four

437 86 16
                                    

Di pagi hari hingga siang Zhan di sibukkan mengurus si kembar yang sudah sangat aktif bergerak, frekuensi tidur siang si kembar pun mulai berkurang, anak-anak keturunan Yibo itu lebih sering menghabiskan siang mereka dengan bermain-main, merangkak kesana-kemari sesuka hati hingga membuat Zhan kadang merasakan lelah, tubuhnya tak jarang bermandikan peluh karena menjaga si kembar Wang.

Nyonya xiao sangat mengerti dengan kondisi puteranya yang semakin sibuk menjadi ibu dari tiga orang anak, maka dari itu nyonya xiao sering membantu Zhan mengurus rumah.

Yibo bukan jatuh miskin, ia tetap memiliki banyak aset yang tidak akan membuatnya miskin mendadak, tetapi Zhan memilih tidak memakai jasa baby sitter ataupun maid untuk mengurus rumah, Zhan ingin menikmati perannya sebagai ibu rumah tangga biasa.

Xiao Yi masih di sekolah, anak sulung Yibo dan Zhan biasanya pulang sekolah setiap jam satu siang menggunakan bis sekolah.

"Zhan....si kembar sudah tidur, sebaiknya kau istirahat juga." Nyonya xiao mendapati si kembar tertidur pulas diatas permadani tebal di tengah ruang tamu, kedua cucunya tertidur damai setelah sejak pagi buta sudah bangun dan mengganggu istirahat kedua orang tuanya.

"Aku tidak mengantuk bu...." Zhan memeriksa ponselnya, ada beberapa pesan singkat masuk dari Yibo.

"Aku di kejar-kejar nona Henderson, bagaimana ini?"

Sebaris isi pesan singkat dari suaminya membuat Zhan mengerutkan keningnya bingung, di kejar bagaimana maksudnya, bukankah puteri tuan Henderson itu masih sangat belia.

"Kau kenapa nak?" Nyonya xiao yang duduk di sisi xian tidur memperhatikan kerutan bingung di wajah puteranya.

"Tidak, hanya saja anak dari tuan Henderson mengejar-ngejar Yibo." Jawab Zhan mematikan layar ponselnya, ia meletakan benda persegi itu keatas sofa di dekatnya.

"Maksudmu tuan Henderson rekan bisnis Yibo?" Ralat nyonya xiao.

"Iya, aku pikir dia gadis yang cantik dan pintar, kenapa bisa dia menyukai Yibo yang sudah mulai tua dan memiliki banyak anak." Zhan tersenyum mengingat raut kusut Yibo semalam ketika bercerita kesehariannya selama di kantor, Yibo terus menerus di ganggu dengan kedatangan Alexis Henderson yang tidak kenal lelah mengejar suaminya.

"Jangan lengah, bagaimanapun juga Yibo perlu diawasi." Pesan nyonya xiao, ia tidak mau puteranya kembali terluka.

"Jika dia tergoda dengan gadis itu maka dia akan kehilangan segalanya bu." Zhan hanya memasang senyum lebarnya.

Nyonya xiao menghela nafasnya, ada saja godaan diantara xiao zhan dan Yibo, kenapa banyak wanita mengejar Yibo.

Tepat setelah itu terdengar suara mesin mobil berhenti di pelataran rumah, Zhan berpikir siapa kiranya yang bertamu di siang hari yang panas seperti ini.

"Zhan! Kau dimana?" Panggil Yibo yang baru masuk ke dalam rumah.

"Yibo sudah pulang?" Tanya Zhan pada ibunya, nyonya xiao hanya menggeleng.

Zhan bergegas menemui Yibo, ia tak mau si kembar terbangun dari tidurnya karena mendengar suara ayahnya.

"Tumben sudah pulang." Zhan mengambil alih tas kerja Yibo.

"Aku tidak bisa bekerja, gadis gila itu menggangguku sejak pagi, pekerjaanku jadi kacau!" Gerutu Yibo kesal, Alexis mengekorinya kemana-mana.

Zhan hanya terkekeh mendengar keluhan suaminya. "Ya sudah, kau istirahat saja hari ini."

"Kita pindah saja, aku tidak mau di ganggu gadis gila itu setiap hari, aku risih!" Gerutu Yibo kembali sambil melepaskan jas kerjanya.

"Pindah, kau yakin?" Zhan terkejut.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 02, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

 The BloomsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang