?" tanya Mika dengan wajah penasarannya.

"Lebih baik kau tidak mengetahui hal seperti itu, Kagehira."

"Baik! Ah, aku melupakan sesuatu! Sampai jumpa, oshi-san, (Name)-senpai!" Mika berlari keluar dari ruangan dan ditegur oleh suster karena tidak boleh berlarian di lorong rumah sakit.

"Bikin kaget saja.." (Name) menghela nafas panjang.

Shu pun menatap ke arah (Name) sembari tersenyum lembut dan berkata, "Tapi tidak apa-apa juga sih, karena sekarang kau milik ku, (Name)."

End

Akhirnya

Gatau, cepet cepet karna deadline hampir deket:(

❝ lengkara : itsuki shu x reader [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang